Tugas Resume Filsafat Umum
Oleh:
Nama
:Meliyani
Jurusan
: PAI
Semester : I
Pengarang :Asmoro Achmad
DOSPEN
:Mulyadi Zakaria S.Fil, M.A
.
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ALMUSLIM
BIREUEN PROVINSI ACEH
TAHUSN 2013
Aliran- aliran Filsafat dan Estetika
Ø Pengertian Filsafat
Filsafat- diambil dari bahasa Arab, Falsafah-
berasal dari bahasa Yunani, Philosophia, kata majemuk yang terdiri dari
kata Philos yang artinya cinta atau suka, Sophia yang artinya
bijaksana. Dengan demikian, secara etimologis kata filsafat berarti cinta
kebijaksanaan. Orangnya disebut Philosopher atau Failasuf.
Filsafat adalah “metodologi
berpikir”, yaitu berpikir kritis-analitis dan sistematis. Filsafat lebih
mencerminkan “proses” berpikir dan bukan sekedar “produk” pemikiran.
Secara terminologis, filsafat
mempunyai arti yang bermacam-macam, sebanyak orang memberikan pengertian atau
batasan, bisa dibaca pada halaman 2, akan tetapi gambaran jelas mengenai
pengertian filsafat berdasarkan pendapat Titus sebagai berikut:
· Filsafat adalah sekumpulan sikap dan
kepercayaan terhadap kehidupan dan alam, biasanya diterima secara kritis. Definisi ini merupakan arti yang
menunjukkan sikap informal terhadap apa yang dialami berkaitan dengan filsafat
atau kata-kata “mempunyai filsafat”.
· Filsafat adalah suatu proses kritik
atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi. Ini adalah arti formal dari
“berfilsafat”. Dua arti filsafat, “memiliki” dan “melakukan” tidak dapat
dipisahkan sepenuhnya satu dari yang lain. Suatu sikap falsafi yang benar
adalah sikap yang kritis dan mencari. Sikap itu sikap terbuka dan toleran dan
mau melihat segala sudut persoalan tanpa prasangka.
· Filsafat adalah usaha untuk
mendapatkan gambaran keseluruhan. Filsafat
berusaha untuk mengkombinasikan hasil bermacam-macam sains dan pengalaman
manusia sehingga menjadi suatu pandangan yang konsisten tentang alam.
· Filsafat adalah sebagai analisa
logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep. Ini merupakan tugas filsafat
melalui metode analisis berusaha untuk menjelaskan arti istilah-istilah dan
pemakaian bahasa.
· Filsafat adalah sekumpulan
problema-problema yang langsung mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarikan
jawabannya oleh ahli-ahli filsafat. Filsafat mendorong penyelidikannya sampai kepada soal-soal
yang mendalam dari eksistensi manusia. Sebagian soal-soal filsafat pada zaman
dahulu telah terjawab dengan jawaban yang memuaskan kebanyakan ahli filsafat.
Walapun demikian banyak soal yang sudah terjawab hanya untuk sementara, bahkan
masih banyak juga problema yang belum terjawab.
Ø Ilmu,
Agama dan Filsafat
. Ilmu adalah sesuatu yang
melekat pada manusia di mana ia dapat mengetahui sesuatu yang asalnya tidak ia
ketahui. Jadi secara umum sebenarnya ilmu itu berarti tahu/pengetahuan.
Seseorang yang banyak ilmunya bisa dikatakan sebagai seorang ilmuwan, ulama,
ahli pengetahuan dan sebagainya. Pada dasarnya ilmu/pengetahuan mempunyai tiga
kriteria, yaitu ; (a) adanya suatu sistem gagasan dalam pikiran
(b) persesuaian antara gagasan itu
dengan benda-benda sebenarnya
(c) adanya keyakinan tentang
persesuaian itu.
Adapun filsafat mempunyai arti yang
diambil dari kata Philosophia, kata majemuk yang terdiri dari kata Philos yang
artinya cinta atau suka dan shopia artinya bijaksana. Dengan demikian kata
filsafat memberikan pengertian cinta kebijaksanaan. Orangnya disebut
Philosopher atau Failasuf. Secara terminologis, filsafat mempunyai arti yang
bermacam-macam diantaranya yang diungkapkan Al-Farabi (wafat 950 M) seorang
filsuf Muslim mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam
maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat sebenarnya.
Sedangkan agama memiliki arti yang
berasal dari bahasa sansakerta yaitu a-gama, a=tidak; gama=kacau; agama berarti
tidak kacau. Dalam arti luas agama mempunyai makna bahwa manusia yang beragama
atau menjalankan aturan agama maka hidupnya tidak akan kacau balau.
Dengan demikian antara ilmu,
filsafat dan agama sebenarnya mempunyai jalinan dan saling berhubungan satu
sama lain yang memiliki kesamaan yaitu mencari hakikat kebenaran, meski ada
beberapa perbedaan terutama yang berkaitan dengan objek forma, sumber, cara
pandang, hasil serta alat ukurnya.
Titik temu dari ketiga disiplin ilmu
itu adalah bahwa ilmu menggunakan pengamatan, eksperimen dan pengalaman
inderawi kemudian filsafat berusaha menghubungkan penemuan-penemuan ilmu dengan
maksud menemukan hakikat kebenaran dan Agama menentukan arah dalam mendapatkan
kebenaran yang hakiki itu berlandaskan pada keyakinan dan keimanan.
Ø Obyek Filsafat
Objek penyelidikan filsafat adalah segala yang ada dan yang
mungkin ada, tidak terbatas yang disebut juga dengan objek material filsafat.
Seorang filsuf berpikir dan merenung untuk menemukan persoalan yang memenuhi
benaknya. Ia berpikir sedalam-dalamnya, sampai ke akar-akarnya untuk mencari
hakikat sesuatu.
Penyelidikan filsafat memiliki
sifat-sifat:
1) Menyeluruh,
artinya filsafat melihat atau memandang objeknya secara menyeluruh (totalitas)
2) Mendasar,
artinya filsafat menyelidiki objeknya sampai ke akar-akarnya, sampai
ditemukannya hakikat sesuatu yang diselidiki
3) Spekulatif,
artinya hasil yang diperoleh dari penyelidikan filsafat baru berupa
dugaan-dugaan (yang logis, masuk akal dan rasional, bukan dugaan yang hampa)
bukan kepastian
Ø Metodologi Filsafat
yang digunakan untuk memecahkan
problema-problema filsafat, yaitu:
1) Metode
Deduktif. Merupakan metode berpikir dimana suatu kesimpulan ditarik dari
prinsip-prinsip umum dan kemudian diterapkan kepada sesuatu yang bersifat
khusus. Contoh:
Semua manusia adalah fana (Prinsip
umum)
Semua raja adalah manusia (Peristiwa
khusus)
Karena itu semua raja adalah fana
(Kesimpulan)
2) Metode Induksi. Suatu metode
berpikir dimana suatu kesimpulan ditarik dari suatu prinsip khusus dan kemudian
diterapkan kepada sesuatu yang bersifat prinsip umum. Contoh:
Amir adalah manusia (Prinsip
khusus)
Ia (Si amir) akan mati (Peristiwa
yang bersifat umum)
Seluruh manusia akan mati
(Kesimpulan)
3) Metode Dialektik. Yaitu suatu
cara berpikir dimana suatu kesimpulan diperoleh melalui tiga jenjang penalaran:
tesis, antitesis dan sintesis. Metode ini berusaha mengembangkan suatu contoh
argumen yang didalamnya terjalin implikasi bermacam-macam proses (sikap) yang
saling mempengaruhi. Argumen tersebut akan menunjukkan bahwa tiap proses tidak
menyajikan pemahaman yang sempurna tentang kebenaran. Dengan demikian,
timbullah pandangan dan alternatif yang baru.
Ø STRUKTUR FILSAFAT
Pada
pokoknya struktur filsafat berkisar pada tiga cabang:
- Teori Pengetahuan
- Teori Hakikat
- Teori Nilai
Tiga cabang ini melahirkan cabang-cabang baru yang merupakan anak-anak cabang dari ketiga cabang tadi.
TEORI PENGETAHUAN
Cabang filsafat yang membahas
norma-norma atau teori tentang cara mendapatkan pengetahuan dan membicarakan
pula tentang bagaimana cara mengatur pengetahuan itu sehingga menjadi
pengetahuan yang benardan berarti. posisi terpenting dan terutama dari teori pengetahuan
adalah membicarakan apa sebenarnya hakikat pengetahuan itu, cara berpikir dan
hukum berpikir mana yang harus dipergunakan agar kita mendapat pemikiran yang
kemungkinan benarnya paling besar.
Ada dua cabang yang akan
membahasnya:
- Epistemologi
- Logika
EPISTEMOLOGI
Epistemologi berasal dari bahasa Yunani, episteme yang berarti knowledge atau pengetahuan dan logy berarti teori. Epistemologi dapat diartikan sebagai teori pengetahuan, atau filsafat ilmu. Sumber pengetahuan manusia ada 5 macam, Yaitu :
-Empirisme
- Rasionalisme
- Rasionalisme
- Fenomenalisme
-
Intuisionisme
- Metode
Ilmiah
LOGIKA
Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat.
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.
Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.
Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat.
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.
Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.
TEORI HAKIKAT
Hakikat artinya keadaan yang
sebenarnya. Hakikat sebenarnya adalah keadaan sebenarnya dari sesuatu itu.
Teori hakikat merupakan cabang filsafat yang membicarakan hakikat sesuatu.
Cabang teori hakikat:
Cabang teori hakikat:
- Ontologi
- Kosmologi
- Theodecia
ONTOLOGI
Ontologi merupakan cabang teori
hakikat yang membicarakan hakikat dari sesuatu yang ada. Pertanyaan utama dalam
ontologi adalah "Apa sebenarnya hakikat dari sesuatu yang ada?". Ada
empat macam aliran filsafat yang mencoba memberikan jawaban atas persoalan
tersebut:
1. Materialisme
1. Materialisme
2. Idealisme
3. Dualisme
4. Agnoticisme
KOSMOLOGI
Kosmologi adalah ilmu yang
mempelajari struktur dan sejarah alam semesta berskala besar. Secara khusus,
ilmu ini berhubungan dengan asal mula dan evolusi dari suatu subjek.
ANTROPOLOGI
ANTROPOLOGI
Antropologi berasal dari kata Yunani
άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau
"orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam
pengertian "bernalar", "berakal"). Antropologi mempelajari
manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
THEODECIA
Cabang filsafat theodecia atau
teologi membicarakan tentang dasar-dasar ketuhanan dan hubungan manusia dengan
Tuhan berdasarkan logika atau pendapat akal manusia.
Theodecia tidak membicarakan Tuhan dari segi agama. Dalam theodecia terdapat sejumlah aliran:
-Theisme
-Monotheisme
-Trinitheisme
- Polytheisme
Theodecia tidak membicarakan Tuhan dari segi agama. Dalam theodecia terdapat sejumlah aliran:
-Theisme
-Monotheisme
-Trinitheisme
- Polytheisme
-Pantheisme
-Atheisme
-Agnostisisme
TEORI NILAI
-Atheisme
-Agnostisisme
TEORI NILAI
. ETIKA
Etika adalah cabang utama filsafat
yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan
penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,
salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Jenis- jenis etika:
- Etika Filosofis
-Etika Teologis
ESTETIKA
Estetika adalah salah satu cabang
filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan,
bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang
mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian
terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan
filosofi seni.
Pada masa kini estetika bisa berarti
tiga hal, yaitu:
- Studi mengenai fenomena estetis
- Studi mengenai fenomena
persepsi
- Studi mengenai seni sebagai
hasil pengalaman estetis
Ø FILSAFAT
YUNANI
Orang-orang
yunani mempunyai sistem kepercayaan, bahwa suatu kebenaran yang bersumber
melalui akal tidak berlaku, tetapi yang berlaku hanya suatu kebenaran yang
bersumber dari mitos( dongeng-dongeng).
Maka
muncul sejumlah ahli pikir yang menentang adanya mitos pada abad ke 6 SM.
Mereka mengiginkan pertanyaan tentang misteri alam semesta ini jawabannya dapat
di terima akal (rasional). Upaya para ahli pikir untuk mengarahkan pada suatu
kebebasan berpikir ini menyebabkan banyak orang yang mencoba membuat suatu
konsep yang di landasi kekuatan akal pikir seara murni.
Berikut
adalah tiga faktor yang menjadikan filsafat yunani lahir:
- Bangsa yunani yang kaya akan
mitos, dimana mitos dianggap sebagai awal dari upaya orang untuk
mengetahui ataumengerti. Mitos-mitos tersebut kemudian disusun secara
sistematis yang untuk sementara kelihatan rasional, seperti syair karya
Homerus, Orpheus, dan lain-lain.
b.
Karya sastra Yunani yang dapat di anggap sebagai pendorong kelahiran filsafat
Yunani, karya Homerus mempunyai kedudukan yang sangat penting sebagai pedoman
hidup orang-orang Yunani yang didalamnya terkandung nilai-nilai edukatif.
- Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan
yang berasal dari Babylonia (mesir) di lembah sungai Nil. Kemudian berkat
kemampuan dan kecakapannya, ilmu-ilmu itu dikembangkan sehingga mereka
mempelajarinya tidak didasarkan pada aspek praktisnya saja, tetapi juga
aspek teoritis kreatif.
Adapun
tokoh-tokoh yang muncul pada periode ini adalah:
1. Thales (625-545 SM)
2. Anaximandros (640-546 SM)
3. Pythagoras ( + 572-497 SM)
4. Xenopanes (570- SM)
5. Heraclitos (535-475 SM)
6. Parmanides (540-475 SM)
7. Zeno (+ 490-430 SM)
8. Empedocles (490-435 SM)
9. Anaxagoras (+ 499- 420 SM)
10. Democritus (460-370 SM)
Ø EPISTEMOLOGI
Epistemologi berasal dari bahasa Yunani, episteme yang berarti knowledge atau pengetahuan dan logy berarti teori. Epistemologi dapat diartikan sebagai teori pengetahuan, atau filsafat ilmu. Terdapat empat persoalan pokok dalam bidang ini:
Epistemologi berasal dari bahasa Yunani, episteme yang berarti knowledge atau pengetahuan dan logy berarti teori. Epistemologi dapat diartikan sebagai teori pengetahuan, atau filsafat ilmu. Terdapat empat persoalan pokok dalam bidang ini:
- Apa pengetahuan itu?
- Apa sumber-sumber pengetahuan itu?
- Dari manakah pengetahuan yang benar itu datang dan
bagaimana kita mengetahuinya?
- Apakah pengetahuan kita itu benar(valid)?
Ø Rasionalisme
Rasionalisme
dipelopori oleh Rene Descartes (1596 – 1650) yang disebutsebagai Bapak filsafat
modern. Yang harus dipandang sebagai hal yangbesar adalah apa yang jelas dan
terpilah-pilah (clear and distinctively ).
Latar
belakang munculnya rasionalisme adalah keinginan untukmembebaskan diri dari
segala pemikiran tradisional (skolastik).
Ø Empirisme
Sebagai
tokohnya adalah Thomas Hobbes, John Locke, dan David Hume.Kemudian beranggapan
bahwa pengetahuan yang bermanfaat, pasti dan benar hanya diperoleh lewat indra
(pemimpi), dan empirilah satu-satunyasumber pengetahuan. Pemikiran tersebut
lahir dengan nama empirisme.
Ø Kritisisme
Aliran
ini muncul abad ke-18. Zaman baru ini disebut zaman Pencerahan(Aufklarung).
Sebagai latar belakang nya, manusia melihat adanyakemajuan ilmu pengetahuan
(ilmu pasti, biologi, filsafat dan sejarah) telahmencapai hasil yang
menggembirakan.
Isaac
Newton (1642 – 1727) memberikan dasar-dasar berfikir denganinduksi, yaitu
pemikiran yang bertitik tolak pada gejala-gejala danmengembalikan kepada
dasar-dasar yang sifatnya umum.Seorang ahli pikir Jerman Immanuel Kant (1724 –
1804) mencobamengikuti rasionalisme, tetapi kemudian terpengaruh oleh
empirisme(Hume).
Walaupun
semua pengetahuan bersumber pada akal (rasionalisme),tetapi adanya pengertian
timbul dari benda (empirisme). Ibarat burungterbang harus mempunyai sayap
(rasio) dan udara (empiri).
Jadi,
metode berpikirnya disebut metode kritis. Walaupun ia mendasarkandiri pada
nilai yang tinggi dari akal, tetapi ia tidak mengingkari
adanyapersoalan-persoalan yang melampaui akal.
Ø Idealisme
Pelopor
Idealisme : J.G. Fichte (1762 – 1814), F.W.J. Scheling (1775-1854),G.W.F. Hegel
(1770-1831), Schopenhauer (1788-1860).
Kant
tidak merasa puas tentang ilmu pengetahuan yang dibatasi secara kritis.Artinya,
gerak yang menimbulkan tesis, kemudian menimbulkan anti tesis(gerak yang
bertentangan), kemudian timbul sintesis yang merupakantesis baru, yang nantinya
menimbulkan antitesis dan seterusnya. Inilahyang disebutnya sebagai dialektika.
Ø Positivisme
Filsafat
Positivisme lahir pada abad ke-19. Maksud positif adalah segalagejala dan
segala yang tampak seperti apa adanya, sebatas pengalaman-pengalaman objektif.
Beberapa tokoh: August Comte (1798-1857), John S.Mill (1806-1873), Herbert
Spencer (1820-1903).
Ø Evolusionisme
Aliran
ini dipelopori oleh seorang Zoologi yang mempunyaipengaruh sampai saat ini
yaitu, Charles Robert Darwin (1809-1882). Iamendominasi pemikiran filsafat abad
ke-19.
Pada
tahun 1838 membaca bukunya Malthus An Essay on thePrinciple of Population. Buku
tersebut memberikan inspirasi kepadaDarwin untuk membentuk kerangka berpikir
dari teorinya.
Dalam
pemikirannya, ia mengajukan konsepnya survival of thefittest dan struggle
for life.
Dalam
pemikirannnya, Darwin tidak melahirkan sistem filsafat,tetapi pada ahli pikir
berikutnya (Herbert Spencer) berfilsafat berdasarkanpada evolusionisme.
Ø Materialisme
Seorang
tokoh lagi (Materialisme Alam) adlah Ludwig Feueurbach(1804-1872) sebagai
pengikut Hegel, mengemukakan pendapatnya,bahwa baik pengetahuan maupun tindakan
berlaku adagium, artinyaterimalah dunia yang ada, bila menolah agama/
metafisika.
Dari
Materialisme Historis/ dialektis, yaitu Karl Marx (1818-1883),nama lengkapnya
Karl Heinrich Marx. Menurut pendapatnya, tugasseorang filosof bukan untuk
menerangkan dunia, tetapi untukmengubahnya. Hidup manusia ternyata ditentukan
oleh keadaanekonomi.
Ø Pragmatisme
Pragmatisme
berasal dari kata pragma yang artinya guna. Makapragmatisme adalah suatu aliran
yang benar adalah apa saja yangmembuktikan dirinya sebagai yang benar dengan
akibat-akibat yangbermanfaat secara praktis.
Tokohnya
William James (1842-1910) lahir di New York,memperkenalkan ide-idenya tentang
pragmatisme kepada dunia. Ia ahlidalam bidang seni, psikologi, anatomi,
fisiologi dan filsafat.
Ø Filsafat Hidup
Tokohnya
adalah Henry Bergson (1859-1941). Pada mulanya iabelajar matematika dan fisika,
tapi ia terjun ke dalam bidang filsafat.
Pemikirannya,
alam semesta ini merupakan suatu organisme yangkreatif, tetapi perkembangannya
tidak sesuai dengan implikasi logis.
Pemikiran
filsfat Henry Bergson ini sebagai reaksi dari Positivisme,Materialisme,
Subjektivisme, dan Relativisme.
Ø Fenomenologi
Fenomologi
berasal dari kata fenomen yang artinya gejala, yaitu suatu hal yang tidak nyata
dan semua.
Dan
yang lebih penting dalam filsafat fenomologi sebagai sumberberpikir yang kritis.
Tokohnya Edmund Husserl (1839-1939), danpengikutnya Max Scheler (1874-1928).
Pemikirannya,
bahwa objek/ benda harus diberi kesempatan untukberbicara, yaitu dengan cara
deskriptif fenomologis yang didukung olehmetode deduktif. Tujuannya adalah
untuk melihat hakikat gejala-gejalasecara intuitif.
Ø Sejarah Filsafat Islam
Pembagian
ini berdasarkan pada hubungan dengan sistem pemikiranYunani, sebagai berikut.
- Periode Mu’tazilah
Periode
ini bermula pada abad ke-8 sampai abad ke-12, yang merupakansebuah teologi
rasional yang berkembang di Bagdad dan Basrah.Golongan ini memisahkan diri dari
Jumhur ‘ulama’ yang dikatakanmenyeleweng dari ajaran Islam. Keberadaan
Mu’tazilah sangat pentingdalam pemikiran filsafat Islam. Karena terlihat
orientasi peikirannya dalam menetapkan hukum, pemakaian akal pikir didahulukan,
kemudian baru diseralaskan dengan Alquran dan Alhadist.
- Periode Filsafat Pertama
Periode
ini berlangsung mulai dari abad ke-8 sampai dengan abad ke-11,memakai sistem
pemikiran yang dipakai ahli pikir Islam yang bersandar pada
pemikiran Hellenisme, seperti Al-Kindi, Al-Razi, Al-Farabi, dan Ibnu
Sina.Terdapat dua bagian dalam periode filsafat pertama, yaitu
pertama, Neoplatonic yang berkembang di Irak, Iran, dan Turkestan;
kedua,Peripatetis yang berkembang di Spanyol dan Maroko. Sebagai upaya awal
adalah diadakan pengumpulan naskah-naskah filsafatYunani, kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Ibnu Sina dan Al-Kindi.
- Periode
Kalam Asy’ari
Periode
ini berlangsung mulai abad ke-9 samapi abad ke-11, pusatnya diBagdad. Aliran
pemikiran ini mengacu pada sistem Elia (Atomistis).Sistem ini mempunyai
dominasi besar, sejajar dengan Sunnisme dan AhliSunnah wal-Jamaah.
Timbulnya
aliran ini dilatar belakangi oleh beberapa faktor, yaitu:
1)Perlunya
mempertahankan kemurnian Tauhid, dari keragaman sistem pemikiran dalam
Islam.
2)Untuk
menangkis hal-hal yang melemahkan tauhid dari serangan luar .
3)Terdapat
gerakan yang membahayakan ketauhidan, misalnya Al-Hallaj.
Al-Asy’ari
membuat sintesis teologis sebagai alternatifnya dan memilih atomisme
Democritos. Banyak yang tidak setuju dengan teori ini, namunkemudian Al-Asy’ari
memperkokoh dengan ayat-ayat Alquran.
- Periode
Filsafat Kedua.
Periode
ini berlangsung mulai abad ke-11 sampai abad ke-12, yang berkembang di
Spanyol dan Maroko. Aliran ini mengacu pada sistem peripatetis. Tokohnya
Ibnu Bajah, Ibnu Taufail, dan Ibnu Rusyd.Kegiatan ilmu pengetahuan (terutama
filasafat) tersebut merupakan prestasi besar dan sebagai mata rantai
hubungan Islam dari Timur keEropa. Hal ini merupakan sumbangan Islam terhadap
Eropa yang dapatmembawa kebebasan berpikir untuk mendorong perkembangan
intelektual.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.
Dr. Juhaya S. Praja, Aliran-aliran
Filsafat & Etika, Jakarta, Kencana, 2008
0 Response to "Tugas Resume Filsafat Umum "
Post a Comment