Makharijul Huruf, Sifatul Huruf, Dan Isi
Kandungan Surat
Al- Ikhlas
Oleh:
NAMA
:Husaini
Julaiha
Asmaul Husna
Nurul Kamari
Fauzi
DOSPEN :Hasbi Husen S.Pd.I,MA
.
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ALMUSLIM
BIREUEN PROVINSI ACEH
TAHUSN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-quran sebagai kitab yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai umat
islam sudah seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat islam.
Al-qur’an merupakan kalamullah maka dalah segi pembacaannya mempunyai tatacara
membacanya dalam arti kata kita mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah
arti dalam membaca Al—Qur’an serta bacaannya haruslah tartil. Atas dasar
tersebut para ulama menciptakan sebuah disiplin ilmu dalam membaca Al-Qur’an
yatu Ilmu Tajwid.
Ilmu tajwid di dalamnya menerangkan hukum-hukum bacaan yang terdapat dalam
Al-Qur’an. Dalam ilmu tajwid juga di bahas mengenai makhorijul huruf agar dalam
segi pembacaannya ada perbadaan dalam semua huruf hijahiyah. Huruf hijahiyah
mempunyai sifatul huruf dan sifat itulah yang membedakan masing-masing huruf
hijahiyah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian Makharijul Huruf ?
2. Apa
pengertian Sifatul Huruf ?
3. Bagaimana
Isi kandungan surat Al- Ikhlas ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Makharijul Huruf
Ayat-ayat Al-Qur’an tidak terlepas dengan namanya
huruf-huruf hijaiyah. Di dalam membaca Al-Qur’an kita harus fasih dan benar
dalam hal pelafalan dan tajwidnya. Berbicara mengenai pelafalan huruf hijaiyah
sudah tentu kita harus mengetahui apa itu yang dimaksud “Makhorijul Huruf”.
Makhorijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya
huruf pada waktu huruf itu dibunyikan. Di dalam membaca Al-Qur’an kita harus membunyikan huruf sesuai dengan
makhrajnya. Karena jika terjadi suatu kesalahan dalam pelafalan huruf, itu bisa
menimbulkan arti baru. Dalam hal ini jika dilakukan dengan sengaja akan
menimbulkan kekafiran. Maka dari itu belajar makhorijul huruf ini sangat
penting bagi kita.
Makhorijul
huruf dibagi menjadi 5 tempat, yaitu :
1. Al-Jauf (rongga mulut)
Huruf
yang keluar dari jauf yaitu : alif, wawu, ya’
2.
Halaq (tenggorokan)
a. Asyqal Halqi (pangkal tenggorokan),
yaitu hamzah ( ء ) dan ha’) هـ )
b. Wasthul Halqi (pertengahan tenggorokan),
yaitu ha’( ح ) dan ‘ain (
ع )
c. Adnal Halqi (ujung tenggorokan), yaitu
ghoin ( غ ) dan kho’ ( خ )
3.
Lisan (lidah)
Bunyi
huruf hijaiyah dengan tempat keluarnya lidah ada 18. Dikelompokkan menjadi 10
makhraj, yaitu :
a. Pangkal lidah dan langit-langit mulut
bagian belakang
Yaitu
huruf qof ( ق ) bunyinya keluar dari
pangkal lidah dekat dengan kerongkongan yang dihimpitkan ke langit-langit mulut
bagian belakang.
b. Pangkal lidah bagian tengah dan
langit-langit mulut bagian tengah
Yaitu
huruf kaf ( ك ) bunyinya keluar dari pangkal lidah di depan makhroj huruf qof
yang dihimpitkan ke langit-langit bagian mulut bagian tengah.
c. Tengah-tengah lidah
Yaitu
huruf jim ( ج ), syin (
ش ), dan ya’ ( ي )
bunyinya keluar dari tengah-tengah lidah serta menepati langit-langit mulut
yang tepat di atasnya.
d. Pangkal tepi lidah
Yaitu
huruf dho’ ( ض ) bunyinya keluar dari tepi lidah (boleh tepi
lidah kanan atau kiri) hingga sambung dengan makhrojnya huruf lam, serta
menepati geraham.
e. Ujung tepi lidah
Yaitu
huruf lam ( ل ) bunyinya keluar dari
tepi lidah (sebelah kiri atau kanan) hingga penghabisan ujung lidah serta
menepati dengan langit-langit mulut atas.
f. Ujung lidah
Yaitu
huruf nun ( ن ) bunyinya keluar dari ujung lidah setelah
makhrojnya lam, lebih masuk sedikit ke dasar lidah serta menepati dengan
langit-langit mulut atas.
g. Ujung lidah tepat
Yaitu
huruf ro’ ( ر ) bunyinya keluar dari
ujung lidah tepat setelah makhrojnya nun dan lebih masuk ke dasar lidah serta
menepati dengan langit-langit mulut atas.
h. Kulit gusi atas
Yaitu
huruf dal ( د ), ta’ (
ت ), tho’ ( ط )
bunyinya keluar dari ujung lidah serta menepati dengan pangkal gigi seri yang
atas.
i. Runcing lidah
Yaitu
huruf shod ( ص ), sin ( س
), za’ ( ز ) bunyinya keluar dari ujung lidah serta
menepati ujung dua gigi seri yang bawah.
j. Gusi
Yaitu
huruf dho’ ( ظ ), tsa’ (
ث ), dzal ( ذ )
bunyinya keluar dari ujung lidah serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang
atas.
4. Asy-Syafatain (dua bibir)
Yang
termasuk huruf syafatain yaitu :
a. Fa’ (
ف ) keluar dari dalamnya bibir
yang bawah serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.
b. Wawu (
و ), ba’ ( ب ),
mim ( م
) keluar di antara dua bibir (antara bibir atas dan bawah). Hanya saja
untuk wawu bibir membuka, sedangkan untuk ba’ dan mim bibir membungkam.
5.
Al-Khaisyum (pangkal hidung)
Adapun
huruf-hurufnya yaitu huruf-huruf ghunnah mim dan nun dengan ketentuan :
a. Nun bertasydid
b. Mim bertasydid
c. Nun sukun yang dibaca idghom bighunnah,
iqlab dan ikhfa’ haqiqi
d. Mim sukun yang bertemu dengan mim atau
ba’
Bab
Makhorijul huruf ini adalah salah satu
bab yang sangat penting dalam ilmu tajwid.
B.
Pengertian
Sifatul Huruf
Menurut bahasa:
ماقام بالشئ من المعانى
كالعلم والسواد
Berarti suatu arti atau makna yang berada pada sesuatu, seperti ilmu
Menurut istilah:
كيفية عارضة للحرف عند
حصوله فى المخرج من الجهر والرخاوة والهمس والشدة ونحوها
Artinya: Cara baru yang ada pada huruf yang di
hasilkan ketika mengucapkan huruf tersebut pada makhrojnya,
misalnya jahar, rikhwah,
hams, syiddah dan lain-lain.
Ahli qiraat berbeda pendapat dalam menetapkan jumlah
sifat-sifat huruf hijaiyah. Sebagian menetapkan sebanyak 19 sifat, dan sebagian
lagi menetapkan 18 sifat, 17 sifat, 16 sifat 14 sifat, dan bahkan ada yang
menetapkan 44 sifat. Dari sifat-sifat huruf yang ada, maka tiap-tiap huruf
hijaiyah dalam Al-Qur’an paling sedikit mempunyai 5 sampai 7 sifat. Pada
kesempatan ini kita bicarakan sebanyak 19 sifat-sifat huruf yang lebih umum dibicarakan
oleh ahli qiraat. Kita bagi menjadi dua kelompok, yaitu :
I.
Sifat-sifat huruf yang berlawanan sebanyak 5 sifat ditambah lawannya 5 sifat,
sehingga seluruhnya menjadi 10 sifat, yaitu :
1.
جَهْرٌ (JAHAR) = Jelas, 2. هَمْسُ (HAMAS) = Samar
3.
شِدَّةٌ (SIDDAH) = Kuat 4. رَخَاوَةٌ (Rakhawah) = Lunak
5.
اِسْتِعْلاَءٌ (ISTI’LA’)= Terangkat 6.اِسْتِفَالٌ (ISTIFAL) = turun
7.
اِطْبَاقٌ (ITHBAQ) = Tertutup
8. اِنْفِتَاحٌ(INFITAH) = Terbuka
9.
اِصْمَاتٌ (ISHMAT)= Diam 10
اِذْلاَقٌ (IDZLAQ) = Lancar
URAIAN
10 SIFAT-SIFAT HURUF
1.
جَهْرٌ (JAHAR) = Jelas. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan tidak berdesis
dan nafas tertahan, sehingga bunyi terdengar lebih jelas dan bersih. Hurufnya
ada 19 yaitu : عَظُمَ وَزْنُ قَارِئٍ ذِيْ غَضٍّ جِدٍّ طَلَبَ
2.
هَمْسُ (HAMAS) = Samar. Maksudnya ialah membuinyikan huruf dengan berdesis dan
nafas terlepas, sehingga bunyi huruf terdengar agak samar. Hurufnya ada 10
yaitu : فَحَثَّهُ شَخْصٌ سَكَتَ
3.
شِدَّةٌ (SIDDAH) = Kuat. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara
tertahan dan lebih kuat tertahannya ketika mati atau waqaf. Hurufnya ada 8
yaitu : اَجِدُ قِطَّ بَكَتْ
4.
رَخَاوَةٌ (Rakhawah) = Lunak. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara
terlepas, berlalu /berjalan beserta huruf itu. Hurufnya ada 16 yaitu :
خُذْ
غَثَّ حَظَّ فّضَّ شُوْصٍ زَيَ سَاهٍ
5.
اِسْتِعْلاَءٌ (ISTI’LA’)= Terangkat. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan
mengangkat pangkal lidah ke langit-langit mulut, sehingga bunyi huruf menjadi
lebih tinggi, tebal dan berat. Hurufnya ada 7 yaitu : خُصَّ ضّغْطٍ قِظْ
6.اِسْتِفَالٌ
(ISTIFAL) = turun. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan menurunkan pangkal
lidah ke dasar lidah, sehingga bunyi huruf menjadi rendah, tipis dan ringan.
Hurufnya ada 22 yaitu : ثَبَتَ عِزُّ مَنْ يُجَوِّدُ حَرْفَهُ اِنْ سَلَّ شَكَا
7.
اِطْبَاقٌ (ITHBAQ) = Tertutup. Maksudnya ialah membnyikan huruf dengan
melengkungkan keliling lidah ke langit-langit mulut, sehingga bunyinya lebih
besar dan berat. Hurufnya ada 4 yaitu : صَضْطَظَ
8.
اِنْفِتَاحٌ (NFITAH ) = Terbuka. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan
pertengahan lidah terbuka (tidak melengkungkan keliling lidah ke
langit-langit), sehingga bunyi huruf lebih kecil dan ringan. Hurufnya 25 yaitu:
مَنْ
اَخَذَ وَجَدَ سَعَةً فَزَكَا حَقٌّ لَهُ شُرْبُ غَيْثٍ
9.
اِصْمَاتٌ (ISHMAT)= Diam atau menahan. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan
berat dan tertahan. Hurufnya ada 23 yaitu :
جَزُّ
غِشَّ سَاخِطٍ صَدَّ ثِقَةٍ اِذْوَعَظَهُ يَحُضُّكَ
10
اِذْلاَقٌ (IDZLAQ) = Lancar, ujung atau tajam. Maksudnya ialah membunyikan
huruf dengan ringan dan lancar. Hurufnya ada 6 yaitu : فَرَّ مِنْ لُبٍّ
II.
Sifat-sifat huruf yang tidak berlawanan sebanyak 9 yaitu : 1. تَوَسُّطٌ
(TAWASSUTH) = Pertengahan antara Syiddah dan Rakhawah. 2. لَيِّنٌ (LAYYIN) =
Lunak 3. اِنْحِرَافٌ (INHIRAF) = Condong. 4.تَكْرِيْرٌ (TAKRIR) =
Mengulang-ulang. 5. صَفِيْرٌ (SHAFIR) = Siul/Seruit. 6. تَفَشِّيْ (TAFASY-SYI)
= Menyebar. 7. قَلْقَلَةٌ (QALQALAH) = Goncang. 8. اِسْتِطَالَةٌ (ISTITHALAH) =
Memanjang. 9. غُنَّةٌ (GHUNNAH) = Berdengung.
URAIAN
9 SIFAT-SIFAT HURUF
11.
تَوَسُّطٌ (TAWASSUTH) = Pertengahan antara Syiddah dan Rakhawah. Maksudnya
ialah membunyikan huruf
12.
لَيِّنٌ (LAYYIN) = Lunak. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan lunak, lemah
dan lembut, ketika huruf itu mati dan jatuh sesudah harakat fathah. Hurufnya
ada 2 yaitu : _َوْ _َ يْ = خَوْفٌ - سَوْفَ - كَيْفَ - اِلَيْكَ -
13.
اِنْحِرَافٌ (INHIRAF) = Condong. Maksudnya ialah membunyikan huruf condong ke
ujung lidah dengan sedikit melenturkan (melengkungkan) lidah. Hurufnya ada 2
yaitu : ل ر
14.
تَكْرِيْرٌ (TAKRIR) = Mengulang-ulang. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan
lidah bergetar tidak lebih dari dua getaran. Apabila getarannya sampai tiga
kali, maka tercelalah. Dan apabila sampai empat getaran, berarti huruf itu
telah menjadi dua huruf. Hurufnya ada satu yaitu : ر
15.صَفِيْرٌ
(SHAFIR) = Siul atau seruit. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan berdesir
bagaikan suara seruling. Hurufnya ada tiga, yaitu : ص ز س
16.
تَفَشِّيْ (TAFASY-SYI) = Menyebar. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan
angin tersebar di mulut. Hurufnya ada satu, yaitu : ش
17.قَلْقَلَةٌ
(QALQALAH) = Goncang. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan concangan pada
makhrajnya, sehingga terdengar pantulan suara yang kuat pada sat mati atau
dimataikan karena berhenti (waqaf) Hurufnya ada lima, yaitu : قُطْبُ جَدٍ
Qalqalah
terbagi menjadi dua, yaitu :
a.
قَلْقَلَةٌ صُغْرَى (QALQALAH SHUGHRA), yaitu pantulan suara huruf qalqalah agak
lebih kecil, karena huruf qalqalahnya itu mati asli berada di tengah-tengah
kata atau kalimat. Contoh : يَقْبَلُ – يَطْبَعُ – يَدْخَلُ – يَجْعَلُ – يَبْتَغُ
b.
قَلْقَلَةٌ كُبْرَى (QALQALAH KUBRA), yaitu pantulan suara huruf qalqalah agak
lebih besar, karena huruf qalqalahnya itu sebenarnya hidup, tapi dimatikan
ketika waqaf (menghentikan bacaan). Copntoh :
قُلْ
هُوَ اللهُ اَحَدٌ - اَللهُ الصَّمَدُ- لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ- وَلَمْ يَكُنْ
لَّه كُفُوًااَحَدٌ
قُلْ
اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ- مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ- وَمِنْ شَرِّالنَّفَّاثَاتِ فِى
الْعُقَدِ-وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
18.
اِسْتِطَالَةٌ (ISTITHALAH) = Memanjang. Maksudnya ialah membunyikan huruf
dengan memanjang di salah satu tepi pangkal lidah sampai ke depan. Hurufnya ada
satu, yaitu : ض
19.
غُنَّةٌ (GHUNNAH) = Berdengung. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara
berdengung yang keluar dari pangkal hidng. Hurufnya ada dua, yaitu : م ن[1]
C.
Isi
Kandungan Surat Al- Ikhlas
Dahhak meriwayatkan bahwa orang-orang musyrik mengutus kepada Nabi
Muhammad SAW Amir bin Tufail, menyampaikan amanah mereka kepada Nabi, ia
berkata: “Engkau telah memecah belahkan keutuhan kami, memaki-maki “tuhan”
kami, berubah agama nenek moyangmu. Jika engkau miskin dan mau kaya kami
berikan engkau harta. Jika engkau gila kami obati. Jika engkau ingin wanita
cantik akan kami kawinkan engkau dengannya”. Nabi menjawab:
“Aku tidak miskin, tidak gila, tidak ingin kepada wanita. Aku adalah
Rasul Allah, mengajak kamu meninggalkan penyembahan berhala dan mulai menyembah
Allah Yang Maha Esa”, kemudian mereka mengutus utusannya yang kedua kalinya dan
bertanya kepada Rasulullah. Terangkanlah kepada kami macam Tuhan yang engkau
sembeh itu. Apakah Dia dari emas atau perak?”, lalu Allah menurunkan surah ini.
(HR. Dahhak)
(HR. Dahhak)
Kemudian mereka mengutus utusannya
yang kedua kalinya dan bertanya kepada Rasulullah Salallahu'alaihiwasalam.
Terangkanlah kepada kami macam Tuhan
yang engkau sembeh itu. Apakah Dia dari emas atau perak?", lalu Allah
menurunkan surah Al-ikhlas.
ö@è% uqèd ª!$# îymr& ÇÊÈ ª!$# ßyJ¢Á9$# ÇËÈ öNs9 ô$Î#t öNs9ur ôs9qã ÇÌÈ öNs9ur `ä3t ¼ã&©! #·qàÿà2 7ymr& ÇÍÈ
Surah ini meliputi dasar yang paling
penting dari risalah Nabi SAW. yaitu mentauhidkan Allah dan menyucikan-Nya
serta meletakkan pedoman umum dalam beramal sambil menerangkan amal perbuatan
yang baik dan yang jahat, menyatakan keadaan manusia sesudah mati mulai dari
sejak berbangkit sampai dengan menerima balasannya berupa pahala atau dosa.
Telah
diriwayatkan dalam hadis, "Bahwa surah ini sebanding dengan sepertiga
Alquran," karena barang siapa menyelami artinya dengan bertafakur yang
mendalam, niscaya jelaslah kepadanya bahwa semua penjelasan dan keterangan yang
terdapat dalam Islam tentang tauhid dan kesucian Allah dari segala macam
kekurangan merupakan perincian dari isi surah ini.
ö@è% uqèd ª!$# îymr& ÇÊÈ
Artinya: Katakanlah: `Dialah Allah, Yang
Maha Esa(bukan 3 in1)`.(QS.Al-Ikhlas:1)
Pada ayat ini Allah menyuruh
Nabi-Nya menjawab pertanyaan orang-orang yang menanyakan tentang sifat
Tuhannya, bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Esa, tidak tersusun dan tidak
berbilang, karena berbilang dalam susunan zat berarti bahwa bagian kumpulan itu
memerlukan bagian yang lain, sedang Allah sama sekali tidak memerlukan sesuatu
apapun.
Tegasnya
keesaan Allah itu meliputi tiga hal:
- Dia Maha Esa pada zat-Nya,
- Maha Esa pada sifat-Nya dan
- Maha Esa pada afal-Nya.
- Maha Esa pada zat-Nya--> berarti zat-Nya tidak
tersusun dari beberapa zat atau bagian.
- Maha Esa pada sifat-Nya--> berarti tidak ada satu
sifat makhlukpun yang menyamai-Nya dan
- Maha Esa pada af'al-Nya--> berarti hanya Dialah
yang membuat semua perbuatan sesuai dengan firman-Nya:
إنما أمره إذا أراد شيئا أن يقول له كن فيكون
Artinya:
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu
hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia. (Q.S.
Yasin: 82).
ª!$# ßyJ¢Á9$# ÇËÈ
Artinya: Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu.(QS.Al-Ikhlas:2)
Pada ayat ini Allah menambahkan
penjelasan tentang sifat Tuhan Yang Maha Esa itu, yaitu Dia adalah Tuhan tempat
meminta dan memohon.
öNs9 ô$Î#t öNs9ur ôs9qã ÇÌÈ
Artinya: Dia
tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,(QS.Al-Ikhlas:3)
Dalam ayat ini Allah menegaskan
bahwa Maha Suci Dia dari mempunyai anak. Ayat ini juga menentang dakwaan
orang-orang musyrik Arab yang mengatakan bahwa malaikat-malaikat adalah
anak-anak perempuan Allah dan dakwaan orang Nasrani bahwa Isa anak laki-laki
Allah.
Dalam ayat lain yang sama artinya
Allah berfirman:
فاستفتهم ألربك البنات ولهم البنون أم خلقنا الملائكة إناثا
وهم شاهدون ألا إنهم من إفكهم ليقولون ولد الله وإنهم لكاذبون
Artinya: Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir
Mekah) "Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka
anak-anak laki-laki, atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa
perempuan dan mereka menyaksikan (nya)? Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka
dengan kebohongannya benar-benar mengatakan: "Allah beranak". Dan
sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta. (Q.S. As Saffat:
149-152).
Dan Dia tidak beranak, tidak pula
diperanakkan. Dengan demikian Dia tidak sama dengan makhluk lainnya, Dia berada
tidak didahului oleh tidak ada. Maha suci Allah dari apa yang tersebut.
Ibnu 'Abbas berkata: "Dia tidak beranak sebagaimana
Maryam melahirkan Isa A.S. dan tidak pula diperanakkan. Ini adalah bantahan
terhadap orang-orang Nasrani yang mengatakan Isa Al Masih adalah anak Allah dan
bantahan terhadap orang-orang Yahudi yang mengatakan Uzair adalah anak Allah.
öNs9ur `ä3t ¼ã&©! #·qàÿà2 7ymr& ÇÍÈ
Artinya : Dan tidak ada seorangpun
yang setara dengan Dia `.(QS.Al-Ikhlas:4)[2]
Dalam ayat ini Allah menjelaskan
lagi bahwa tidak ada yang setara dan sebanding dengan Dia dalam zat, Sifat dan
perbuatan-Nya. Hal ini dikarenakan Allah swt
adalah Khalik (wajib al wujud) yang tidak terbatas dan memiliki kesempurnaan
mutlak, sedangkan selain Nya adalah makhluk (mumkin al wujud) yang memiliki
keterbatasan dan kekurangan. Bagaimana mungkin sesuatu yang terbatas tersebut
dapat menyamai Allah swt Yang Maha Sempurna???
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Makhorijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya
huruf pada waktu huruf itu dibunyikan. Di dalam membaca Al-Qur’an kita harus membunyikan huruf sesuai dengan
makhrajnya. Karena jika terjadi suatu kesalahan dalam pelafalan huruf, itu bisa
menimbulkan arti baru. Dalam hal ini jika dilakukan dengan sengaja akan
menimbulkan kekafiran. Maka dari itu belajar makhorijul huruf ini sangat
penting bagi kita.
Makhorijul
huruf dibagi menjadi 5 tempat, yaitu :1.
Al-Jauf (rongga mulut),2. Halaq (tenggorokan),3. Lisan (lidah),4. Asy-Syafatain (dua bibir),5. Al-Khaisyum
(pangkal hidung). dan Sifatul
huruf adalah karakter sebuah huruf, apakah sebuah huruf bernuansa tebal atau
tipis, dengung atau tidak, keluar nafas atau tidak, dan sebagainya.
Seperti misalnya huruf kha dan kĥo. Dua- duanya memiliki tempat keluar suara (makhroj) yang sama namun berbeda sifat. Tanpa membedakan sifatnya, arti dan maknanya bisa rancu.
Seperti misalnya huruf kha dan kĥo. Dua- duanya memiliki tempat keluar suara (makhroj) yang sama namun berbeda sifat. Tanpa membedakan sifatnya, arti dan maknanya bisa rancu.
Isi kandungan surat Al-Ikhlas :
1)
Allah Maha Esa dalam Dzat-Nya, sifat maupun perbuatan-Nya
2) Allah Maha Sempurna, sehingga sepatutnya semua makhluk berserah diri kepada-Nya
3) Sangat mustahil bila Allah mempunyai silsilah atau keturunan
2) Allah Maha Sempurna, sehingga sepatutnya semua makhluk berserah diri kepada-Nya
3) Sangat mustahil bila Allah mempunyai silsilah atau keturunan
Allah itu Esa dalam Dzat, Sifat dan perbuatan-Nya.
Allah merupakan tempat bernaung, memohon dan meminta semua makhluk. Manusia
yang menyembah dan meminta sesuatu kepada selain Allah akan menimbulkan
perbuatan syirik yang merusak keimanan dan termasuk dosa yang amat besar.
Yang dimaksud Allah tidak beranak ialah bahwa Allah
itu tidak mempunyai keturunan, sedangkan yang dimaksud tidak diperanakkan ialah
bahwa Allah itu tidak dilahirkan, tidak berbapak dan tidak beribu, karena
setiap yang dilahirkan itu adalah makhluk. Allah Maha Dahulu, Maha Kekal, tidak
ada permulaan dan akhir bagi-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
Ustaz
Ismail Tekan ,2006,Tajwid Al Qur’anul Karim ,Jakarta :PT Pustaka
Al Husna Baru
Tafsir Juz ‘Amma, Website Syaikh Muhammad
bin Shalih al-’Utsaimin.
0 Response to "Makharijul Huruf, Sifatul Huruf, Dan Isi Kandungan Surat Al- Ikhlas"
Post a Comment