Makharijul Huruf, Sifatul Huruf, Serta Isi
Kandungan Surat Al-Adiyat
Oleh:
NAMA
:Mutiawati
Nuriswita
Abdurrahman
Murniati
Nelliyanti
Rudy
DOSPEN :Hasbi Husen S.Pd.I,MA
.
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ALMUSLIM
BIREUEN PROVINSI ACEH
TAHUSN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-quran sebagai kitab yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai umat
islam sudah seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat islam.
Al-qur’an merupakan kalamullah maka dalah segi pembacaannya mempunyai tatacara
membacanya dalam arti kata kita mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah
arti dalam membaca Al—Qur’an serta bacaannya haruslah tartil. Atas dasar
tersebut para ulama menciptakan sebuah disiplin ilmu dalam membaca Al-Qur’an
yatu Ilmu Tajwid.
Ilmu tajwid di dalamnya menerangkan hukum-hukum bacaan yang terdapat dalam
Al-Qur’an. Dalam ilmu tajwid juga di bahas mengenai makhorijul huruf agar dalam
segi pembacaannya ada perbadaan dalam semua huruf hijahiyah. Huruf hijahiyah
mempunyai sifatul huruf dan sifat itulah yang membedakan masing-masing huruf
hijahiyah.
Maka dalam
kesempatan ini penulis akan membahas mengenai
Makharijul huruf, sifatul huruf, serta Isi kandungan surat al-adiyat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian Makharijul Huruf ?
2. Apa pengertian
Sifatul Huruf ?
3. Bagaimana
isi kandungan Surat Al-adiyat ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Makharijul Huruf
Ayat-ayat Al-Qur’an tidak terlepas dengan namanya
huruf-huruf hijaiyah. Di dalam membaca Al-Qur’an kita harus fasih dan benar
dalam hal pelafalan dan tajwidnya. Berbicara mengenai pelafalan huruf hijaiyah
sudah tentu kita harus mengetahui apa itu yang dimaksud “Makhorijul Huruf”.
Makhorijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya
huruf pada waktu huruf itu dibunyikan. Di dalam membaca Al-Qur’an kita harus membunyikan huruf sesuai dengan
makhrajnya. Karena jika terjadi suatu kesalahan dalam pelafalan huruf, itu bisa
menimbulkan arti baru. Dalam hal ini jika dilakukan dengan sengaja akan menimbulkan
kekafiran. Maka dari itu belajar makhorijul huruf ini sangat penting bagi kita.
Makhorijul
huruf dibagi menjadi 5 tempat, yaitu :
1. Al-Jauf (rongga mulut)
Huruf
yang keluar dari jauf yaitu : alif, wawu, ya’
2.
Halaq (tenggorokan)
a. Asyqal Halqi (pangkal tenggorokan),
yaitu hamzah ( ء ) dan ha’) هـ )
b. Wasthul Halqi (pertengahan tenggorokan),
yaitu ha’( ح ) dan ‘ain (
ع )
c. Adnal Halqi (ujung tenggorokan), yaitu
ghoin ( غ ) dan kho’ ( خ )
3.
Lisan (lidah)
Bunyi
huruf hijaiyah dengan tempat keluarnya lidah ada 18. Dikelompokkan menjadi 10
makhraj, yaitu :
a. Pangkal lidah dan langit-langit mulut
bagian belakang
Yaitu
huruf qof ( ق ) bunyinya keluar dari
pangkal lidah dekat dengan kerongkongan yang dihimpitkan ke langit-langit mulut
bagian belakang.
b. Pangkal lidah bagian tengah dan
langit-langit mulut bagian tengah
Yaitu
huruf kaf ( ك ) bunyinya keluar dari pangkal lidah di depan makhroj huruf qof
yang dihimpitkan ke langit-langit bagian mulut bagian tengah.
c. Tengah-tengah lidah
Yaitu
huruf jim ( ج ), syin (
ش ), dan ya’ ( ي )
bunyinya keluar dari tengah-tengah lidah serta menepati langit-langit mulut
yang tepat di atasnya.
d. Pangkal tepi lidah
Yaitu
huruf dho’ ( ض ) bunyinya keluar dari tepi lidah (boleh tepi
lidah kanan atau kiri) hingga sambung dengan makhrojnya huruf lam, serta
menepati geraham.
e. Ujung tepi lidah
Yaitu
huruf lam ( ل ) bunyinya keluar dari
tepi lidah (sebelah kiri atau kanan) hingga penghabisan ujung lidah serta
menepati dengan langit-langit mulut atas.
f. Ujung lidah
Yaitu
huruf nun ( ن ) bunyinya keluar dari ujung lidah setelah
makhrojnya lam, lebih masuk sedikit ke dasar lidah serta menepati dengan
langit-langit mulut atas.
g. Ujung lidah tepat
Yaitu
huruf ro’ ( ر ) bunyinya keluar dari
ujung lidah tepat setelah makhrojnya nun dan lebih masuk ke dasar lidah serta
menepati dengan langit-langit mulut atas.
h. Kulit gusi atas
Yaitu
huruf dal ( د ), ta’ (
ت ), tho’ ( ط )
bunyinya keluar dari ujung lidah serta menepati dengan pangkal gigi seri yang
atas.
i. Runcing lidah
Yaitu
huruf shod ( ص ), sin ( س
), za’ ( ز ) bunyinya keluar dari ujung lidah serta
menepati ujung dua gigi seri yang bawah.
j. Gusi
Yaitu
huruf dho’ ( ظ ), tsa’ (
ث ), dzal ( ذ ) bunyinya
keluar dari ujung lidah serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.
4. Asy-Syafatain (dua bibir)
Yang
termasuk huruf syafatain yaitu :
a. Fa’ (
ف ) keluar dari dalamnya bibir
yang bawah serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.
b. Wawu (
و ), ba’ ( ب ),
mim ( م
) keluar di antara dua bibir (antara bibir atas dan bawah). Hanya saja
untuk wawu bibir membuka, sedangkan untuk ba’ dan mim bibir membungkam.
5.
Al-Khaisyum (pangkal hidung)
Adapun
huruf-hurufnya yaitu huruf-huruf ghunnah mim dan nun dengan ketentuan :
a. Nun bertasydid
b. Mim bertasydid
c. Nun sukun yang dibaca idghom bighunnah,
iqlab dan ikhfa’ haqiqi
d. Mim sukun yang bertemu dengan mim atau
ba’
Bab
Makhorijul huruf ini adalah salah satu
bab yang sangat penting dalam ilmu tajwid.
B.
Pengertian
Sifatul Huruf
Menurut bahasa:
ماقام بالشئ من المعانى
كالعلم والسواد
Berarti suatu arti atau makna yang berada pada sesuatu, seperti ilmu
Menurut istilah:
كيفية عارضة للحرف عند
حصوله فى المخرج من الجهر والرخاوة والهمس والشدة ونحوها
Artinya: Cara baru yang ada pada huruf yang di
hasilkan ketika mengucapkan huruf tersebut pada makhrojnya,
misalnya jahar, rikhwah,
hams, syiddah dan lain-lain.
Ahli qiraat berbeda pendapat dalam menetapkan jumlah
sifat-sifat huruf hijaiyah. Sebagian menetapkan sebanyak 19 sifat, dan sebagian
lagi menetapkan 18 sifat, 17 sifat, 16 sifat 14 sifat, dan bahkan ada yang
menetapkan 44 sifat. Dari sifat-sifat huruf yang ada, maka tiap-tiap huruf
hijaiyah dalam Al-Qur’an paling sedikit mempunyai 5 sampai 7 sifat. Pada
kesempatan ini kita bicarakan sebanyak 19 sifat-sifat huruf yang lebih umum
dibicarakan oleh ahli qiraat. Kita bagi menjadi dua kelompok, yaitu :
I.
Sifat-sifat huruf yang berlawanan sebanyak 5 sifat ditambah lawannya 5 sifat,
sehingga seluruhnya menjadi 10 sifat, yaitu :
1.
جَهْرٌ (JAHAR) = Jelas, 2. هَمْسُ (HAMAS) = Samar
3.
شِدَّةٌ (SIDDAH) = Kuat 4. رَخَاوَةٌ (Rakhawah) = Lunak
5.
اِسْتِعْلاَءٌ (ISTI’LA’)= Terangkat 6.اِسْتِفَالٌ (ISTIFAL) = turun
7.
اِطْبَاقٌ (ITHBAQ) = Tertutup
8. اِنْفِتَاحٌ(INFITAH) = Terbuka
9.
اِصْمَاتٌ (ISHMAT)= Diam 10
اِذْلاَقٌ (IDZLAQ) = Lancar
URAIAN
10 SIFAT-SIFAT HURUF
1.
جَهْرٌ (JAHAR) = Jelas. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan tidak berdesis
dan nafas tertahan, sehingga bunyi terdengar lebih jelas dan bersih. Hurufnya
ada 19 yaitu : عَظُمَ وَزْنُ قَارِئٍ ذِيْ غَضٍّ جِدٍّ طَلَبَ
2.
هَمْسُ (HAMAS) = Samar. Maksudnya ialah membuinyikan huruf dengan berdesis dan
nafas terlepas, sehingga bunyi huruf terdengar agak samar. Hurufnya ada 10
yaitu : فَحَثَّهُ شَخْصٌ سَكَتَ
3.
شِدَّةٌ (SIDDAH) = Kuat. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara
tertahan dan lebih kuat tertahannya ketika mati atau waqaf. Hurufnya ada 8
yaitu : اَجِدُ قِطَّ بَكَتْ
4.
رَخَاوَةٌ (Rakhawah) = Lunak. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara
terlepas, berlalu /berjalan beserta huruf itu. Hurufnya ada 16 yaitu :
خُذْ
غَثَّ حَظَّ فّضَّ شُوْصٍ زَيَ سَاهٍ
5.
اِسْتِعْلاَءٌ (ISTI’LA’)= Terangkat. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan
mengangkat pangkal lidah ke langit-langit mulut, sehingga bunyi huruf menjadi
lebih tinggi, tebal dan berat. Hurufnya ada 7 yaitu : خُصَّ ضّغْطٍ قِظْ
6.اِسْتِفَالٌ
(ISTIFAL) = turun. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan menurunkan pangkal
lidah ke dasar lidah, sehingga bunyi huruf menjadi rendah, tipis dan ringan.
Hurufnya ada 22 yaitu : ثَبَتَ عِزُّ مَنْ يُجَوِّدُ حَرْفَهُ اِنْ سَلَّ شَكَا
7.
اِطْبَاقٌ (ITHBAQ) = Tertutup. Maksudnya ialah membnyikan huruf dengan
melengkungkan keliling lidah ke langit-langit mulut, sehingga bunyinya lebih
besar dan berat. Hurufnya ada 4 yaitu : صَضْطَظَ
8.
اِنْفِتَاحٌ (NFITAH ) = Terbuka. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan
pertengahan lidah terbuka (tidak melengkungkan keliling lidah ke
langit-langit), sehingga bunyi huruf lebih kecil dan ringan. Hurufnya 25 yaitu:
مَنْ
اَخَذَ وَجَدَ سَعَةً فَزَكَا حَقٌّ لَهُ شُرْبُ غَيْثٍ
9.
اِصْمَاتٌ (ISHMAT)= Diam atau menahan. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan
berat dan tertahan. Hurufnya ada 23 yaitu :
جَزُّ
غِشَّ سَاخِطٍ صَدَّ ثِقَةٍ اِذْوَعَظَهُ يَحُضُّكَ
10
اِذْلاَقٌ (IDZLAQ) = Lancar, ujung atau tajam. Maksudnya ialah membunyikan
huruf dengan ringan dan lancar. Hurufnya ada 6 yaitu : فَرَّ مِنْ لُبٍّ
II.
Sifat-sifat huruf yang tidak berlawanan sebanyak 9 yaitu : 1. تَوَسُّطٌ
(TAWASSUTH) = Pertengahan antara Syiddah dan Rakhawah. 2. لَيِّنٌ (LAYYIN) =
Lunak 3. اِنْحِرَافٌ (INHIRAF) = Condong. 4.تَكْرِيْرٌ (TAKRIR) =
Mengulang-ulang. 5. صَفِيْرٌ (SHAFIR) = Siul/Seruit. 6. تَفَشِّيْ (TAFASY-SYI)
= Menyebar. 7. قَلْقَلَةٌ (QALQALAH) = Goncang. 8. اِسْتِطَالَةٌ (ISTITHALAH) =
Memanjang. 9. غُنَّةٌ (GHUNNAH) = Berdengung.
URAIAN
9 SIFAT-SIFAT HURUF
11.
تَوَسُّطٌ (TAWASSUTH) = Pertengahan antara Syiddah dan Rakhawah. Maksudnya
ialah membunyikan huruf
12.
لَيِّنٌ (LAYYIN) = Lunak. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan lunak, lemah
dan lembut, ketika huruf itu mati dan jatuh sesudah harakat fathah. Hurufnya
ada 2 yaitu : _َوْ _َ يْ = خَوْفٌ - سَوْفَ - كَيْفَ - اِلَيْكَ -
13.
اِنْحِرَافٌ (INHIRAF) = Condong. Maksudnya ialah membunyikan huruf condong ke
ujung lidah dengan sedikit melenturkan (melengkungkan) lidah. Hurufnya ada 2
yaitu : ل ر
14.
تَكْرِيْرٌ (TAKRIR) = Mengulang-ulang. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan
lidah bergetar tidak lebih dari dua getaran. Apabila getarannya sampai tiga
kali, maka tercelalah. Dan apabila sampai empat getaran, berarti huruf itu
telah menjadi dua huruf. Hurufnya ada satu yaitu : ر
15.صَفِيْرٌ
(SHAFIR) = Siul atau seruit. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan berdesir
bagaikan suara seruling. Hurufnya ada tiga, yaitu : ص ز س
16.
تَفَشِّيْ (TAFASY-SYI) = Menyebar. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan
angin tersebar di mulut. Hurufnya ada satu, yaitu : ش
17.قَلْقَلَةٌ
(QALQALAH) = Goncang. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan concangan pada
makhrajnya, sehingga terdengar pantulan suara yang kuat pada sat mati atau
dimataikan karena berhenti (waqaf) Hurufnya ada lima, yaitu : قُطْبُ جَدٍ
Qalqalah
terbagi menjadi dua, yaitu :
a.
قَلْقَلَةٌ صُغْرَى (QALQALAH SHUGHRA), yaitu pantulan suara huruf qalqalah agak
lebih kecil, karena huruf qalqalahnya itu mati asli berada di tengah-tengah
kata atau kalimat. Contoh : يَقْبَلُ – يَطْبَعُ – يَدْخَلُ – يَجْعَلُ – يَبْتَغُ
b.
قَلْقَلَةٌ كُبْرَى (QALQALAH KUBRA), yaitu pantulan suara huruf qalqalah agak
lebih besar, karena huruf qalqalahnya itu sebenarnya hidup, tapi dimatikan
ketika waqaf (menghentikan bacaan). Copntoh :
قُلْ
هُوَ اللهُ اَحَدٌ - اَللهُ الصَّمَدُ- لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ- وَلَمْ يَكُنْ
لَّه كُفُوًااَحَدٌ
قُلْ
اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ- مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ- وَمِنْ شَرِّالنَّفَّاثَاتِ فِى
الْعُقَدِ-وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
18.
اِسْتِطَالَةٌ (ISTITHALAH) = Memanjang. Maksudnya ialah membunyikan huruf
dengan memanjang di salah satu tepi pangkal lidah sampai ke depan. Hurufnya ada
satu, yaitu : ض
19.
غُنَّةٌ (GHUNNAH) = Berdengung. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara berdengung
yang keluar dari pangkal hidng. Hurufnya ada dua, yaitu : م ن[1]
C.
Kandungan
Surat Al-Adiyat
ÏM»tÏ»yèø9$#ur $\Û÷6|Ê ÇÊÈ ÏM»tÍqßJø9$$sù %Znôs% ÇËÈ ÏNºuÉóèRùQ$$sù $\Û÷6ß¹ ÇÌÈ tbörOr'sù ¾ÏmÎ/ $\èø)tR ÇÍÈ z`ôÜyuqsù ¾ÏmÎ/ $ºèøHsd ÇÎÈ ¨bÎ) z`»|¡SM}$# ¾ÏmÎn/tÏ9 ×qãZs3s9 ÇÏÈ ¼çm¯RÎ)ur 4n?tã y7Ï9ºs ÓÍky¶s9 ÇÐÈ ¼çm¯RÎ)ur Éb=ßsÏ9 Îösø:$# îÏt±s9 ÇÑÈ * xsùr& ãNn=÷èt #sÎ) uÏY÷èç/ $tB Îû Íqç7à)ø9$# ÇÒÈ @Å_Áãmur $tB Îû ÍrßÁ9$# ÇÊÉÈ ¨bÎ) Nåk®5u öNÍkÍ5 7Í´tBöqt 7Î6y©9 ÇÊÊÈ
1. Demi [kuda] yang berlari kencang
dengan terengah-engah,
2. Dan yang memercikkan bunga
api,
3. Dan yang menyerang tiba-tiba
di waktu pagi,
4. Lalu menerbangkan debu,
5. Lalu kuda-kuda itu menyerbu ke
tengah kerumunan musuh:
6. Sesungguhnya manusia tidak
bersyukur kepada Tuhannya!
7. Dan sesungguhnya ia menjadi
saksi langsung atas hal itu.
8. Dan sesungguhnya ia sangat
teguh dalam kecintaannya terhadap harta.
9. Apakah ia tidak mengetahui,
tatkala apa yang ada dalam kubur dibangkitkan,
10. Dan apa yang ada dalam dada
akan ditampakkan,
11. Sesungguhnya Tuhan mereka
pada hari itn akan benar-benar mengetahui mereka.
Isi
Kandungannya
1. Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah.
Al-'Adiyat berasal dari kata kerja 'ada
yang berarti 'berlari, berderap, lari cepat-cepat atau berlomba cepat'. Dhabhan
berarti 'dengusan, suara terengah-engah atau megap-megap karena berlari terlalu
cepat'.Kuda-kuda berlari kencang seolah-olah menyerbu musuh. Hal ini bisa juga
berkenaan dengan serbuan kekuatan musuh terhadap kaum muslim atau, kalau tidak,
serbuan kekuatan iman. Sebagian orang saleh menganggap ayat ini berkenaan
dengan serangan nafs pada saat berada di alam zikir yang tinggi.
2. Dan kuda yang
mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya)
Ini gambaran lain tentang serbuan.
Sambaran percikan api bisa jadi merupakan rabuk nafs yang mengering
ketika percikan 'irfan (pengetahuan langsung) menyalakannya. Lagi-lagi
hal itu menunjukkan daya, kekuatan dan petunjuk.Kita dapat merasakan dalam ayat
ini suatu situasi perjuangan dan pertempuran, bentrokan antara dua kekuatan
yang berlawanan, konfrontasi antara iman (kepercayaan, keyakinan) dan kufur
(penyangkalan realitas).
3. Dan kuda yang
menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi
Kata shubh, yang berarti
'fajar, pagi', di sini berarti membuka wilayah musuh, membuka kegelapan dengan
cahaya pagi, membuka kegelapan batin kita dengan cahaya Allah.
4. Maka ia
menerbangkan debu
Para penyerangyang menimbulkan
percikan-percikanmengaduk-aduk debu yang sudah ada, karena debu adalah adim
(lapisan kerak bumi) yang pertama, yang paling rendah, dan asal penciptaan
Adam. Penyucian jiwa mirip dengan peluruhan debu dari tubuh, yakni,
transendensi tubuh di dunia ini dan di dunia akan datang.
5. Dan menyerbu
ke tengah-tengah kumpulan musuh
Tiba-tiba para penyerang ini
mendapati dirinya di tengah-tengah musuh, di tengah kerumunan.Seseorang bisa
tiba-tiba berada di tengah wahm (ilusi)-nya sendiri, bisikan hati dan nafs-nya.Ia
bisa tiba-tiba mendapati dirinya berada di tengah kerumunan orang-orang yang
dianggapnya kufur. Tiba-tiba dunia subyektifnya runtuh tanpa ada peringatan
lebih dahulu.
Dinamisme dari apa yang digambarkan
dalam ayat-ayat pertama ini merupakan sesuatu yang dapat kita semua saksikan.
Gambaran tersebut melukiskan serangan bersemangat yang memiliki suatu tujuan,
suatu misi, di mana unsur-unsur pokok muncul, yakni percikan api dan debu,
kemudian pergerakan ke tengah-tengah, dan pelepasan napas yang penghabisan,
karena terengah-engah dan sesak napas, yang diakibatkan oleh semangat.
Tiba-tiba kita diberikan suatu pandangan kaleidoskopis (yang berubah-ubah
dengan cepat) tentang apa yang dapat kita saksikan dari berbagai peristiwa luar
di dalam hati kita. Panorama dari berbagai peristiwa dan perbuatan di dunia
lahir merupakan cermin dari apa yang berlangsung dalam batin.
Lalu tiba-tiba kita sampai pada alam
manusia, sifat dasamya yang dapat dilihat dan tidak dapat dilihat yang dapat
kita selidiki, perhatikan, dan renungkan agar kita dapat melampaui apa yang
terdekat kepada kita, yakni, di luar kecenderungan-kecenderungan kita yang
alamiah dan rendah.
6. Sesungguhnya
manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya
Kecenderungan yang paling lazim pada
manusia adalah kunud, yang berarti 'tidak ada rasa syukur'.Manusia
mengingkari rahmat, kasih sayang, dan nikmat Allah.Itu memang sifatnya karena
dalam dirinya ada benih ketidak-bergantungan yang menggemakan sifat Allah, Yang
Sama Sekali Tidak Bergantung.Dalam kesombongannya manusia menganggap dirinya
independen, suatu pemikiran yang sesat mengenai aspek Ilahiah.
7. Dan
Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya
Namun, pada manusia ada sesuatu yang
lebih dalam dari rasa tak bersyukur, yakni kesadaran akan kesadaran, dan hal
ini menjadikan dia sebagai saksi atas dirinya sendiri dalam situasi tersebut.
Manusia sendiri adalah saksi untuk dirinya sendiri ketika dalam keadaan tidak
bersyukur.Penyaksian ini tidak bisa terjadi kalau tidak ada sesuatu yang sudah
ada dalam dirinya yang bahkan lebih tinggi dari nafs, atau dengan kata
lain, kalau nafs yang tinggi tidak menerangi nafs yang rendah.Nafs
yang rendah menyangkal, meragukan, bermuka dua, dan berubah warna sesuai dengan
keadaan, sedangkan kesadaran yang tinggi menerangi kesadaran yang rendah.Cahaya
ilmu pengetahuan sudah ada dalam diri manusia, tapi ia harus membiarkannya
memantul dalam mata batinnya, agar ia dapat melihat dengan jelas. Yang dilihat
manusia tergantung pada mata yang digunakannya untuk melihat, apakah
menggunakan mata nafs yang rendah atau menggunakan mata batinnya yang
tinggi.
8. Dan
Sesungguhnya dia sangat bakhil Karena cintanya kepada harta
Sifat manusia memang ingin 'terikat'
pada hal yang baiksyadid (kokoh, kuat) berasal dari syadda, yang
berarti 'mengetatkan, mengikat'.Ia mencintai hal yang dianggapnya baik,
walaupun yang kelihatan baik bagi dia saat ini mungkin tidak baik bagi dia di
saat Sain.
9. Maka apakah
dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur
Manusia selalu mencari perlindungan
dan kesenangan, dan juga ingin dibiarkan sendiri dengan nilai-nilainya.Ayat ini
bertanya kepada kita, 'Apakah manusia tidak menyadari bahwa apa yang
tersembunyi dalam hati, apa yang tersembunyi dalam kubur, akhirnya akan
keluar?' Akhirnya kita semua akan dikeluarkan dari kubur-kubur kita, dan yang
sekarang tersembunyi dalam hati akan diungkapkan dalam kehidupan mendatang. Apa
pun yang dikubur atau disembunyikan akhirnya akan terungkap.
10. Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada
Hashala berarti 'disamping, jelas'.Apa yang
tersembunyi dalam dada akan ditampakkan dan menjadi jelas. Penampakkan ini
dapat terjadi sekarang jika kita sungguh-sungguh ingin mengetahui apa yang ada
dalam hati kita. Tujuan eksistensi ini adalah mencapai kesatuan, menyatukan
yang ada dalam hati kita dengan perbuatan kita, melalui kejelasan dan
kesadaran.
Hari ketika penyatuan atau pembukaan
itu terjadi akan menjadi hari kebijakan Tuhan kita. Ketuhanan adalah hal yang
menggiring kila kepada tauhid, kepada keesaan. Untuk mendapatkan hikmah dari
pengalaman kita dalam kehidupan ini kita harus yakin bahwa apa pun yang
ditakdirkan juga akan terungkap dan terang dalam pengetahuan sempurna Tuhan
kita.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Makhorijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya
huruf pada waktu huruf itu dibunyikan. Di dalam membaca Al-Qur’an kita harus membunyikan huruf sesuai dengan
makhrajnya. Karena jika terjadi suatu kesalahan dalam pelafalan huruf, itu bisa
menimbulkan arti baru. Dalam hal ini jika dilakukan dengan sengaja akan menimbulkan
kekafiran. Maka dari itu belajar makhorijul huruf ini sangat penting bagi kita.
Dalam
Surat al-adiyat dijelaskan mengenai sumpah
menyangkut serangan tiba-tiba yang dilakukan dengan mengendarai kuda-kuda atau
unta-unta yang berlari kencang dengan terengahengah, mencetuskan api dengan pukulan
kuku kakinya. Serangan itu demikian tiba-tiba, apalagi terjadi di pagi hari
saat lawan tengah tertidur lelap. Ia sedemikian gencar sehingga menerbangkan
debu dan para penyerang menyerbu ke tengah kelompok musuh yang merasa diri
mereka kuat. dan Allah bersumpah untuk meyakinkan manusia tentang hakikat
kerugian besar yang pasti akan dialami oleh mereka yang ingkar dan tidak
mensyukuri nikmat Allah. Ayat 6 dan 7 menegaskan bahwa: Sesungguhnya jenis
manusia secara umum, dan lebih-lebih yang durhaka, sangat kikir, dan ingkar
terhadap Tuhan yang memelihara dan selalu berbuat baik kepadanya; dan
sesungguhnya manusia itu secara pribadi menjadi saksi atau menyadari dirinya
bahwa dia memang demikian, yakni kikir dan durhaka. Dia kikir dan
durhaka—menurut ayat 8—karena cintanya kepada al-Khair (harta)36 meluap-luap
dan berlebih-lebihan. Ayat 9 dan 10 melanjutkan kecaman surah ini melalui satu
pertanyaan, yaitu: "Maka jika demikian itu halnya manusia yang kikir dan
durhaka, apakah dia tidak mengetahui apa yang akan dialaminya apabila dibongkar
dengan mudah apa yang ada di dalam kubur dan dilahirkan serta dipisahkan apa
yang ada di dalam dada dari kebaikan dan keburukan?”
Selanjutnya, penutup surah ini
menegaskan hakikat yang tidak boleh dilupakan oleh siapa pun yaitu:
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui sikap dan aktivitas seluruh makhluk.
Pengetahuan-Nya itu akan jelas terlihat oleh semua makhluk termasuk mereka yang
kikir dan durhaka itu, lebih-lebih pada hari dibongkarnya segala sesuatu di
dalam kubur.
DAFTAR
PUSTAKA
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. KaryaToha, 2010.
Ustaz Ismail Tekan ,2006,Tajwid Al Qur’anul
Karim ,Jakarta :PT Pustaka Al Husna Baru .
0 Response to "Makharijul Huruf, Sifatul Huruf, Serta Isi Kandungan Surat Al-Adiyat"
Post a Comment