Romansa “Putri In Aktifis Sketch”

"Senyumnya membuat hati ini seolah-olah luluh lantah. Aku mengaguminya, bahkan sangat terkesaan dengannya. Tapi aku tak tahu? Apakah dia merasakan hal yang sama. Aku tak memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaan ini. Aku takut ia marah. Biarkan aku memendam ini sendiri. dan dia hanya akan menjadi sosok yang teristimewa dihati ini."



Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta, hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kita miliki dan sudah menghabiskan banyak waktu untuk merindui orang yang tidak pernah bisa dekat dengan kita. Kalau dia tidak “worth it” sekarang, bisa jadi dia akan “worth it” setahun lagi ataupun 10 tahun lagi. Lalu tak harus merelakan dia pergi begitu saja. karna takdir dan kuasa tuhan itu lebih nyata.

Mencintai memang mudah, tapi bertahan pada cinta yang ingin mencintai dan tak bisa dicintai itu tidaklah semudah seperti membalikkan telapak tangan. Bukan tidak ada yang mampu melakukan Hanya saja semua itu bisa dilakukan Cuma dengan satu ketulusan. Dan Sakit,, Itu Pasti. Cuma yang namanya cinta sejati itu tidaklah mengenal rasa sakit bahkan disaat sedang merindui. Karena rasa sakit itu hanya ada pada cinta yang dikedepankan oleh hawa nafsu semata.

Hari Itu adalah hari yang sedang ditunggu-tunggu. Saat semua persiapan selama sebulan lamanya dilakukan kini pun tiba pada malam puncak perayaan milad hmi ke-68. Tak hanya disitu tapi ada hal yang paling dinanti-natikan oleh batinku ini yaitu saat diamana kembali aku akan bertemu dengan sosok yang namanya Putri. Bahagia sesaat seakan telah merasuki batin hatiku ini.
Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang tak aku inginkan dan menyayat sedalam yang tak  kamu ijinkan. Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya. Disaat hati terus merinduinya.

Semua keluh kesah yang ada pada hari itu telah terobati hanya dengan melihat sosok putri. Bahkan segala kekurangan yang belum teratasi seakan tak lagi menjadi beban dibenak ini. Hingga petang menjelang kami pun bersiap-siap untuk menyambut malam itu datang.


Satu Jam telah berlalu dan  kami semua telah siap menunggu untuk menjau tamu-tamu undangan yang datang pada malam itu. Hingga yang kunanti pun datang bersamaan dengan para semua tamu undangan. Tak ada yang spesial melainkan hanya rasa kekaguman yang kembali datang mengundang. Aku hanya diam tak satu katapun mampu untuk kulayangkan hanya melihat Kerudung hitam yang dipakainya sangat membuatku terkesan.
Lantas Aku Pergi sembari Aku menarik nafas panjang. Jemariku memutar-mutar pulpen secara hati-hati sambil enuliskan untaian kata-kata sambutan untuk pembukaan. Aku tidak ingin pulpen ini jatuh ke lantai  karena jemariku yang masih bergetar. Apalagi ini merupakan malam yang sangat berarti bagiku. Oleh karena itu, aku bertekad akan menikmatinya.
“Bang,” sebuah suara halus perempuan seakan menyapa. Aku berusaha acuh. Tidak mungkin di datang menghampiriku, paling orang lain, batinku.
“Hei,” suara itu terdengar lagi, tetapi kali ini diikuti dengan sebuah tepukan sebuah pulpen di bahuku. Aku kaget. Putaran pulpen di tanganku pun terhenti dan pulpen itu pun jatuh ke lantai. Aku hanya terpana melihat pulpen itu terjun bebas lalu bergulir begitu saja.
“Ups.. Maaf, maaf, maaf. Aku nggak bermaksud ngagetin kamu.” ucapnya dari belakang yang kemudian menyadarkanku. Aku pun membalikkan badan dan terkejut. Seorang perempuan tinggi dan berjilbab sedang menunduk. Dan ternyata itu hanya peserta yang akan  menyanyikan lagu hymne HMI. Aku berpikir itu adalah putri. Karena dalam ingatanku ketika  itu hanya ada nama putri yang tadi kutunggu-tunggu.
Tak lama kemudian Mic pun mulai berbunyi yang langsung diiringi dengan lantunan ayat suci al-quran kemudian diiringi dengan nyanyian Hymne HMI serta sambutan dari panitia hingga berakhir dengan perwakilan bapak bupati.
Selanjutnya masuk pada tahap pembagian piala juara perlombaan. Yang kemudian setelah itu diakhiri dengan penyerahan piagam penghargaan kepada peserta yang telah mengikuti perlombaan. Tidak lama kemudian, Putri datang menghampiri saat aku sedang memegang beberapa piagam. Aku terkesima. Dia mengenakan jilbab warna hitam serasi dengan baju lengan panjang yang juga berwarnah hitam keabu-abuan  garis putih  kehitam-hitaman dan rok hitam yang panjang dan longgar. Senyum sederhana di wajahnya memberi kesan lugu. Ekspresi berbicaranya, yang begitu terlihat, membuat semua orang yang berhadapan dengannya pasti akan mengaguminya.




Lantas Aku bertanya “Dari mana..??? 

Akbid Munawarah Yaaa..??!.

“Iyaa...!!” Jawabnya. 




Kuberikannya Lembaran Piagam yang kemudian Aku tak lagi bertanya Apapun Padanya. Hanya saja Aku Belum berani untuk berbicara dengannya cukup dengan melihatnya aku sudah tak lagi merana. Kerana Aku hanya berpikir mengaguinya tak harus untuk bisa memilikinya.
Dan  Kini Kubiarkan diri ini Menjadi Senja Yang Akan Merindukan Bulan saat cinta itu datang laksana tetesan putihnya salju dalam padang yang gersang rinduku merambat hingga kelangit ketujuh teriring doa dengan percikan air wudhu yang mengharap rahmat dalam harapanku pada-Nya rasa dan rinduku dengan cahaya-Nya dalam takdir cinta kebersujud memohon ampunan-Nya cinta dan rindu iringi aku dalam lembah munajat pengharapanku menggapai cinta Ilahi. gugusan hari-hari dalam hati mensyukuri hari baru penuh dengan sinar Ilahi mengejar cinta-Nya tak peduli kan kuterjang biarpun kutembus padang ilalang mengharap dalam gulitanya malam berada dalam pelukan Allah karena cintaku pada-Nya terukir dalam takdir untuk mencintainya.





   

Sosok PUTRI In 68 HMI Anniversary



“Hari Itu adalah Hari Mengenang 68 Tahun Lahirnya Laskar Sang Hijau Hitam yang telah banyak mengukir berbagai peristiwa di negeri ini, dan di hari yang ke-68 ini juga telah menggores seuntai sejarah baru dengan satu peristiwa yang didalamnya berbaur romansa “Activists Failing In love”. Ketika Dentuman Suara Lembutnya Menggoyahkan Iman dan Menggetarkan Hati Sang aktifis Kampus Religius Itu”

*****



Aktifis...??!! Apa Sich Istimewa dan Hebatnya Sosok Aktifis itu...???!
Mungkin banyak yang beranggapan bahwa sosok aktifis itu adalah dikenal dengan mahasiswa yang super sibuk dengan berbagai kegiatan organisasi. Baik yang bersifat intra kampus maupun ekstra kampus. Dan bahakan yang anehnya, sang aktifis ini kebanyakan mereka Cuma aktif di berbagai kegiatan lapangan aja tapi tidak aktif dengan ipk kumulatif di kertas indeks prestasi alias (IPK).... (Itu sih pendapat beberapa orang yang risih dengan aktifis sempat terdengar dengan tak sengaja).

Namun jangan salah juga tak semua pendapat itu sudah benar,melainkan ada beberapa hal yang harus kita garis bawahi tentang sosok aktifis itu sendiri yang biasanya  org mengenal mereka dengan sebutan KAKA (Kantinku Kelasku). Karena sosok aktifis itu pada dasarnya adalah tipe orang yang bersifat “Creative thinking and be doing” Kreatif berpikir lalu berbuat. Hanya saja mereka itu terkadang bosan dengan yang namanya teory materikulasi jangka panjang. Inilah yang membuat sang aktifis jarang dibangku kelas kuliah. Dan lebih memilih bersibuk diri dengan berbagai kegiatan yang bersifat membangun meskipun tak digaji dan mampu bersibuk diri tanpa memikirkan kepentingan pribadi termasuk masalah hati sekalipun. Makanya mereka dijuluki Agenf Of Change.

Tapi, Bukan Berarti juga mereka tak bisa jatuh lemah dan galau disaat hati sudah terpikat dengan yang namanya “Cinta”.

Cinta??? Apa sich? Pernah suatu ketika saya ditanya tentang   apa sich pacaran itu? Spontan aja aku langsung tertawa.

Ketika saya ditanya tentang pandangan saya tentang pacaran atau cinta, saya sempat bepikir sejenak. Karena apa? Menurut saya, saya bukanlah orang yang terlalu memikirkan tentang apa itu  pacaran. Saya sempat merasa kebingungan mendefinisikan arti pacaran atau cinta itu sendiri. Tetapi ketika dipaksa untuk memberikan pendapat saya akan mencoba untuk menjelaskannya. Ehm, sebelumnya saya minta maaf jika pendapat saya ini agak GJ  (ga’ jelas maksudnya.......he he).



Sebelum saya mendefinisikan pacaran, saya akan terlebih dahulu mencoba untuk mendefinisikan tentang cinta. Cinta? Yupz.. cinta adalah sebuah rasa yang dimiliki oleh seseorang yang mengaku bahwa dirinya manusia. Cinta hanya dapat dirasakan, bisa dirasa tapi tak dapat dilihat. Seperti kata pujangga, bahwa cinta dapat mengubah dunia menjadi surga, dapat mengubah racun menjadi madu, hitam menjadi putih, pahit menjadi manis dan hal-hal lain yang serba indah-indah( He he, itu kata pujangga lho!)
            Menurut saya sendiri, cinta itu dinamis. Cinta yang seperti apa yang dimaksud? Sebagai makhluk ciptaan Allah, kita tidak boleh mencintai sesuatupun itu melebihi cinta kita pada Allah.  Tetapi, sebagai manusia yang diberi nafsu, kita pasti pernah merasakan apa itu cinta. Setiap manusia berbeda-beda dalam mendefinisikan cinta. Ada yang mendefinisikan bahwa cinta itu timbul dari mata turun ke hati. Kalau cinta yang dimaksud adalah cinta terhadap sesama manusia (terhadap lawan jenis), menurut saya itu adalah sah-sah saja dan itu adalah sebuah anugerah yang terindah. Karena di dalam Al Quran, Allah telah menerangkan bahwa kita manusia diciptakan berpasang-pasangan, dan kita diperintahkan untuk saling mengenal satu sama lain. Jadi, menurut saya, setiap orang pasti pernah merasakan cinta.


            Sedangkan pacaran, menurut saya adalah adanya hubungan yang special antara seorang cowok dengan seorang cewek tanpa ada status ikatan resmi(pernikahan). Dari pengamatan yang saya lakukan di lapangan ( ehm, bahasanya sok ilmiah,,nie), saya melihat bahwa seseorang yang tidak mempunyai pacar dikatakan tidak laku, gak berarti saya yaa...!!! wkwkwk. ( he he emangnya barang apa?). Ada pula yang mengatakan bahwa pacaran adalah proses penjajakan atau proses pengenalan. Menurut  saya, pacaran bukanlah sesuatu yang diharuskan. Bukannya menolak dengan pacaran, tetapi di dalam agama saya yaitu Islam, bahwa pacaran dalam Islam itu tidak ada. Lalu bagaimana dengan mereka yang mengatakan bahwa pacaran adalah proses penjajakan atau proses pengenalan sebelum ke jenjang pernikahan? Sebelum menjawab ini, alangkah lebih baiknya jika kita melihat fakta-fakta yang ada saat ini. Dimana banyak remaja yang menjadikan pacaran sebagai mainan. Tidak jarang pula, banyak dari mereka yang putus terlebih dahulu sebelum ke tahap pernikahan dan mencari pacar lagi. Jadi dengan ini dapat disimpulkan bahwa pacaran bukanlah merupakan proses yang tepat. Dalam agama Islam sendiri ada sebuah tahap pengenalan sebelum ke tahap pernikahan, yaitu ta’aruf. Melalui proses ini seseorang dapat mengenal calon suami/istrinya lebih jauh. Dalam proses ini ditentukan batas waktunya. Yaitu ketika seseorang diberikan pilihan untuk meneruskan hubungan atau tidak. Jika iya maka dilanjutkan ke jenjang pernikahan dan jika tidak maka tidak diteruskan. Serta berakhir dengan jalan baik-baik. Jadi dapat disimpulkan, bahwa saya lebih memilih untuk melakukan ta’aruf daripada pacaran. Karena saya yakin bahwa sesuatu itu indah pada waktunya. So, apakah yang terjadi ketika aktivis ini lagi Galau, ingatlah bahwa GALAU itu walaupun menyakitkan tapi terkadang juga menyenangkan lho...!!! Hehehe.

Akhir-akhir ini memang virus gelisah tengah melanda golongan remaja, apalagi mahasiswa. Baik galau karena tugas kuliah yang belum selesai, atau mungkin lagi tak punya uang dan yang bahkan paling ngetrend adalah GALAU karena menyangkut tentang perasaan. Perasaan ini identik dengan rasa yang berada di hati. Tapi, bagaimana kalau galau itu menyerang aktivis??? Pernahkah Anda membayangkan di saat dituntut untuk mengerjakan suatu kegiatan, tiba-tiba aktivis galau??? Hah??? Harus profesional dong, mungkin itulah salah satu jawaban yang ada. Tetapi ini berbeda. Ini menyangkut tentang hati kawan. Atau mungkin sang aktivis lagi jatuh cinta??? Apa yang mesti dia lakukan?

Profesional terhadap hati? (emangnya bisa?). Coba tanya kembali kepada hati Anda, mungkin Anda adalah salah satu aktivis yang lagi galau ini. Sekali lagi tanyakan pada hati Anda? Jika tak mampu bicara, renungkan, apa yang menimpa saat ini. Kalau perlu definisikan galau itu. Apakah Galau itu karena Anda sedang Jatuh Cinta? Upz.....jatuh cinta? Aktivis sangat sensitif kalau disinggung masalah yang satu ini, apalagi kalau itu adalah seorang aktivis sejati. Sebisa mungkin mereka menjaga ukhuwah yang telah terjaga selama ini, apalagi menjalin hubungan (Pacaran).

Kerena Pacaran Itu Bukan satu Hal yang harus dipenuhi oleh sosok sayang aktifis. Melainkan itu hanya sebagai rasa yang hadir karena kodrat kita manusia sebagai hamaba yang mempunyai fitrah (Rasa Ingin Mencintai dan Dicintai). Berat memang ketika rasa cita itu datang dan melanda di hati sang aktifis apalagi kalau itu adalah cinta pada pandangan pertama. Woow., sungguh Menyesakkah Dada....!!!.


Gelisah...???!!!, Iyaa... memang gelisah disaat cinta itu datang menimpa hati ini, tapi apa boleh buat menjadi aktifis itu bukanlah sebah pilihan tapi adalah panggilan jiwa. Disaat mata ini yang melihat hati yang membisikkan dan posisi yang menuntut untuk harus terus berbuat maka jiwa dan raga pun siap dikorbankan, bukan mencari sensasi tapi datang dan hadir disetiap kendala untuk memberi solusi.

Dalam hidup memang kita selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan yang sulit. Dan kita harus memilih. Apalagi ini menyangkut hati. Terkadang Cinta  membuat kita bahagia dan sedih. Itulah uniknya cinta. Secara diam-diam aku memndam Rasa pada Putri, bahkan aku telah jatuh dan mulai mencintainya karena sejak pertemuan pertama di waktu itu.  Aku mencintainya dan selama ini aku tak pernah mendekatinya dan menyatakan cinta itu, aku simpan rapat-rapat dalam relung hatiku terbungkuskan harapan untuk suatu hari jika memang Allah Mengizinkan aku akan datang mengkhitbahnya. Hingga saat ini aku masih memendamnya dan tak pernah satu orangpun aku katakan perasaan ini bahkan pada dirinya. Aku ingin cinta ini tetap suci hingga jika memang kami disatukan dalam ikatan yang halal maka aku akan datang padanya tapi harapan itu kini hanyalah sebuah angan yang bergelantungan pada langit dunia.


Sudah lama aku tidak pernah lagi melihat Putri bahkan keberadaannya tak kutahu lagi. Pertemuanku di Auditerium kampus  saat lomba milad tersebtu merupakan pertemuan pertama dan terakhirku dengan dirinya. Menurut informasi, Putri adalah anak yang baik dan rajin kuliah. Dia pun adalah sosok yang sangat bersemangat dalam segala hal.
Semenjak kejadian itu ada perasan hilang dalam hidupku yang menyergap hari-hariku semenjak pertemuan pertama dan terakhirku dengannya. tapi aku berusaha memahami setiap kejadian yang kualami. Menyelami akan arti kehidupan dan mengambil sirat makna dibalik semua yang telah berlaku. Kembali kudesain hidupku, kembali menuliskan mimpi-mimpi baru yang kuprioritaskan yang harus kugapai. Menuliskan misi sebanyak-banyaknya dan bertekad untuk menyiapkan diri melanjutkan kuliah menjadi Magister Manajemen Pendidikan Islam dan Akan menjadi Mahasiswa terbaik yang lulus dengan hasil cumlude.

Menghiasi hari-hariku dengan berbagai aktivitas padat. Mulai dari persiapan diri untuk melanjutkan kuliah nantinya sampai kembali eksis dan menjadi kader militan dalam organisasi. Walaupun bayangan Putri sesekali melintas dalam benakku, namun secepat itu juga kutepis bayangan wajahnya. Aku harus lebih menggunakan logika. Bahwa Putri Itu Adalah Masih Harapan Kosong Semata Sebelum Datang Ijin Dari-Nya Allah Swt.

Esok Harinya Hembusan angin membelai wajahku. Hari berganti hari, Minggu berganti Mingu telah Berlalu seiring dengan silih bergantinya siang dan malam kehidupanku terus kulalui hingga takdir membawaku pada keadaan statis nantinya dengan masa depan yang cerah.  





























"About Putri" Jilid II

“Putri” Itulah nama yang masih tersarang di benak ini. Seakan dia adalah sosok  sangat istimewa  yang melekat dibenak ini begitu saja dengan spontanitas pada pandangan pertama. Entah apa yang terjadi rasanya sangat berbeda dari sebelumnya.



Dulunya hanya kekaguman yang membelunggu pada sosok  sederhana nan lugu itu. Cuma sekarang aku tak tau, walaupun seminggu telah berlalu tapi wajah itu tiba-tiba selalu muncul dibenakku. Sebenarnya aku malu dan bahkan tak ingin itu terjadi karena hati ini membuatku tak nyaman dengan keadaan yang  begitu membelenggu.


Wajah itu datang dan selalu menghantuiku bahkan merasuk hingga ke mimpi-mimpiku. Oh.. Tuhan..!!! Aku takut dengan keadaanku. Tak ingin rasanya untuk jatuh kedalam luka yang sama seperti tragedi yang pernah terjadi 5 tahun lalu. Disaat aku bertemu dengan satu wajah yang begitu lugu kemudian menghargai semua rasa yang muncul itu, semua kekagumanku, dan bahkan semua keanehan yang tiba-tiba terjadi padaku namun ujung-ujungnya itu hanya harapan palsu.

Banyak yang berkata “Mungkin Itu adalah Cinta” Karena disaat seseorang menemukan sesuatu dan merasakan getaran yang tak menentu sehingga membuat jiwamu terbelenggu maka itu adalah cinta yang datang padamu. kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (kata Jalaluddin Rumi).
Aku Berpikir, Mungkin Itu Iya Cinta. Tapi mungkin hanyalah Cinta semu. Cinta yang bukan benar-benar cinta cinta yang membuat ku melayang dalam ruang bayang-bayang kelam yang semakin ku terbawa dalam bayang semu bila ku ingin dirimu sehingga ku terjerat tak dapat kulepas ku ingin milikmu selalu.
Tapi benarkah Semua seakan semu untuk diriku. Dan Apalah arti cinta dari semua ini,kekagumanku,keanenhanku, serta mimpi-mipiku yang terjadi selama ini. Apakah itu semu ?

Lalu aku tak tahu yang kurasakan, saat ku mencoba menepis semua kegalauan yang ada di hatiku. Aku mencoba untuk tidak mengeluh dan tegar menghadapi kenyataan, Mengahadapi harapan kosong yang membelenggu cintaku,mencoba tersenyum dan tertawa, Mencoba untuk menyusun kembali serpihan-serpihan yang telah retak,mencoba berdiri dan berjalan tanpamu, Ketahuilah aku bukanlah pangeran  yang sempurna yang mampu menyembuhkan lara dan hadirkan tawa. Aku hanya Raja yang melebarkan sayapku untuk hal yang terindah yaitu CINTA…


Dan Jika Memang Hati Ini Benar-benar Mencintaimu.. Maka Aku Akan Diam..
                Karena Aku Diam Bukan Berarti Aku Tak Mau Untuk Memperdulikanmu..
Akan Tetapi,
Aku diam....karena aku sungguh memikirkanmu.
Aku diam....karena aku sungguh merindukanmu.
Aku diam....karena cinta sejatiku kepadamu.
Aku diam....karena aku tidak mau menjebakmu kedalam jurang-jurang dosa.

Sungguh aku tidak mau membawamu kejalan yang dimurkai Allah...
Sekali lagi aku tidak mau membawamu kejalan yang dimurkai Allah...

Biarlah rindu ini menghujam qolbuku, shg membuatku bagaikan sebilah samurai yang membelah dadaku.
Biarlah sepi ini menyelimutiku, sehingga membuatku seperti berdiri sendiri ditengah gelapnya padang pasir.
Biarlah kegelisahan ini membelaiku, walaupun terasa bagaikan belaian badai.....biarkanlah.
Walaupun semua ini terasa perih, bagaikan sebuah selimut yang tersimpan ribuan pedang yang siap untuk menghujamku bila aku memakainya, akan tetap aku pakai.
Karena aku yakin, didalam selimut itu tersimpan kehangatan Ridho-Nya.
Yang kan membawaku kedalam mimpi yang indah
Menari bersamamu didalam taman surga, yang dibawahnya mengalir sungai-sungai yang menyejukkan jiwa...

Sungguh....dalam diam aku mencintaimu....


Tapi Ini Belum Tentu namanya Cinta...... Karena Cinta Itu Bukan Hanya Sekedar Rasa yang ada.. 

Melainkan Perasaan yang Datang atas kehendak dan Ridha dari -Nya...... ( Be a Continue ).














PESONA KEINDAHAN PANTAI JANGKA


Pemandangan pantai  merupakan bagian dari objek wisata warga peusangan. Pantai jangka merupakan pantai terbaik di kota peusangan dengan pesona keindahan pemandangan alam serta hamparan pasir laut yang disajikan begitu menggoda setiap pandangan mata.
Jangka mesjid, Itulah nama tempat yang sedang menghipnotis para muda-mudi sepanjang kota peusangan dengan nuasa baru yang didesain sederhana tempat duduk yang asik dibumbui berbagai macam aneka minuman dan makanan biasa tapi dengan rasa yang luar biasa.














Tak heran jika akhir-akhir ini tempat itu menjadi sorotan banyak orang yang datang silih bergantian untuk menikmati keindahan pesona pinggiran pantai laut jangka. Dihiasi pemandangan indah  perpaduan nuansa kecerahan langit bersanding geriuhnya gelombang ombak iar laut dan pesona pepohonan cemara arun yang berjejeran di seputaran pinggiran pantai nampak begitu menggairahkan dengan semangat nuansa alam yang indah nan mempesona.
Wuss.. Plong...!!! Itulah rasa yang muncul dibenak para setiap pengunjung saat datang ke tempat tersebut. Beban hati dan pikiran seakan hilang begitu saja, rasa penatpun tak akan pernah ada, kehangatan, kenyamanan, bahkan ketentraman itu datang begitu saja tanpa ada sedikitpun  hambatan.
Masuk Cuma dengan harga tiket Rp. 3000 rupiah bisa menghilangkan seluruh rasa penat dan gelisah. Tempat wisata terbaru yang menjadi tujuan banyak warga sekitar itu telah menjadi sorotan dan tatapan banyak masyarakat sekitar. Makanya tak heran jika tempat ini akan menjadi salah satu tempat wisata terbaru yang akan dikunjungi oleh banyak mata.









About PUTRI In My Dream

By: Agsal


“Putri, Sosok Wajah Kalem, senyum yang begitu memesona, tingkah yang kadang spontan terlihat sangat lugu dan enak dipandang. Meski baru pertama bertemu tapi, bawaannya membuatku tak menoleh sekedip matapun disaat melihatnya berguman dengan senyum polos sang gadis idaman banyak hati”

***
Pagi Itu terlihat sangat cerah.. Dengan suasana yang hangat dihiasi rintik-rintik embun pagi yang membasahi rerumputaan di seputaran halaman kantor sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bireuen.
Aku pun terbangun dan kaget melihat sang mentari sudah muncul didepan mata. Lembar kertas putih berhamburan disamping note buk yang masih berbunyi suara musik melow.  Kertas soal-soal lomba cerdas cermat masih belum tertata dengan rapi dan sebagian masih belum siap untuk di cetak.
Waduhh.. hh,, Panik Rasanya hati ini mengguman,  di saat jarum jam sudah menunjukkan 06.30 pagi, entah apa yang akan terjadi jika soal-sola ini tak siap tepat waktu disaat perlombaan akan di mulai. Pasti akan terkesan gagal. Dan aku tak menginginkan hal itu. Dengan hati yang tak sedap kembali ku duduk menatap layar note buk yang masih berbunyi music.
Jari-jari ini kembali berdansa di atas huruf-huruf kibot note book yang tak sedap suaranya, kumulai mengetik soal-soal yang masih belum selesai semalam akaibat ketiduran tak sadarkan diri.
Sementara acara perlombaan akan dimulai pada jam 09.00 pagi itu. Belum lagi tempat masih harus di tata dengan rapi dan kue-kue untuk peserta juga masih harus dicari pada warung terdekat.
“Hussss.. ussss” Tarikan Panjang hembusan nafas ini. Aku panik minta ampun.

                                                                        ***
“Tingg..ting... tinggg...!!!  Woii...Bangun.. bangun.. bangun”. Gumanku sambil Memukul Gayung besi dengan sendok untuk membangunkan kawanku Tarmizi yang  masih tidur pulas diatas tikar sampingku.
“Jak Tajak Manoe, Nyo Ka teulat”. Cetusku.
“Okee.. Bereh Nyan” Jawabnya.

15 Menit berlalu kami pun sudah siap mandi dan akan segara berangkat menuju lokasi perlombaan di kampus IAI Almuslim Aceh.
“Tit..tiitt... “ Suara Dering SMS hp Ku berbunyi. Dan itu dari panitia yang sudah ada di arena perlombaan. “Bang nyo tempat golom Bereh..? Pat neu Neujak ju keunoo...!!! Peserta Katrokk..”  (Aceh Red).
Segera kumatikan laptop walaupun dengan soal-soal yang belum masih cukup aku mencoba menghadapi dengan santai. Rencanaku nantinya di lokasi perlombaan kulanjutkan lagi sampai selesai. Dan kami pun bergegas menuju ke sana.
“Balappp.. Midi” Gumanku padanya.
“Oke” Jwabnya.
Setibanya disana semua peserta sudah datang dan kami langsung membereskan tempat perlombaan yang kemudian kawanku tarmizi menghampiri peserta untuk mengajak meeting sebelum lomba dilaksanakan. Dengan waktu yang sedikit tersisa aku dan panitia lainnya menyiapkan tempat dengan cepat.
Kemudian perlombaan dimulai juga pada waktu yang telah kami tetapkan. Aku pergi untuk menyelesaikan soal-soal yang belum beres. Dan itu selesai dalam 30 menit acara berlangsung. Kemudian baru aku naik menuju Arena perlombaan untuk mengantarkan sisa soal-soal yang belum siap.

“Teettt...” Masjidil Aqsa..”. Terdengar Suara yang menyebutkan Kata-kata Itu.
Spontan Aku Menoleh dan Melihatnya yang ternyata itu adalah suara jawaban dari salah seorang peserta dari grup C kawan-kawan mahasiswa dari Akbid Munawarah yang bernama Putri.
“Iyaaa....Seratus.....!!!” Cetus Tarmizi sebagai Pembaca Soal.
“Yeeee...!!! Yess.., Alhamdulillah”. Ucapnya    Lembut dengan senyum manis.
“Subhanallah..” Gumanku dalam hati.
“Siapa dia..???” Hatiku tiba-tiba membisikkan hal itu.

Saat Itulah Aku mulai duduk di atas pentas itu bersama dengan para pendukung dari kelompok C hari itu datang dengan semangat biru langit untuk mendukung tim dari kampus mereka  yang mengikuti perlombaan tersebut. Sekali-kali aku tersenyum kagum sambil termenung melihatnya beraksi dengan menjawab dan membisikkan soal-soal yang dilemparkan untuk timnya.
Sejak itu aku mulai menatapnya dengan rasa yang lain dihati ini, dia terlihat begitu sederhana disaat memakai seragam puti biru yang di baluti almamater biru khas kampus akademi kebidanan munawarah Bireuen. Sekali-kali dengan menampakkan senyum yang mengguman di hati terlihat begitu anggun dan simple. Nampaknya dia adalah sosok yang sederhana dengan cara tutur kata yang bijaksana dan cara duduk yang biasa saja.
“Ya.. Allah Aku Mengaguminya..”. Itulah kata-kata yang muncul pada hari itu.





Labels

Aceh ( 4 ) ARTIKEL ( 23 ) Bollywood ( 1 ) CERPEN ( 16 ) HABA ( 1 ) Hollywood ( 1 ) INDO ( 2 ) Makalah ( 97 ) Skript ( 1 ) SOSOK ( 10 ) Wisata ( 2 )