“Putri” Itulah nama yang masih tersarang di benak
ini. Seakan dia adalah sosok sangat
istimewa yang melekat dibenak ini begitu
saja dengan spontanitas pada pandangan pertama. Entah apa yang terjadi rasanya
sangat berbeda dari sebelumnya.
Dulunya
hanya kekaguman yang membelunggu pada sosok sederhana nan lugu itu. Cuma sekarang aku tak
tau, walaupun seminggu telah berlalu tapi wajah itu tiba-tiba selalu muncul
dibenakku. Sebenarnya aku malu dan bahkan tak ingin itu terjadi karena hati ini
membuatku tak nyaman dengan keadaan yang begitu membelenggu.
Wajah itu datang dan selalu menghantuiku bahkan merasuk hingga ke mimpi-mimpiku. Oh.. Tuhan..!!! Aku takut dengan keadaanku. Tak ingin rasanya untuk jatuh kedalam luka yang sama seperti tragedi yang pernah terjadi 5 tahun lalu. Disaat aku bertemu dengan satu wajah yang begitu lugu kemudian menghargai semua rasa yang muncul itu, semua kekagumanku, dan bahkan semua keanehan yang tiba-tiba terjadi padaku namun ujung-ujungnya itu hanya harapan palsu.
Wajah itu datang dan selalu menghantuiku bahkan merasuk hingga ke mimpi-mimpiku. Oh.. Tuhan..!!! Aku takut dengan keadaanku. Tak ingin rasanya untuk jatuh kedalam luka yang sama seperti tragedi yang pernah terjadi 5 tahun lalu. Disaat aku bertemu dengan satu wajah yang begitu lugu kemudian menghargai semua rasa yang muncul itu, semua kekagumanku, dan bahkan semua keanehan yang tiba-tiba terjadi padaku namun ujung-ujungnya itu hanya harapan palsu.
Banyak
yang berkata “Mungkin Itu adalah Cinta” Karena disaat seseorang menemukan
sesuatu dan merasakan getaran yang tak menentu sehingga membuat jiwamu
terbelenggu maka itu adalah cinta yang datang padamu. kata pujangga cinta
letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia
mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta
dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening,
sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan
kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan
batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta
membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (kata Jalaluddin Rumi).
Aku
Berpikir, Mungkin Itu Iya Cinta. Tapi mungkin hanyalah Cinta semu. Cinta yang
bukan benar-benar cinta cinta yang membuat ku melayang dalam ruang bayang-bayang
kelam yang semakin ku terbawa dalam bayang semu bila ku ingin dirimu sehingga
ku terjerat tak dapat kulepas ku ingin milikmu selalu.
Tapi
benarkah Semua seakan semu untuk diriku. Dan Apalah arti cinta dari semua ini,kekagumanku,keanenhanku,
serta mimpi-mipiku yang terjadi selama ini. Apakah itu semu ?
Lalu
aku tak tahu yang kurasakan, saat ku mencoba menepis semua kegalauan yang ada
di hatiku. Aku mencoba untuk tidak mengeluh dan tegar menghadapi kenyataan, Mengahadapi
harapan kosong yang membelenggu cintaku,mencoba tersenyum dan tertawa, Mencoba
untuk menyusun kembali serpihan-serpihan yang telah retak,mencoba berdiri dan
berjalan tanpamu, Ketahuilah aku bukanlah pangeran yang sempurna yang mampu menyembuhkan lara dan
hadirkan tawa. Aku hanya Raja yang melebarkan sayapku untuk hal yang terindah
yaitu CINTA…
Sungguh....dalam diam aku mencintaimu....
Tapi Ini Belum Tentu namanya Cinta...... Karena Cinta Itu Bukan Hanya Sekedar Rasa yang ada..
Melainkan Perasaan yang Datang atas kehendak dan Ridha dari -Nya...... ( Be a Continue ).
Dan Jika Memang Hati Ini Benar-benar Mencintaimu..
Maka Aku Akan Diam..
Karena
Aku Diam Bukan Berarti Aku Tak Mau Untuk Memperdulikanmu..
Akan Tetapi,
Aku diam....karena aku sungguh memikirkanmu.
Aku diam....karena aku sungguh merindukanmu.
Aku diam....karena cinta sejatiku kepadamu.
Aku diam....karena aku tidak mau menjebakmu kedalam
jurang-jurang dosa.
Sungguh aku tidak mau membawamu kejalan yang
dimurkai Allah...
Sekali lagi aku tidak mau membawamu kejalan yang
dimurkai Allah...
Biarlah rindu ini menghujam qolbuku, shg membuatku
bagaikan sebilah samurai yang membelah dadaku.
Biarlah sepi ini menyelimutiku, sehingga membuatku
seperti berdiri sendiri ditengah gelapnya padang pasir.
Biarlah kegelisahan ini membelaiku, walaupun terasa
bagaikan belaian badai.....biarkanlah.
Walaupun semua ini terasa perih, bagaikan sebuah
selimut yang tersimpan ribuan pedang yang siap untuk menghujamku bila aku
memakainya, akan tetap aku pakai.
Karena aku yakin, didalam selimut itu tersimpan
kehangatan Ridho-Nya.
Yang kan membawaku kedalam mimpi yang indah
Menari bersamamu didalam taman surga, yang
dibawahnya mengalir sungai-sungai yang menyejukkan jiwa...
Tapi Ini Belum Tentu namanya Cinta...... Karena Cinta Itu Bukan Hanya Sekedar Rasa yang ada..
Melainkan Perasaan yang Datang atas kehendak dan Ridha dari -Nya...... ( Be a Continue ).
0 Response to ""About Putri" Jilid II"
Post a Comment