About PUTRI In My Dream

By: Agsal


“Putri, Sosok Wajah Kalem, senyum yang begitu memesona, tingkah yang kadang spontan terlihat sangat lugu dan enak dipandang. Meski baru pertama bertemu tapi, bawaannya membuatku tak menoleh sekedip matapun disaat melihatnya berguman dengan senyum polos sang gadis idaman banyak hati”

***
Pagi Itu terlihat sangat cerah.. Dengan suasana yang hangat dihiasi rintik-rintik embun pagi yang membasahi rerumputaan di seputaran halaman kantor sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bireuen.
Aku pun terbangun dan kaget melihat sang mentari sudah muncul didepan mata. Lembar kertas putih berhamburan disamping note buk yang masih berbunyi suara musik melow.  Kertas soal-soal lomba cerdas cermat masih belum tertata dengan rapi dan sebagian masih belum siap untuk di cetak.
Waduhh.. hh,, Panik Rasanya hati ini mengguman,  di saat jarum jam sudah menunjukkan 06.30 pagi, entah apa yang akan terjadi jika soal-sola ini tak siap tepat waktu disaat perlombaan akan di mulai. Pasti akan terkesan gagal. Dan aku tak menginginkan hal itu. Dengan hati yang tak sedap kembali ku duduk menatap layar note buk yang masih berbunyi music.
Jari-jari ini kembali berdansa di atas huruf-huruf kibot note book yang tak sedap suaranya, kumulai mengetik soal-soal yang masih belum selesai semalam akaibat ketiduran tak sadarkan diri.
Sementara acara perlombaan akan dimulai pada jam 09.00 pagi itu. Belum lagi tempat masih harus di tata dengan rapi dan kue-kue untuk peserta juga masih harus dicari pada warung terdekat.
“Hussss.. ussss” Tarikan Panjang hembusan nafas ini. Aku panik minta ampun.

                                                                        ***
“Tingg..ting... tinggg...!!!  Woii...Bangun.. bangun.. bangun”. Gumanku sambil Memukul Gayung besi dengan sendok untuk membangunkan kawanku Tarmizi yang  masih tidur pulas diatas tikar sampingku.
“Jak Tajak Manoe, Nyo Ka teulat”. Cetusku.
“Okee.. Bereh Nyan” Jawabnya.

15 Menit berlalu kami pun sudah siap mandi dan akan segara berangkat menuju lokasi perlombaan di kampus IAI Almuslim Aceh.
“Tit..tiitt... “ Suara Dering SMS hp Ku berbunyi. Dan itu dari panitia yang sudah ada di arena perlombaan. “Bang nyo tempat golom Bereh..? Pat neu Neujak ju keunoo...!!! Peserta Katrokk..”  (Aceh Red).
Segera kumatikan laptop walaupun dengan soal-soal yang belum masih cukup aku mencoba menghadapi dengan santai. Rencanaku nantinya di lokasi perlombaan kulanjutkan lagi sampai selesai. Dan kami pun bergegas menuju ke sana.
“Balappp.. Midi” Gumanku padanya.
“Oke” Jwabnya.
Setibanya disana semua peserta sudah datang dan kami langsung membereskan tempat perlombaan yang kemudian kawanku tarmizi menghampiri peserta untuk mengajak meeting sebelum lomba dilaksanakan. Dengan waktu yang sedikit tersisa aku dan panitia lainnya menyiapkan tempat dengan cepat.
Kemudian perlombaan dimulai juga pada waktu yang telah kami tetapkan. Aku pergi untuk menyelesaikan soal-soal yang belum beres. Dan itu selesai dalam 30 menit acara berlangsung. Kemudian baru aku naik menuju Arena perlombaan untuk mengantarkan sisa soal-soal yang belum siap.

“Teettt...” Masjidil Aqsa..”. Terdengar Suara yang menyebutkan Kata-kata Itu.
Spontan Aku Menoleh dan Melihatnya yang ternyata itu adalah suara jawaban dari salah seorang peserta dari grup C kawan-kawan mahasiswa dari Akbid Munawarah yang bernama Putri.
“Iyaaa....Seratus.....!!!” Cetus Tarmizi sebagai Pembaca Soal.
“Yeeee...!!! Yess.., Alhamdulillah”. Ucapnya    Lembut dengan senyum manis.
“Subhanallah..” Gumanku dalam hati.
“Siapa dia..???” Hatiku tiba-tiba membisikkan hal itu.

Saat Itulah Aku mulai duduk di atas pentas itu bersama dengan para pendukung dari kelompok C hari itu datang dengan semangat biru langit untuk mendukung tim dari kampus mereka  yang mengikuti perlombaan tersebut. Sekali-kali aku tersenyum kagum sambil termenung melihatnya beraksi dengan menjawab dan membisikkan soal-soal yang dilemparkan untuk timnya.
Sejak itu aku mulai menatapnya dengan rasa yang lain dihati ini, dia terlihat begitu sederhana disaat memakai seragam puti biru yang di baluti almamater biru khas kampus akademi kebidanan munawarah Bireuen. Sekali-kali dengan menampakkan senyum yang mengguman di hati terlihat begitu anggun dan simple. Nampaknya dia adalah sosok yang sederhana dengan cara tutur kata yang bijaksana dan cara duduk yang biasa saja.
“Ya.. Allah Aku Mengaguminya..”. Itulah kata-kata yang muncul pada hari itu.





0 Response to "About PUTRI In My Dream"

Post a Comment

Labels

Aceh ( 4 ) ARTIKEL ( 23 ) Bollywood ( 1 ) CERPEN ( 16 ) HABA ( 1 ) Hollywood ( 1 ) INDO ( 2 ) Makalah ( 97 ) Skript ( 1 ) SOSOK ( 10 ) Wisata ( 2 )