Hidup
Jujur
Membawa Kedamaian yang Abadi..
Alhamdulillah. Segala puji
hanya milik Allah Swt., Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga selalu
terlimpah kepada Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw. bersabda, “Hendaklah
kalian jujur, karena kejujuran itu menunjukkan kepada kebaikan. Dan, kebaikan
menunjukkan jalan menuju surga.” (HR. Bukhari).
Saudaraku, mengapa masih saja ada
pedagang yang diam-diam mengurangi takaran. Mengapa masih saja ada pegawai yang
diam-diam menggelapkan anggaran. Mengapa masih saja ada pengusaha yang
diam-diam memberi suap atau sogokan, dan mengapa masih saja ada pejabat-pejabat
yang leluasa saja menerimanya.
Jawabannya adalah karena orang-orang
seperti ini tidak yakin kepada Allah. Tidak yakin kepada Dzat yang Maha
Mengetahui, Maha Mendengar dan Maha Melihat. Sehingga ia berani berbuat tidak
jujur.
Padahal kejujuran adalah bukti dari
kemuliaan seseorang. Kejujuran adalah cerminan dari kebeningan hati. Orang yang
selalu berusaha jujur di dalam hidupnya baik dalam niat, ucapan dan perbuatan,
bisa dipastikan memiliki moral yang baik dan akhlak mulia. Bahkan, di dalam Al
Quran disebutkan bahwa Allah akan menyandingkan orang-orang jujur dengan para
nabi, syuhad adan orang-orang shaleh.
Allah Swt. berfirman, “Barangsiapa
taat kepada Allah dan rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan
orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah : yaitu para nabi, orang-orang yang
jujur, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shaleh..” (QS. An
Nisaa [4] : 69).
Siapapun menyukai kejujuran. Seorang
atasan akan suka pada karyawannya yang jujur. Rakyat akan cinta pada
pemimpinnya yang jujur. Seorang suami atau istri akan sayang kepada pasangannya
yang jujur. Pembeli akan senang kepada pedagang yang jujur. Fitrah manusia itu
mencintai kejujuran.
Hal yang sangat berharga sebagai buah
dari kejujuran adalah rasa tenang. Padahal ketenangan adalah hal yang tidak
bisa dinilai dengan materi. Apa gunanya harta kekayaan yang berlimpah jika
berasal dari ketidakjujuran. Yang akan lahir hanyalah resah dan gelisah, takut
jika sumber kekayaannya terbongkar. Sedangkan jika rasa resah dan gelisah sudah
ada di dalam hati, maka rumah yang luas pun hanya akan terasa bagai penjara.
Hati terasa sempit.
Sebaliknya, orang yang jujur selalu
tenang, karena yang ia genggam adalah embun kebenaran, bukan bara
ketidakjujuran. Ketenangan mengantarkan pada kebahagiaan. Meskipun hidup
alakadarnya, orang yang jujur akan senantiasa diliputi rasa tenang dan
kebahagiaan. Rumah yang sederhana terasa luas, dengan jiwa yang lapang dan hati
yang tentram.
Rasulullah Saw. bersabda, “..maka
sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan, dan kebohongan adalah keraguan..” (HR.
Turmudzi).
Ketidakjujuran hanya akan menjadi jalan
untuk ketidakjujuran berikutnya. Semakin menumpuk ketidakjujuran itu, maka
semakin sempit hati terasa. Semakin kuat diri terpenjara. Seseorang yang tidak
jujur akan susah payah dengan topeng dirinya. Entah itu demi menjaga citra atau
hanya demi dipandang orang lain sebagai orang terpandang.
Sehingga orang yang tidak jujur
sebenarnya sedang menyiksa dirinya sendiri. Seorang intelektual yang tidak
jujur akan melakukan plagiasi, meniru atau membajak karya intelektual orang
lain kemudian mengakuinya sebagai karyanya. Hanya demi mendapat penilaian
sebagai seorang intelektual.
Padahal ketidakjujuran itu ibarat
bangkai. Sekuat apapun menutupi, akhirnya ia akan terbongkar juga. Jika sudah
demikian, hancurlah sudah namanya. Terlebih lagi, kepercayaan adalah hal yang
tidak mudah untuk dibangun. Apalagi jika sudah ternoda dengan ketidakjujuran.
Rasulullah Saw. bersabda, “..Janganlah
kalian berdusta, karena dusta akan mengantarkan pada kejahatan, dan kejahatan
akan membawa ke neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh sebab itu, marilah kita
berlomba-lomba menjadi pribadi-pribadi yang jujur. Demi Allah, kejujuran adalah
jalan menuju keberuntungan. Kejujuran adalah jalan menuju kemuliaan sejati.
Kejujuran ciri dari tauhid yang kuat dan keyakinan yang lurus kepada Allah Swt. Wallahua’lam
bishawab.
Ditulis oleh: KH. Abdullah Gymnastiar (
Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
0 Response to " "
Post a Comment