All About Fatiya
By: Agsal RJ
Siang Itu Panas
terik matahari yang terasa begitu menyegat hingga menusuk ke
sendi-sendi tulang disekujur tubuh ini. “Ahhh…… !!! Gerah Rasanya…” Gumannya Dihati.
Tiba-tiba Rasa Haus Pun Hilang Begitu Saja Hanya Dengan Pertemuan Sesaat.
Tepatnya Jam 02 Jum’at siang harinya dimana ketika Aim mendapat tugas untuk menjemput
para peserta Basic Tranning LK-I yang
diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisriat Tarbiyah IAI
Almuslim Aceh. Rasa malas pun tiba dengan suasana terik mata hari yang begitu
menyegat hingga membuat kehausan disekujur tubuhnya, namun yang namanya tugas sang aktifis itu bukan alasan harus membatalkan
tugas.
Greengg… krekk.. krekk…!!!! Suara merdu motor kesayangan para pejuang
sang hijau hitam yang akan menlintasi aspal hitam menuju tempat penjemputan peserta
Basic Tranning tepatnya di sebuah universitas swasta di kota peusangan (desa paya
lipah red) IAI Almuslim aceh.
***
Setibanya disana ternyata belum ada peserta yang datang
di tempat penjemputan. Hingga aim pun memutuskan untuk menunggu.
Kringg…!!! Suara hp berbunyi dan itu panggilan dari
ayi yang tadinya hendak mencari angkutan umum untuk tumpangan buat peserta yang
hendak dibawa menuju arena Tranning dibalai latihan kerja (BLK) benyot juli
km.10.
“ Kiban Pat Keuh..??? Pu katrok Peserta…???” Tanyanya. “Golom, Moto Ka Mita Ju Kayu jak U kampus,
Lon Stambai Hino.” Jawabku Singkat. “Oke” Cetusnya.
Sepuluh menit berlalu sudah Aim menunggu dengan suasana yang
begitu panas menyengat tapi satu batang hidung pun belum tampak ada yang datang
hingga ia putuskan untuk mengoceh sendirian disitu. Hingga sesaat kemudian
datanglah salah seorang peserta Basic Tranning LK-I, Yaitu Rahil.
Aim pun berbalik menengok ke arahnya Yang ternyata Rahil tidak datang sendirian,
dia datang berboncengan dianterin sepupunya Fatiya. Lantas aim pun langsung
menyapa “ hai… telat kali kok dek…??? Yang lainnya mana..???.
“Gak Tau bg…!! Mungkin lagi dijalan kali orang nee..!!”
jawabnya.
“Oooooo…. Hehehhe…” lantas aim tersenyum dan berkata. “Dekkk…
Tu sapa…???”.
“Sepupu bang…”
“Oooo… Kirainn peserta juga….” Aim tersenyum.
“ Bukan lah bg.. itu yang kemaren minta ikutan yang bg
Minta ngomong… hahahahha” cetusnya.
“Ooo.. Itu yaaaa dek.. yang kemaren adek bilang
namanya………(Fattiya Yaaa..????)”. jawabnya sambil sekali-kali senyum ke Arah Fattiya.
“ Hahaha… Iyaa bg….!!!”.
“Ooooo…..
Benerannn Dekkkk…???. Ikott Ajaaa lh klu gtu…!!! Hahaha.. byar ada kawan
bg.” Lanjutnya.
Candaan Itu pun berlalu begitu saja..
Lantas Aim berpikir dan melihat ada sesuatu yang lain
dari fatiyya… yang sebelum mereka berangkat ke arena tranning sempat
terjadi percakaan singkat antara aim dan
fatiyya. Sepertinya ada sesuatu yang menarik dari percakapan singkat itu.
Sehingga terik panas matahari yang menyengat tidak lagi terasa di tubuh aim dan
ocehan-ocehan kesal pun tak lagi terdengar
selama satu jam lebih lamanya dia telah menunggu seluruh peserta datang
dan hendak di bawa ke arena tranning. Belum lagi saat itu harus menunggu kedatangan
mini bus yang akan membawa peserta ke Arena.
****
Disela-sela dalam perjalanan dari penjemputan menuju
tempat tranning aim terlihat sangat sejuk dan dengan gaya khasnya yang sering
mengoceh banyak cerita-cerita aneh siang itu dia sering bericara jaim (jaga
image). Mungkin ini pertanda bahwa dalam diri fatiya ada sesuatu yang
mengagumkan sehingga membuat sang Dewa Pengobral Cinta pun harus bertekuk hati
hanya dengan pertemuan sesaat. Yang setelah pertemuan singkat di tempat
penjemutan peserta hingga berlanjut lagi dengan perbincangan sederhana di Arena
Tranning (BLK Benyot Juli km.10).
Semenjak Pertemuan itu membuat aim selalu
bertanya-tanya dimana Fatiyya.. fatiyya.. dan Fatiyya…. Pada Rahil (Kakak Sepupu
Fatia). Hingga Adanya Statment “All
About Fatia”.
Mungkin ini adalah bagian dari kekaguman Sosok Aim
Terhadap Fatiya. Yang “Awalnya Biasa
Tapi dibalik itu Ada Yang Luar Biasa”….. (Be a continue ).
0 Response to " "
Post a Comment