Pengertian Makharijul Huruf, Sifatul Huruf, Serta
Isi Kandungan Surat Al-humazah
Oleh:
NAMA
:Maghfirah
Irma Yusrina
Zanidar
Ulul Azmi
Zulfahmi
DOSPEN :Hasbi Husen, M.A
.
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ALMUSLIM
BIREUEN PROVINSI ACEH
TAHUN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Al-quran sebagai kitab yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai umat
islam sudah seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat islam.
Al-qur’an merupakan kalamullah maka dalah segi pembacaannya mempunyai tatacara
membacanya dalam arti kata kita mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah
arti dalam membaca Al—Qur’an serta bacaannya haruslah tartil. Atas dasar
tersebut para ulama menciptakan sebuah disiplin ilmu dalam membaca Al-Qur’an
yatu Ilmu Tajwid.
Ilmu tajwid di dalamnya
menerangkan hukum-hukum bacaan yang terdapat dalam Al-Qur’an. Dalam ilmu tajwid
juga di bahas mengenai makhorijul huruf agar dalam segi pembacaannya ada
perbadaan dalam semua huruf hijahiyah. Huruf hijahiyah mempunyai sifatul huruf
dan sifat itulah yang membedakan masing-masing huruf hijahiyah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian Makharijul Huruf ?
2. Apa
pengertian Sifatul Huruf ?
3. Bagaimana
Isi Kandungan Surat Alhumazah ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Makharijul Huruf
Ayat-ayat Al-Qur’an tidak terlepas dengan namanya
huruf-huruf hijaiyah. Di dalam membaca Al-Qur’an kita harus fasih dan benar
dalam hal pelafalan dan tajwidnya. Berbicara mengenai pelafalan huruf hijaiyah
sudah tentu kita harus mengetahui apa itu yang dimaksud “Makhorijul Huruf”.
Makhorijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya
huruf pada waktu huruf itu dibunyikan. Di dalam membaca Al-Qur’an kita harus membunyikan huruf sesuai dengan
makhrajnya. Karena jika terjadi suatu kesalahan dalam pelafalan huruf, itu bisa
menimbulkan arti baru. Dalam hal ini jika dilakukan dengan sengaja akan
menimbulkan kekafiran. Maka dari itu belajar makhorijul huruf ini sangat
penting bagi kita.
Makhorijul
huruf dibagi menjadi 5 tempat, yaitu :
1. Al-Jauf (rongga mulut)
Huruf
yang keluar dari jauf yaitu : alif, wawu, ya’
2.
Halaq (tenggorokan)
a. Asyqal Halqi (pangkal tenggorokan),
yaitu hamzah ( ء ) dan ha’) هـ )
b. Wasthul Halqi (pertengahan tenggorokan),
yaitu ha’( ح ) dan ‘ain (
ع )
c. Adnal Halqi (ujung tenggorokan), yaitu
ghoin ( غ ) dan kho’ ( خ )
3.
Lisan (lidah)
Bunyi
huruf hijaiyah dengan tempat keluarnya lidah ada 18. Dikelompokkan menjadi 10
makhraj, yaitu :
a. Pangkal lidah dan langit-langit mulut
bagian belakang
Yaitu
huruf qof ( ق ) bunyinya keluar dari
pangkal lidah dekat dengan kerongkongan yang dihimpitkan ke langit-langit mulut
bagian belakang.
b. Pangkal lidah bagian tengah dan
langit-langit mulut bagian tengah
Yaitu
huruf kaf ( ك ) bunyinya keluar dari pangkal lidah di depan makhroj huruf qof
yang dihimpitkan ke langit-langit bagian mulut bagian tengah.
c. Tengah-tengah lidah
Yaitu
huruf jim ( ج ), syin (
ش ), dan ya’ ( ي )
bunyinya keluar dari tengah-tengah lidah serta menepati langit-langit mulut
yang tepat di atasnya.
d. Pangkal tepi lidah
Yaitu
huruf dho’ ( ض ) bunyinya keluar dari tepi lidah (boleh tepi
lidah kanan atau kiri) hingga sambung dengan makhrojnya huruf lam, serta
menepati geraham.
e. Ujung tepi lidah
Yaitu
huruf lam ( ل ) bunyinya keluar dari
tepi lidah (sebelah kiri atau kanan) hingga penghabisan ujung lidah serta
menepati dengan langit-langit mulut atas.
f. Ujung lidah
Yaitu
huruf nun ( ن ) bunyinya keluar dari ujung lidah setelah
makhrojnya lam, lebih masuk sedikit ke dasar lidah serta menepati dengan
langit-langit mulut atas.
g. Ujung lidah tepat
Yaitu
huruf ro’ ( ر ) bunyinya keluar dari
ujung lidah tepat setelah makhrojnya nun dan lebih masuk ke dasar lidah serta
menepati dengan langit-langit mulut atas.
h. Kulit gusi atas
Yaitu
huruf dal ( د ), ta’ (
ت ), tho’ ( ط )
bunyinya keluar dari ujung lidah serta menepati dengan pangkal gigi seri yang
atas.
i. Runcing lidah
Yaitu
huruf shod ( ص ), sin ( س
), za’ ( ز ) bunyinya keluar dari ujung lidah serta
menepati ujung dua gigi seri yang bawah.
j. Gusi
Yaitu
huruf dho’ ( ظ ), tsa’ (
ث ), dzal ( ذ )
bunyinya keluar dari ujung lidah serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang
atas.
4. Asy-Syafatain (dua bibir)
Yang
termasuk huruf syafatain yaitu :
a. Fa’ (
ف ) keluar dari dalamnya bibir
yang bawah serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.
b. Wawu (
و ), ba’ ( ب ),
mim ( م
) keluar di antara dua bibir (antara bibir atas dan bawah). Hanya saja
untuk wawu bibir membuka, sedangkan untuk ba’ dan mim bibir membungkam.
5.
Al-Khaisyum (pangkal hidung)
Adapun
huruf-hurufnya yaitu huruf-huruf ghunnah mim dan nun dengan ketentuan :
a. Nun bertasydid
b. Mim bertasydid
c. Nun sukun yang dibaca idghom bighunnah,
iqlab dan ikhfa’ haqiqi
d. Mim sukun yang bertemu dengan mim atau
ba’
Bab
Makhorijul huruf ini adalah salah satu
bab yang sangat penting dalam ilmu tajwid.
Makhroj
(المخرج) secara bahasa adalah: “Tempat keluar” (محل خروج)
Dan
secara istilah adalah :
محل
خروج الحرف وتمييزه من غيره
“Tempat
keluarnya huruf dan pembeda antara satu huruf dengan huruf yang lainnya.”
Tempat-tempat
keluarnya huruf ini dibagi secara umum dan secara khusus.
Tempat-tempat
keluarnya huruf secara umum ada 5 :
1. Rongga mulut (الجوف)
2. Tenggorokan (الحلق)
3. Lidah (اللسان)
4. Dua bibir (الشفتين)
5. Rongga hidung (الخيشوم)
Adapun
tempat-tempat keluarnya huruf secara rinci ada 17 :
1. Rongga mulut (huruf mad yang tiga : ا،و،ي)
2. Pangkal tenggorokan (ء،ه)
3. Tengah tenggorokan (ع،ح)
4. Ujung tenggorokan (غ،خ)
5. Pangkal lidah paling belakang (ق)
6. Pangkal lidah sedikit ke depan (ك)
7. Tengah lidah dengan langit-langit (ج،ش،ي)
8. Sisi lidah bertemu geraham atas (ض)
9. Dibawah sisi lidah setelah dhad (ل)
10. Ujung lidah setelah lam (ن)
11. Ujung lidah setelah nun (ر)
12. Ujung lidah bertemu gusi atas (ط،د،ت)
13. Ujung lidah bertemu ujung gigi depan yang
atas (ظ،ذ،ث)
14. Ujung lidah diantara gigi atas dan gigi
bawah (lebih dekat ke bawah) (ص،س،ز)
15. Bibir bawah bagian dalam bertemu ujung
gigi atas (ف)
16. Dua bibir (و،ب،م)
17. Rongga hidung (ghunnah/ dengung).[1]
B.
Pengertian
Sifatul Huruf
Menurut bahasa:
ماقام بالشئ من المعانى
كالعلم والسواد
Berarti suatu arti atau makna yang berada pada sesuatu, seperti ilmu
Menurut istilah:
كيفية عارضة للحرف عند
حصوله فى المخرج من الجهر والرخاوة والهمس والشدة ونحوها
Artinya: Cara baru yang ada pada huruf yang di
hasilkan ketika mengucapkan huruf tersebut pada makhrojnya,
misalnya jahar, rikhwah,
hams, syiddah dan lain-lain.
Ahli qiraat berbeda pendapat dalam menetapkan jumlah
sifat-sifat huruf hijaiyah. Sebagian menetapkan sebanyak 19 sifat, dan sebagian
lagi menetapkan 18 sifat, 17 sifat, 16 sifat 14 sifat, dan bahkan ada yang
menetapkan 44 sifat. Dari sifat-sifat huruf yang ada, maka tiap-tiap huruf
hijaiyah dalam Al-Qur’an paling sedikit mempunyai 5 sampai 7 sifat. Pada
kesempatan ini kita bicarakan sebanyak 19 sifat-sifat huruf yang lebih umum
dibicarakan oleh ahli qiraat. Kita bagi menjadi dua kelompok, yaitu :
I.
Sifat-sifat huruf yang berlawanan sebanyak 5 sifat ditambah lawannya 5 sifat,
sehingga seluruhnya menjadi 10 sifat, yaitu :
1.
جَهْرٌ (JAHAR) = Jelas, 2. هَمْسُ (HAMAS) = Samar
3.
شِدَّةٌ (SIDDAH) = Kuat 4. رَخَاوَةٌ (Rakhawah) = Lunak
5.
اِسْتِعْلاَءٌ (ISTI’LA’)= Terangkat 6.اِسْتِفَالٌ (ISTIFAL) = turun
7.
اِطْبَاقٌ (ITHBAQ) = Tertutup
8. اِنْفِتَاحٌ(INFITAH) = Terbuka
9.
اِصْمَاتٌ (ISHMAT)= Diam 10
اِذْلاَقٌ (IDZLAQ) = Lancar
URAIAN
10 SIFAT-SIFAT HURUF
1.
جَهْرٌ (JAHAR) = Jelas. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan tidak berdesis
dan nafas tertahan, sehingga bunyi terdengar lebih jelas dan bersih. Hurufnya
ada 19 yaitu : عَظُمَ وَزْنُ قَارِئٍ ذِيْ غَضٍّ جِدٍّ طَلَبَ
2.
هَمْسُ (HAMAS) = Samar. Maksudnya ialah membuinyikan huruf dengan berdesis dan
nafas terlepas, sehingga bunyi huruf terdengar agak samar. Hurufnya ada 10
yaitu : فَحَثَّهُ شَخْصٌ سَكَتَ
3.
شِدَّةٌ (SIDDAH) = Kuat. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara
tertahan dan lebih kuat tertahannya ketika mati atau waqaf. Hurufnya ada 8
yaitu : اَجِدُ قِطَّ بَكَتْ
4.
رَخَاوَةٌ (Rakhawah) = Lunak. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara
terlepas, berlalu /berjalan beserta huruf itu. Hurufnya ada 16 yaitu :
خُذْ
غَثَّ حَظَّ فّضَّ شُوْصٍ زَيَ سَاهٍ
5.
اِسْتِعْلاَءٌ (ISTI’LA’)= Terangkat. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan
mengangkat pangkal lidah ke langit-langit mulut, sehingga bunyi huruf menjadi
lebih tinggi, tebal dan berat. Hurufnya ada 7 yaitu : خُصَّ ضّغْطٍ قِظْ
6.اِسْتِفَالٌ
(ISTIFAL) = turun. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan menurunkan pangkal
lidah ke dasar lidah, sehingga bunyi huruf menjadi rendah, tipis dan ringan.
Hurufnya ada 22 yaitu : ثَبَتَ عِزُّ مَنْ يُجَوِّدُ حَرْفَهُ اِنْ سَلَّ شَكَا
7.
اِطْبَاقٌ (ITHBAQ) = Tertutup. Maksudnya ialah membnyikan huruf dengan
melengkungkan keliling lidah ke langit-langit mulut, sehingga bunyinya lebih
besar dan berat. Hurufnya ada 4 yaitu : صَضْطَظَ
8.
اِنْفِتَاحٌ (NFITAH ) = Terbuka. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan
pertengahan lidah terbuka (tidak melengkungkan keliling lidah ke
langit-langit), sehingga bunyi huruf lebih kecil dan ringan. Hurufnya 25 yaitu:
مَنْ
اَخَذَ وَجَدَ سَعَةً فَزَكَا حَقٌّ لَهُ شُرْبُ غَيْثٍ
9.
اِصْمَاتٌ (ISHMAT)= Diam atau menahan. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan
berat dan tertahan. Hurufnya ada 23 yaitu :
جَزُّ
غِشَّ سَاخِطٍ صَدَّ ثِقَةٍ اِذْوَعَظَهُ يَحُضُّكَ
10
اِذْلاَقٌ (IDZLAQ) = Lancar, ujung atau tajam. Maksudnya ialah membunyikan
huruf dengan ringan dan lancar. Hurufnya ada 6 yaitu : فَرَّ مِنْ لُبٍّ
II.
Sifat-sifat huruf yang tidak berlawanan sebanyak 9 yaitu : 1. تَوَسُّطٌ
(TAWASSUTH) = Pertengahan antara Syiddah dan Rakhawah. 2. لَيِّنٌ (LAYYIN) =
Lunak 3. اِنْحِرَافٌ (INHIRAF) = Condong. 4.تَكْرِيْرٌ (TAKRIR) = Mengulang-ulang.
5. صَفِيْرٌ (SHAFIR) = Siul/Seruit. 6. تَفَشِّيْ (TAFASY-SYI) = Menyebar. 7. قَلْقَلَةٌ
(QALQALAH) = Goncang. 8. اِسْتِطَالَةٌ (ISTITHALAH) = Memanjang. 9. غُنَّةٌ
(GHUNNAH) = Berdengung.
URAIAN
9 SIFAT-SIFAT HURUF
11.
تَوَسُّطٌ (TAWASSUTH) = Pertengahan antara Syiddah dan Rakhawah. Maksudnya
ialah membunyikan huruf
12.
لَيِّنٌ (LAYYIN) = Lunak. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan lunak, lemah
dan lembut, ketika huruf itu mati dan jatuh sesudah harakat fathah. Hurufnya
ada 2 yaitu : _َوْ _َ يْ = خَوْفٌ - سَوْفَ - كَيْفَ - اِلَيْكَ -
13.
اِنْحِرَافٌ (INHIRAF) = Condong. Maksudnya ialah membunyikan huruf condong ke
ujung lidah dengan sedikit melenturkan (melengkungkan) lidah. Hurufnya ada 2
yaitu : ل ر
14.
تَكْرِيْرٌ (TAKRIR) = Mengulang-ulang. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan
lidah bergetar tidak lebih dari dua getaran. Apabila getarannya sampai tiga
kali, maka tercelalah. Dan apabila sampai empat getaran, berarti huruf itu
telah menjadi dua huruf. Hurufnya ada satu yaitu : ر
15.صَفِيْرٌ
(SHAFIR) = Siul atau seruit. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan berdesir
bagaikan suara seruling. Hurufnya ada tiga, yaitu : ص ز س
16.
تَفَشِّيْ (TAFASY-SYI) = Menyebar. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan
angin tersebar di mulut. Hurufnya ada satu, yaitu : ش
17.قَلْقَلَةٌ
(QALQALAH) = Goncang. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan concangan pada
makhrajnya, sehingga terdengar pantulan suara yang kuat pada sat mati atau
dimataikan karena berhenti (waqaf) Hurufnya ada lima, yaitu : قُطْبُ جَدٍ
Qalqalah
terbagi menjadi dua, yaitu :
a.
قَلْقَلَةٌ صُغْرَى (QALQALAH SHUGHRA), yaitu pantulan suara huruf qalqalah agak
lebih kecil, karena huruf qalqalahnya itu mati asli berada di tengah-tengah
kata atau kalimat. Contoh : يَقْبَلُ – يَطْبَعُ – يَدْخَلُ – يَجْعَلُ – يَبْتَغُ
b.
قَلْقَلَةٌ كُبْرَى (QALQALAH KUBRA), yaitu pantulan suara huruf qalqalah agak
lebih besar, karena huruf qalqalahnya itu sebenarnya hidup, tapi dimatikan
ketika waqaf (menghentikan bacaan). Copntoh :
قُلْ
هُوَ اللهُ اَحَدٌ - اَللهُ الصَّمَدُ- لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ- وَلَمْ يَكُنْ
لَّه كُفُوًااَحَدٌ
قُلْ
اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ- مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ- وَمِنْ شَرِّالنَّفَّاثَاتِ فِى
الْعُقَدِ-وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
18.
اِسْتِطَالَةٌ (ISTITHALAH) = Memanjang. Maksudnya ialah membunyikan huruf
dengan memanjang di salah satu tepi pangkal lidah sampai ke depan. Hurufnya ada
satu, yaitu : ض
19.
غُنَّةٌ (GHUNNAH) = Berdengung. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara
berdengung yang keluar dari pangkal hidng. Hurufnya ada dua, yaitu : م ن[2]
C. ISI KANDUNGAN SURAT
AL HUMAZAH
Surah
al-Humazah dan Penjelasannya
Surah
al-Humazah dan al-Takasur merupakan dua surah yang membicarakan tentang sifat
orang tamak terhadap harta.
Ø Surah
al-Humazah dan Penjelasannya
Surah Al-Humazah adalah surah ke-104 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 9 ayat dan tergolong pada surah Makkiyah. Kata Al Humazah berarti pengumpat dan diambil
dari ayat pertama surat ini. Pokok isi surat ini adalah ancaman Allah terhadap orang-orang yang suka mencela orang lain, suka
mengumpat dan suka mengumpulkan harta tetapi tidak menafkahkannya di jalan Allah.
POKOK-POKOK ISI
Ancaman Allah
swt. terhadap orang-orang yang suka mencela orang lain, suka mengumpat dam
mengumpulkan harta tetapi tetapi menafkakannya di jalan Allah.
Beberapa ayat
tertentu dalam surah ini khusus ditujukan kepada orang-orang yang secara aktif
menentang Nabi, dan sebagian di antara mereka narnanya telah disebutkan. Mereka
semua sangat kaya, dan menurut dugaan memiliki kekuatan besar serta tak
henti-hentinya menyombongkan kekuatan dan kekayaannya seraya menghina kaum
muslim.
×@÷ur Èe@à6Ïj9 ;otyJèd >otyJ9 ÇÊÈ 1.
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pemfitnah!
Pada ayat 1,
Allah menjelaskan bahwa orang yanng suka mencela dan mengumpatkan akan celaka.
Hal ini sebagai bentuk jawaban atas ejekan-ejekan orang kafir Quraisy terhadap
Nabi Muhammad saw. Perbuatan mencela dan mengumpat adalah perbuatan tercela.
Meskipun ayat tersebut turun berkaitan dengan ejekan kepada kepada Nabi
Muhammad saw., tetapi mencela dan mengumpat kepada siapa pun merupakan
perbuatan tercela. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjauhi perilaku
mengumpat dan mencela.
Wayl berarti 'kemalangan atau kesukaran yang besar',
dan diterjemahkan sebagai seruan 'Celakalah!' Wayl menyebabkan timbulnya
salah satu sungai di neraka. Dalam sifat manusia ada tuntutan untuk
mengusahakan dukungan dari orang lain, sehingga kita hanya mencari sahabat yang
dapat memperkuat keabsahan segala perbuatan kita.
Humazah adalah 'pengumpat' atau
'pemfitnah'. Dalam bahasa Arab, huruf hamzah adalah penghentian suara
dalam celah suara, dan hamazat al-syayathin adalah bisikan jahat setan,
bisikan halus yang kita dengar dalam diri kita.
Humazah berarti 'pencari kesalahan', dan
berasal dari kata kerja lamaza, yang berarti 'mengedipkan mata pada
seseorang, menjelekkan seseorang, mengkritik, mencela, memfitnah, mencemarkan
nama baik'. Barangsiapa memfitnah orang lain berarti mengungkapkan kelemahannya
sendiri dan memberitahukan kegelisahannya, sebagaimana keangkuhan menunjukkan
ketidakpastian yang besar tentang diri seseorang. Jika seseorang benar-benar
yakin bahwa ia berada di jalan yang benar, jika ia mengakui ketergantungannya
pada Allah dan menyadari bahwa setiap orang akan mengetahui kebenaran secara
utuh dan mutlak, maka ia tidak akan menyerah kepada ajakan untuk mengumpat
orang lain. Sebenarnya, umpatan dan kesombongannya itu hanya mengungkapkan
penyakit dan keadaan sakitnya, sehingga datang peringatan bahwa kecelakaan akan
menimpanya, dan ia akan hancur.
Ï%©!$# yìuHsd Zw$tB ¼çny£tãur ÇËÈ
2. Yang menumpuk-numpuk harta dan menghitungnya
[sebagai persediaan]
Ayat 2 masih berkaitan dengan ancaman Allah swt. sebagaimana Ayat 1.
Orang-orang kafir mengejek dan mengumpat keaadan Nabi Muhammad saw. yang sangat
sederhana. Mereka mengira behwa kemuliaan dan kehormayan seseorang di tentukan
oleh berlimpahnya harta. Iulah sebabnya mereka selalu mengumpulkan harta
sehingga mereka hanya sibuk menghitung-hitung kekayaanya. Mereka hanya
mementingkan kehidupan dunia yang sementara.
Ayat ini berkenaan dengan orang yang mengumpulkan harta dan mencari
perlindungan serta penguatan dengan menghitungnya terus-menerus. Penumpukan
terus-menerus dan memeriksa apa yang dimiliki seseorang adalah bentuk lain dari
mencari keamanan. Orang-orang saleh berkata, 'Orang yang mencintai harta adalah
seorang munafik, dan orang yang menimbun harta adalah orang jahil.' Bukti
kemunafikan (nifaq) dan kejahilan terdapat pada pengumpulan dan
penimbunan harta (mal).
Ü=|¡øts ¨br& ÿ¼ã&s!$tB ¼çnt$s#÷{r& ÇÌÈ
3. Ia mengira bahwa hartanya akan mengekalkan dia.
Pada Ayat 3, Allah swt. menjelaskan bahwa
orang kafir itu menganggap bahwa harta yang mereka miliki dapat membawa pada
kesenangan selama-lamanya. Mereka menganggap bahwa semua yang mereka inginkan
dapat di beli dengan harta. Bahkan mereka beraggapan bahwa kehidupan neraka
sebagai ganjaran bagi dapat pula di tukar dengan harta.
Hasaba berarti 'menghitung, menggabungkan'. Ia mengira
bahwa ia bergerak mendekati khuld (keabadian) dengan menghitung dan
melindungi apa yang secara keliru dikiranya akan memberinya umur panjang dan
kekekalan. Ibadahnya sesat. Kekal adalah sifat Allah lainnya: al-Khalid.
Kita semua ingin mengetahui yang Mahakekal karena hanya dengan begitu kita akan
selamat, kita mengetahui bahwa yang ada hanyalah keabadian. Tapi barangsiapa
percaya bahwa apa yang telah ditimbunnya akan memberi dia keamanan maka ia
benar-benar telah tergelincir dari jalan yang benar.
xx. ( ¨bxt6.^ãs9 Îû ÏpyJsÜçtø:$# ÇÍÈ
4. Tidak! Dia pasti akan dilemparkan ke dalam neraka yang mengbancurkan.
Pada Ayat ke 4,
Allah swt menjelaskan bahwa semua anggapan orang-orang kafir itu salah. Allah
swt. berfirman, “sekali-kali tidak !
pasti dia akn di lemparkan ke dalam (neraka) Hutamah.” Kekayaan yang mereka
miliki tidak dapat mengekalkan dirinya dan tidak akan bermanfaat bagi mereka di
hadapan Allah swt. mereka akn mendapatkan balasan dari perbuatannya di
lemparkan ke dalam Hutamah.
Nabadza berarti 'melemparkan, membuang,
mengafkir, mengusir, melepaskan'. Dengan membuang hal yang tak berguna atau
berbahaya berarti kita diproteksi dari kejahatan di dalamnya.
Huthamah, sebutan untuk neraka, artinya
'bencana yang menghancurkan', dan berasal dari hathama, 'memecahkan,
menghancurkan, merusak'. Sangat pasti, barangsiapa mencari perlindungan pada
hartanya, atau pada apa saja dari dunia nyata, berarti tidak percaya bahwa
tangan Yang Mahagaib berada di balik yang nyata. Dia akan dilempar ke tempat
yang hanya akan menyebabkannya hancur.
!$tBur y71u÷r& $tB èpyJsÜçtø:$# ÇÎÈ
5. Dan apa yang membuat engkau tahu apakah neraka yang menghancurkan itu?
Lagi-lagi kita
ditanya, seakan menekankan pentingnya huthamah: 'Dan apa yang engkau
tahu tentang itu? Makna lain dari huthamah berasal dari kata kerja
bentuk keduanya—yang artinya 'memecahkan'—yang menunjukkan bahwa agar pecah
atau rusak, maka obyek yang dilibatkan harus cukup solid untuk mulai
menghancurkan. Penekanan ganda pada huthamah ini dimaksudkan untuk
memberitahukan, dengan cara yang senyata mungkin, tentang
konsekuensi-konsekuensi yang menyakitkan akibat dari melihat kepada selain
Allah.
â$tR «!$# äoys%qßJø9$# ÇÏÈ
6. Api yang dinyalakan oleh Allah,
Bencana yang
menghancurkan adalah Api Allah yang menyala selamanya. Api itu akan membakar
hingga masuk ke dalam hati mereka.
ÓÉL©9$# ßìÎ=©Üs? n?tã ÍoyÏ«øùF{$# ÇÐÈ
7. Yang menjilat-jilat ke hati.
Api itu akan
membakar hingga masuk ke dalam hati mereka. Jika sudah demikian, harta yang
selalu mereka banggakan tidak berarti lagi
$pk¨XÎ) NÍkön=tã ×oy|¹÷sB ÇÑÈ
8. Sesungguhnya itu akan tertutup rapat mengelilingi mereka.
Api Allah ini
terkunci di dalam hati manusia. Itulah api yang menyebabkan manusia berada
dalam kerugian, dan berusaha mencari perlindungan dalam keamanan materi, harta
dan kekuasaan. Kita menyaksikan hal ini dalam kultur kita sekarang, karena kita
telah benar-benar mencari perlindungan dengan mengikuti berbagai perkiraan dan
kalkulasi kita. Kita mengira bahwa yang memiliki kepentingan paling besar
adalah yang dapat dilihat atau nyata, tapi yang nyata itu bukanlah keseluruhan
dari apa yang ada dalam dunia ini; itu hanyalah satu aspek daripada yang ada di
dunia ini, satu manifestasi dari realitas. Tegasnya, ada daya atau kekuatan
lain di belakang layar.
Îû 7uHxå ¥oy£yJB ÇÒÈ
9. Pada tiang-tiang yang terulur.
Api akan rapat
mengelilingi hati pada tiang-tiang yang memanjang, dan membentuk dinding yang
panas yang diciptakan oleh hati itu sendiri karena kejahilannya. Beberapa orang
saleh berbicara tentang dua macam api: api kejahilan yang hanya menyebabkan
kehancuran, dan cahaya ilmu. Namun, surah ini biasanya ditafsirkan sebagai
ditujukan kepada orang-orang yang merugi. Hati mereka terkunci dalam api
pengetahuan terakhir yang dinampakkan.
Karena surah
ini berbicara tentang orang-orang yang berlindung dalam dunia materi yang
bersifat nyata serta yakin bahwa tidak ada apa-apa di luar dunia materi, maka
surah berikutnya menjelaskan melalui contoh tentang sesatnya keyakinan mereka.
Ø Asbabun Nuzul
Surah
al-Humazah di turunkan berkaitan dengan Ubay bin Khalaf, seorang tokoh kafir
Quraisy yang kaya. Ia selalu mengejek Nabi Muhammad saw. dengan kekayaannya.
Demikianlah yang di riwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Usaman
dan Ibnu umar.[3]
Imam Ibnu Abu
Hatim mengetengahkan sebuah hadis bersumber dari Usman r.a. dan Ibnu Umar r.a.
yang kedua-duanya telah menceritakan, kami masih terus-menerus mendengar
bahwasanya firman-Nya, "Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi
pencela." (Q.S. Al Humazah, 1) diturunkan berkenaan dengan sikap Ubay bin
Khalaf. Imam Ibnu Abu Hatim mengetengahkan pula hadis lainnya melalui as Saddi
yang menceritakan, bahwasanya ayat di atas diturunkan berkenaan dengan Al
Akhnas bin Syuraiq. Imam Ibnu Jarir mengetengahkan pula sebuah hadis melalui
seorang laki-laki dari kalangan penduduk Ar Raqqah yang menceritakan,
bahwasanya ayat ini diturunkan berkenaan dengan Jamil bin Amir Al Jumahi. Imam
Ibnu Munzir mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Ishak yang menceritakan,
bahwa Umayyah bin Khalaf apabila melihat Rasulullah saw. langsung mengumpat dan
mencelanya. Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Kecelakaanlah bagi setiap
pengumpat lagi pencela." (Q.S. Al Humazah, 1 hingga akhir surah).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Makhrijul huruf
menurut bahasa adalah membunyikan huruf sedangkan menurut istilah
makhrijul huruf adalah menyebutkan atau membunyikan huruf huruf
yang ada dalam al qur’an .Yang mana banyak semuanya berjumlah 19 buah, terbagi
kedalam 5 Mawadhi’.Maka yang dikatakan dengan Mawadhi ialah tempat letaknya
makharaj-makharaj .
Sifat huruf menurut
istilah adalah cara baru yang ada pada huruf yang di hasilkan ketika
mengucapkan huruf tersebut pada makhrojnya, misalnya jahar, rikhwah, hams,
syiddah dan lain-lain. Dari pembahasan diatas kita dapat mengetahui bagaimana
cara melafalkan sifat-sifat huruf hijahiyah.
Surah Al-Humazah adalah
surah ke-104 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 9 ayat dan tergolong pada surah Makkiyah. Kata Al Humazah berarti pengumpat dan diambil
dari ayat pertama surat ini. Pokok isi surat ini adalah ancaman Allah terhadap orang-orang yang suka mencela orang lain, suka
mengumpat dan suka mengumpulkan harta tetapi tidak menafkahkannya di jalan Allah.
DAFTAR PUSTAKA
A.Munir, Dkk,1994,Ilmu Tajwid Dan Seni Baca Al
Qur’an ,Jakarta :PT Rineka Cipta.
Departeman
Agama,2001,Tafsir Alqur’an Terjemahan,Jakarta
: PT. Pustaka Indah.
Ustaz Ismail Tekan ,2006,Tajwid Al Qur’anul
Karim ,Jakarta :PT Pustaka Al Husna Baru .
0 Response to "Pengertian Makharijul Huruf, Sifatul Huruf, Serta Isi Kandungan Surat Al-humazah"
Post a Comment