Jenis-jenis Karya Ilmiah


Jenis-jenis Karya Ilmiah


D
I
S
U
S
U
N

Oleh:

 NAMA       :Rahmawati
                    Miratul Uli
                  
                                      DOSPEN  :Maya Safitri S.pd, MA.
.



   


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ALMUSLIM
BIREUEN PROVINSI ACEH
TAHUSN 2013











BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Karangan Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan popular memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan di atas, ada beberapa permasaahan yang bisa diangkat.
1. Apa pengertian karangan ilmiah?
2. Apakah ciri-ciri dari karangan ilmiah?
3. Apa saja Jenis-jenis Karya ilmiah ?






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Karangan Ilmiah

            Karangan merupakan karya tulis yang dihasilkan dari kegiatan mengungkapkan pemikiran dan menyampaikannya melalui media tulisan kepada orang lain untuk dipahami. Sedangkan karangan ilmiah menurut Brotowidjoyo adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
            Jadi, karya ilmiah adalah suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah yang dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka dan dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
            Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
B.     Ciri-Ciri Karangan Ilmiah
Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu:
a. Sistematis, artinya mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan,klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya;
b. objektif, artinya pembahasan suatu hasil penelitian  sesuai dengan yang diteliti.;
c. cermat, tepat, dan benar;
d. tidak persuasif;
e. tidak argumentatif;
f.   tidak emotif;
g.  netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak tertentu;
h. tidak melebih-lebihkan sesuatu
Isi ( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Seperti yang diungkapkan oleh John Dewey, ada 5 langkah pokok proses ilmiah.
1.      Mengenali dan merumuskan masalah
2.      Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
3.      Merumuska hipotesis ( dugaan hasil sementara )
4.      Menguji hipotesis
5.      Menarik kesimpulan
C.    JENIS - JENIS KARYA ILMIAH

1.      Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.

contoh kata ilmiah kata popular
analogi kiasan
anarki kekacauan
bibliografi daftar pustaka
biodata biografi singkat
definisi batasan
diskriminasi perbedaan perlakuan
eksentrik aneh
final akhir
formasi susunan
format ukuran
friksi bagian, pecahan
indeks penunjuk
konklusi kesimpulan
kontemporer masa kini, mutakhir
kontradiksi pertentangan
menganalisa menguraikan
prediksi ramalan
pasien orang sakit
2.      Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.
Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.

3.      Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi  dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.

           Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

4.      Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk  menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
            Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
Seringkali kita mendengar keluhan rekan mahasiswa yang belum mendapat judul penelitian. Padahal ia sudah diburu waktu untuk menyelesaikan tugas penelitian pendahuluan atau tugas akhir penelitian. “Apakah kamu sudah dapat judul penelitian ? Apa judul penelitiannya ?” Begitulan pertanyaan yang sering terdengar di kalangan rekan mahasiswa.
            Judul seringkali lebih popular dibicarakan dibandingkan dengan topik penelitian, walaupun sebenarnya topik penelitian jauh lebih penting didahulukan dibandingkan dengan judul penelitian. Mengapa ? Bisa jadi karena dengan mengetahui judul penelitian maka seakan-akan “penelitian sudah dalam genggaman, tinggal diteruskan”. Alasan lain adalah judul akan “tertulis jelas, mudah dilihat di cover depan penelitian”, sedangkan topik tidak tertulis nyata dan harus banyak berfikir dulu sebelum menentukannya. Benarkah demikian ? Ada sedikit benarnya tetapi perlu dipahami bahwa judul penelitian hanyalah sekedar “kulit” penelitian atau bagian kecil dari penelitian, sedangkan topik penelitian sesungguhnya merupakan “isi atau jiwa” dari penelitian itu sendiri.
            Sebelum ditelaah lebih lanjut mari kita lihat definisi dari judul penelitian. Judul penelitian adalah suatu kalimat singkat dan padat yang menggambarkan suatu penelitian. Sebenarnya pembuatan judul penelitian adalah urutan kesekian dalam tahapan-tahapan penelitian. Judul bisanya dibuat setelah seorang peneliti telah berhasil menentukan topik penelitian. Bahkan ada dosen pembimbing penelitian yang menyarankan agar judul penelitian dibuat setelah penulisan penelitian itu selesai. Mengapa ? karena judul penelitian merupakan bagian dari topik penelitian, sedangkan topik penelitian adalah pokok permasalahan penelitian, sehingga bila sudah mengetahui topik penelitian, maka judul bisa belakangan disusun.
            Namun demikian tetap saja judul penelitian sangat menarik untuk dibicarakan dan ditelaah. Karena selain akan jelas tertulis di cover depan, dalam judul penelitian biasanya terdapat penekanan, kata-kata yang menarik, batasan penelitian, metode penelitian dan variable penelitian yang akan diteliti. Masih pusing menentukan judul penelitian ? Berikut adalah tips / cara membuat judul penelitian yang menarik dan berbobot. Judul sebaiknya :
1. Singkat, jelas dan berbobot. Usahakan jumlahnya tidak lebih dari 25 kata. Judul penelitian harus singkat karena menggambar efektivitas dan efisiensi. Judul jangan terlalu panjang karena akan membingungkan, dan membuat orang berfikir panjangtentang apa focus penelitiannya
2. Harus sesuai dengan topik penelitian. Judul yang baik harus merupakan perwujudan dari topik penelitian. Pembaca akan akan dapat mengetahui atau membayangkan isi dari penelitian, teori yang digunakan, metodologi yang dipakai. Misalnya judul “PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PT BPR SYARIAH AMANAH RABBANIAH BANJARAN-BANDUNG “. Perhatikan judul ini :
a. “PENGARUH a terhadap b ” kata pengaruh menunjukkan metode yang digunakan adalah regresi sederhana atau korelasi sederhana, dengan tambahan pembahasan misalnya deskriptif demografik responden, deskriptif jawaban esponden, grafik dan lain-lain.
b. TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA). Menunjukkan dua variabel yang akan diteliti yaitu TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (Variabel X, independen variabel) dan RETURN ON ASSET (ROA) (Variabel Y, dependen variabel)
c. PADA PT BPR SYARIAH AMANAH RABBANIAH BANJARAN-BANDUNG. Menunjukkan studi kasus yang diteliti, dibatasi hanya terjadi di PT BPR SYARIAH AMANAH RABBANIAH BANJARAN-BANDUNG. Jadi kesimpulan yang didapat hanya berlaku lokal yaitu di BPR tersebut, dengan metode penelitian kuantitatif yang mengarah pada pengambilan kesimpulan yang mengerucut (deduktif).
3. Tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku. Judul penelitian berbeda dengan judul judul koran atau headline suatu majalah yang begitu bombastis dan provokatif agar laku dijual. Judul juga tidak boleh bertentangan dengan norma yang berlaku seperti norma agama, sosial, budaya dan etika, misalnya adanya unsur penghinaan terhadap kelompok, agama atau nabi tertentu. Judul yang mengandung kata yang tidak sopan juga dilarang.
4. Tidak menimbulkan interpretasi Ganda. Misalnya judul “ Analisis Kultur Budaya dan pengaruhnya terhadap kecenderungan terjadinya Pengangguran di daerah X. Judul ini banyak menimbulkan prasangka “ Apakah yang dimaksud pengangguran adalah unemployment (tidak bekerja) atau underemployment (kadang bekerja, kadang tidak ) ?
5. Tidak provokatif. Judul penelitian haruslah netral dan hanya merupakan dugaan, yang kemudian diteliti dengan menjunjung nilai ilmiah yang tinggi dan tidak memihak atau mengarahkan pembaca.
6. Bukan merupakan kalimat Tanya. Bila menggunakan kalimat Tanya ini adalah judul yang tidak lazim, sangat jarang ditenui karena ini dapat menggambar keraguan dari peneliti. Misalnya judul “ Analisis pengaruh cover majalah terhadap minat baca ?” Perhatikan tanda tanya menunjukkan keraguan.[1]

Berikut adalah beberapa contoh judul penelitian Ekonomi Syariah yang dapat dijadikan rujukan :
1. MODEL PERENCANAAN PROGRAM PELATIHAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (Studi Deskriptif Pada Program Pelatihan Kewirausahaan PROMAG MULIA di LP2ES Daarut Tauhiid Bandung)

2. PENGARUH BANTUAN MODAL DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PENDAPATAN ANGGOTA MISYKAT (Studi tentang Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
3.ANALISIS DISKRIMINAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENJADI NASABAH BANK SYARIAH DAN NON BANK SYARIAH (Studi pada Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Bandung dan Nasabah Bank Konvensional di Kota Bandung)
4.PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PT BPR SYARIAH AMANAH RABBANIAH BANJARAN-BANDUNG

5.ANALISIS MUTU LAYANAN ELECTRONIC DELIVERY CHANNEL DALAM KAITANNYA DENGAN KEPUASAN NASABAH (Studi Deskriptif terhadap Mutu Layanan Electronic Delivery Channel pada Bank Jabar Syariah Bandung)
6. PENGARUH PERUBAHAN JUMLAH DANA PIHAK KETIGA DALAM JENIS TABUNGAN MUDHAROBAH TERHADAP NILAI BAGI HASIL YANG DIBERIKAN BANK SYARIAH KEPADA NASABAHNYA PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA
7.PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK SYARIAH (Penelitian pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.)
8.PENGARUH PENDAPATAN BAGI HASIL MUDHARABAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BNI SYARIAH
9. PENGARUH NON PERFORMING LOAN TERHADAP PROFITABILITAS ( Suatu kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri )
10. PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS BANK SYARIAH (Penelitian pada BPR Syariah Amanah Rabbaniah)
BANJARAN BANDUNG
11. ANALISIS KONTRIBUSI PENDAPATAN BAGI HASIL DAN PENDAPATAN JUAL BELI TERHADAP PENDAPATAN OPERASI PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk) (Sumber : ngampus.com)
5. Skripsi
            Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
            Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain.  Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
Panduan membuat skripsi.[2]

            Banyak mahasiswa yang kesulitan atau kebingungan pada saat menulis skripsi. Bahkan, tidak jarang mahasiswa yang menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan skripsi sebagai syarat lulus dari kuliah. Berhubung saya sudah berhasil menyelesaikan skripsi saya yang berjudul “Konversi Teks Ke Ucapan Bahasa Indonesia Pada Telepon Seluler” (lulus cumlaude), maka saya berinisitif menulis panduan skripsi ini. Tentu saja saya merujuk pada beberapa tulisan antara lain tulisan Bapak Budi Rahardjo yang saya tambahkan berdasarkan pengalaman saya di Computer Science Universitas Gadjah Mada.

1. Tentukan tema dan judul dari skripsi
            Tentu saja yang paling awal dan penting adalah memikirkan judul dan topik dari skripsi kita. Menurut saya, hal ini adalah yang terpenting dan bisa jadi memakan waktu paling lama dalam pembuatan skripsi. Pastikan bahwa judul itu belum ada yang nyamain. Untuk mengecek, bisa dicoba mencari di perpus mipa yang menyimpan skripsi. Agar gampang, bisa nyari di sistem informasi perpus. Harus dipastikan juga agar judul kita itu itu ga ada “versi keduanya” di dunia ilmiah dengan mencari lewat google (jangan lupa untuk mencari dengan versi inggrisnya).
2. Struktur Skripsi
            “Struktur Resmi” di mipa (khususnya Ilmu Komputer UGM) yang saya ketahui adalah:
judul
lembar pengesahan
persembahan
kata pengantar
intisari
abstract
daftar isi
daftar gambar
daftar table
bab 1 pendahuluan
1.1.latar belakang
1.2.rumusan masalah
1.3.Ruang lingkup dan batasan masalah
1.4.tujuan penulisan
1.5.manfaat penulisan
1.6.tinjauan pustaka
1.7.metodologi penelitian
1.studi literature
2.analisis kebutuhan
3.perancangan system
4.implementasi system
5.testing system
1.8.sistematika penulisan
bab 2 dasar teori
bab 3 rancangan system
bab 4 implementasi system
bab 5 pengujian dan hasil
bab 6 penutup
6.1.kesimpulan
6.2.saran
daftar pustaka

            Ada kebiasaan berbeda antara dosen di ilmu komputer ugm. Ada yang meminta untuk dibuatkan proposal kemudian ditanda tangani dosen yang bersangkutan. Ada pula dosen yang tidak meminta proposal. Kalau ada yang meminta proposal itu berarti buatkan bab 1 nya. Hanya saja pada proposal tidak disertai penulisan bab 1.
2.A. Tinjauan pustaka (poin 1.6) yang saya maksudkan di atas tidak sama dengan daftar pustaka. Tinjauan pustaka berisi ringkasan isi (benar-benar ringkas) dari buku-buku/paper-paper yang anda rujuk.
Contoh tinjauan pustaka adalah sebagai berikut:
            Alan W. Black dan Kevin A Lenzo dari universitas Carnegie Mellon (Black, 2006), pada tulisannya yang berjudul Multilingual Text To Speech System membahas tentang suatu framework Text To Speech yang dapat menggunakan berbagai macam bahasa (dengan catatan bahasa-bahasa tersebut memiliki aturan-aturan yang berbeda satu sama lain). Selain itu, Allan W Black (universitas Carnegie Mellon) dan Kishore Prahallad (International Institute of Technology, Hyderabad) (Prahallad, 2005) dalam jurnalnya yang berjudul A Text To Speech Interface For Universal Digital Library, menyebutkan tentang fungsi Text To Speech sebagai interface dari sebuah perpustakaan digital yang menggunakan bahasa India dengan bermacam-macam dialek (Assamese, Tamil, Malayalam, Gujarati, Telugu, Oriya, Urdu, dan sebagainya). Arry Akhmad Arman, (Arman, 2004) dari Departemen Teknik Elekro Institut Teknologi Bandung dalam tulisannya Konversi Dari Teks Ke Ucapan melakukan penelitian tentang konversi dari teks ke ucapan. Pada penelitian tersebut dibahas tentang bagian-bagian dari sistem Text To Speech secara keseluruhan. Pada hasil tulisan Arry yang berjudul Teknologi Pemrosesan Bahasa Alami Sebagai Teknologi Kunci untuk meningkatkan Cara Interaksi Antara Manusia Dengan Mesin juga dibahas keuntungan-keuntungan yang didapatkan dari sebuah sistem text to speech.
2.B. Penulisan Bagian intisari atau Abstrak
Intisari merupakan rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat singkat. Intisari dituliskan menggunakan bahasa Indonesia sedangkan abstrak dengan bahasa Inggris. Dengan membaca intisari/abstrak sesorang harus dapat mengetahui isi tulisan Anda. Jika isinya cocok,maka dia dapat membaca lebih lanjut.Jika isinya tidak cocok, maka dia bisa mencari tulisan lain. Hal ini sangat bermanfaat untuk menghemat waktu dari para pembaca.Ketika Anda sedang melakukan penelitian maka Anda akan berterimakasih kepada penulis yang menuliskan intisari/abstraknya dengan baik.Jadi,
Tulislah intisari/abstrak dengan baik.Untuk makalah, biasanya intisari/abstrak itu hanya terdiri dari satu atau dua paragraf saja. Sementara itu untuk thesis dan tugas akhir,intisari/abstrak dibatasi satu halaman.
2.C. Penulisan Daftar Pustaka
Sengaja saya mencantumkan 2 contoh daftar pustaka, yang pertama adalah untuk buku, sedangkan yang kedua adalah untuk paper yang ditemukan dari internet

(Hariyanto, 2004) Hariyanto, 2004. Teori Bahasa, Otomata, dan Komputasi serta terapannya. Informatika Bandung.
(Black, 2006) A. Black dan K. Lenzo, 2006. Multilingual Text To Speech System, www.cs.cmu.edu/~awb/papers/icassp2004/mtts.pdf, diakses tanggal 25 Maret 2006.

2.D. Penulisan kesimpulan
1. Jangan menulis kesimpulan yang merupakan suatu pengetahuan umum. Jika tanpa penelitian Anda orang sudah dapat menarik kesimpulan maka “temuan” Anda tersebut mungkin tidak layak masuk kebagian kesimpulan. Mungkin dia sudah menjadi pengetahuan umum.
2. Hal-hal yang dituliskan pada bab 6.1. (kesimpulan) semestinya sudah muncul pada bagian isi. Akan aneh jika Anda mengambil kesimpulan yang tidak pernah muncul dalam bab sebelumnya. Bagaimana Anda bisa sampai kepada kesimpulan tersebut?
3. Kesimpulan seharusnya merupakan hasil penelitian anda.
Jangan lupa, struktur yang tepat adalah struktur dengan pendahuluan dan teori-teori pendukung yang sedikit. Arahkan pembaca untuk membaca buku referensi saja.

3. Persoalan layout dan penulisan
a. Ukuran halaman yang resmi adalah ukuran A4 dengan margin sebagai berikut: top=1,25 bottom= 1,18 left=1,58 right=1,18. Font yang resmi digunakan adalah Times new roman ukuran 12 dengan line spacing double. Pada tulisan yang berhubungan dengan komputer, mislanya dalam penulisan kode program, gunakan font courier. Dan jangan gunakan font-font yang terlalu banyak, PERLU DIINGAT anda sedang menulis paper ilmiah atau skripsi dan bukan SURAT UNTUK PACAR.
b. Penulisan caption
Caption tabel selalu terletak di atas tabel yang dimaksudkan. Sedangkan caption gambar terletak di bawah dari gambar yang dimaksudkan. Tabel maupun gambar yang ada ”harus ada yang menunjuk” pada tulisan dengan jelas (disertai nomornya).
c. Jangan membuat kalimat yang amat sangat panjang. Perhatikan pemakaian kata ”yang” dan koma yang berulang kali.
d. Hemat kata-kata dan langsung to the point. Jangan klemar-klemer.
e.Jangan membuat kalimat yang tidak ada subjeknya. Perhatikan penggunaan kata ”yaitu”. Jangan gunakan kata yaitu sebagai subjek.
f. Menuliskan istilah asing dengan huruf miring
4. Setelah semuanya selesai (pendadaran dan revisi). Hal yang tersisa adalah menjilid
bundelan skripsi tersebut. Di Ilmu Komputer UGM, kita diharuskan menyerahkan 2 skripsi (1 untuk perpustakaan dan yang 1 lagi untuk dosen pembimbing), 1 ringkasan skripsi, 1 CD (berisi softcopy skripsi kita). Jangan lupa sebelum menjilid skripsi kita, tanyakan terlebih dahulu ke bagian perpustakaan warna wajib dari cover skripsi kita. Biasanya perpustakaan akan menyerahkan contoh kertas dengan warna yang dimaksudkan.
6.     Kertas Kerja
            Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif.Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.

7.     Makalah
            Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka.
            Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
            Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan lapangan. Makalah lazim dibuat berdasrakan kenyatan dan kemudian ditandemkan dengan tarikan teoritis; mengabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.

Cara Membuat Makalah
Secara struktural makalah yg umum biasanya tersusun atas:
1. Kata Pengantar : berisi kata2 harapan penulis, ucapan trimakasih, dll dari penulis

2. Daftar isi (jelas)
3. Pendahuluan : latar belakang pembuatan tugas, tujuan dan manfaat yg diinginkan

4. Landasan teori : kutipan teori2 yg mendasari makalah, biasa lgs dikutip dari buku diktat
5.Pembahasan : inti makalah yg ingin lo bahas masukan di bab ini
6. Kesimpulan : pendek kata dari pembahasan masukin sini
7. Daftar Pustaka : sumber2 yg anda pakai
Dan untuk tahap awal yaitu :
Memilih Topik
            Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju langkah berikutnya.

            Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia. Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.

            Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan berkarakter.
Tentukan Tujuan
Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.
Tuliskan Minat Anda
Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala.

Evaluasi Potensial Topik
Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda pilih.

Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.
Membuat Outline
Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir.
Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas
Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar diantaranya
Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud:
Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik
Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca
Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut
Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama
Menuliskan Tesis
            Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian:
Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia
Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.
Menuliskan Tubuh Esai
            Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.[3]
Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:
            Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda adalah: “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, anda dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama”
Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris.
            Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi
Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Karangan merupakan karya tulis yang dihasilkan dari kegiatan mengungkapkan pemikiran dan menyampaikannya melalui media tulisan kepada orang lain untuk dipahami. Sedangkan karangan ilmiah menurut Brotowidjoyo adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
            Jadi, karya ilmiah adalah suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah yang dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka dan dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
            Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
B.     Saran
            Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga ini dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat. Amin







DAFTAR PUSTAKA


www.faliunsri.blogspot.com
Usman Rianse dan Abdi. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (2008:44)
Www. Blogspot.comPosted on September 5, 2007 by azizper
Www. http/BlogWordPress.com.jenis-jenis karya ilmiah.2008.



[1] Usman Rianse dan Abdi. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (2008:44)
[2] . Www. Blogspot.comPosted on September 5, 2007 by azizper
[3]  Www. http/BlogWordPress.com.jenis-jenis karya ilmiah.2008. |

0 Response to "Jenis-jenis Karya Ilmiah"

Post a Comment

Labels

Aceh ( 4 ) ARTIKEL ( 23 ) Bollywood ( 1 ) CERPEN ( 16 ) HABA ( 1 ) Hollywood ( 1 ) INDO ( 2 ) Makalah ( 97 ) Skript ( 1 ) SOSOK ( 10 ) Wisata ( 2 )