Jenis-jenis Karya Ilmiah
Oleh:
NAMA
:Rahmawati
Miratul Uli
DOSPEN :Maya Safitri S.pd, MA.
.
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ALMUSLIM
BIREUEN PROVINSI ACEH
TAHUSN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Karangan Ilmiah adalah karangan yang
dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu.
Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan popular memiliki ciri khasnya
tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam makalah ini
akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan di
atas, ada beberapa permasaahan yang bisa diangkat.
1. Apa pengertian karangan ilmiah?
2. Apakah ciri-ciri dari karangan ilmiah?
3. Apa saja Jenis-jenis Karya ilmiah ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karangan Ilmiah
Karangan merupakan karya tulis yang dihasilkan dari kegiatan mengungkapkan pemikiran dan menyampaikannya melalui media tulisan kepada orang lain untuk dipahami. Sedangkan karangan ilmiah menurut Brotowidjoyo adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Jadi, karya ilmiah adalah suatu
tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah yang dilakukan berdasarkan
penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik
penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka dan dalam memaparkan
dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan
dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
Bentuk karangan ilmiah dapat berupa
makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan jenis
karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau
simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk
dari kegiatan ilmuwan.
B.
Ciri-Ciri Karangan Ilmiah
Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu:
a. Sistematis, artinya mengikuti pola pengembangan tertentu,
misalnya pola urutan,klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya;
b. objektif, artinya pembahasan suatu hasil penelitian
sesuai dengan yang diteliti.;
c. cermat, tepat, dan benar;
d. tidak persuasif;
e. tidak argumentatif;
f. tidak emotif;
g. netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri
atau pihak tertentu;
h. tidak melebih-lebihkan sesuatu
Isi ( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi
syarat metode ilmiah. Seperti yang diungkapkan oleh John Dewey, ada 5 langkah
pokok proses ilmiah.
1. Mengenali dan merumuskan
masalah
2. Menyusun kerangka berpikir
dalam rangka penarikan hipotesis.
3. Merumuska hipotesis (
dugaan hasil sementara )
4. Menguji hipotesis
5. Menarik kesimpulan
C.
JENIS - JENIS KARYA ILMIAH
Berbeda
dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan
aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi
publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik
tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan
ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di surat
kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif,
atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
contoh kata ilmiah kata popular
analogi kiasan
anarki kekacauan
bibliografi daftar pustaka
biodata biografi singkat
definisi batasan
diskriminasi perbedaan perlakuan
eksentrik aneh
final akhir
formasi susunan
format ukuran
friksi bagian, pecahan
indeks penunjuk
konklusi kesimpulan
kontemporer masa kini, mutakhir
kontradiksi pertentangan
menganalisa menguraikan
prediksi ramalan
pasien orang sakit
Artikel
ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil
penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam
bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan
artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak
megurangi nilai keilmiahannya.
Artikel
ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah
mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada
setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah
dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah
terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D,
C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel
ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya
‘diakui’.
Pencapaian
gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D)
dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi
dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor
dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan)
orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan
fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
Tesis
adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam
dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan
pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih
hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau
Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan
metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing.
Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan;
menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai
mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam
penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah
sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri
—sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun
pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
Seringkali kita mendengar keluhan
rekan mahasiswa yang belum mendapat judul penelitian. Padahal ia sudah diburu
waktu untuk menyelesaikan tugas penelitian pendahuluan atau tugas akhir
penelitian. “Apakah kamu sudah dapat judul penelitian ? Apa judul penelitiannya
?” Begitulan pertanyaan yang sering terdengar di kalangan rekan mahasiswa.
Judul seringkali lebih popular dibicarakan dibandingkan dengan topik penelitian, walaupun sebenarnya topik penelitian jauh lebih penting didahulukan dibandingkan dengan judul penelitian. Mengapa ? Bisa jadi karena dengan mengetahui judul penelitian maka seakan-akan “penelitian sudah dalam genggaman, tinggal diteruskan”. Alasan lain adalah judul akan “tertulis jelas, mudah dilihat di cover depan penelitian”, sedangkan topik tidak tertulis nyata dan harus banyak berfikir dulu sebelum menentukannya. Benarkah demikian ? Ada sedikit benarnya tetapi perlu dipahami bahwa judul penelitian hanyalah sekedar “kulit” penelitian atau bagian kecil dari penelitian, sedangkan topik penelitian sesungguhnya merupakan “isi atau jiwa” dari penelitian itu sendiri.
Judul seringkali lebih popular dibicarakan dibandingkan dengan topik penelitian, walaupun sebenarnya topik penelitian jauh lebih penting didahulukan dibandingkan dengan judul penelitian. Mengapa ? Bisa jadi karena dengan mengetahui judul penelitian maka seakan-akan “penelitian sudah dalam genggaman, tinggal diteruskan”. Alasan lain adalah judul akan “tertulis jelas, mudah dilihat di cover depan penelitian”, sedangkan topik tidak tertulis nyata dan harus banyak berfikir dulu sebelum menentukannya. Benarkah demikian ? Ada sedikit benarnya tetapi perlu dipahami bahwa judul penelitian hanyalah sekedar “kulit” penelitian atau bagian kecil dari penelitian, sedangkan topik penelitian sesungguhnya merupakan “isi atau jiwa” dari penelitian itu sendiri.
Sebelum
ditelaah lebih lanjut mari kita lihat definisi dari judul penelitian. Judul
penelitian adalah suatu kalimat singkat dan padat yang menggambarkan suatu
penelitian. Sebenarnya pembuatan judul penelitian adalah urutan kesekian dalam
tahapan-tahapan penelitian. Judul bisanya dibuat setelah seorang peneliti telah
berhasil menentukan topik penelitian. Bahkan ada dosen pembimbing penelitian
yang menyarankan agar judul penelitian dibuat setelah penulisan penelitian itu
selesai. Mengapa ? karena judul penelitian merupakan bagian dari topik
penelitian, sedangkan topik penelitian adalah pokok permasalahan penelitian,
sehingga bila sudah mengetahui topik penelitian, maka judul bisa belakangan
disusun.
Namun
demikian tetap saja judul penelitian sangat menarik untuk dibicarakan dan
ditelaah. Karena selain akan jelas tertulis di cover depan, dalam judul
penelitian biasanya terdapat penekanan, kata-kata yang menarik, batasan
penelitian, metode penelitian dan variable penelitian yang akan diteliti. Masih
pusing menentukan judul penelitian ? Berikut adalah tips / cara membuat judul
penelitian yang menarik dan berbobot. Judul sebaiknya :
1. Singkat, jelas dan berbobot. Usahakan jumlahnya tidak lebih dari 25 kata. Judul penelitian harus singkat karena menggambar efektivitas dan efisiensi. Judul jangan terlalu panjang karena akan membingungkan, dan membuat orang berfikir panjangtentang apa focus penelitiannya
1. Singkat, jelas dan berbobot. Usahakan jumlahnya tidak lebih dari 25 kata. Judul penelitian harus singkat karena menggambar efektivitas dan efisiensi. Judul jangan terlalu panjang karena akan membingungkan, dan membuat orang berfikir panjangtentang apa focus penelitiannya
2. Harus sesuai dengan topik penelitian.
Judul yang baik harus merupakan perwujudan dari topik penelitian. Pembaca akan
akan dapat mengetahui atau membayangkan isi dari penelitian, teori yang
digunakan, metodologi yang dipakai. Misalnya judul “PENGARUH TINGKAT RISIKO
PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PT BPR SYARIAH AMANAH
RABBANIAH BANJARAN-BANDUNG “. Perhatikan judul ini :
a. “PENGARUH a terhadap b ” kata
pengaruh menunjukkan metode yang digunakan adalah regresi sederhana atau
korelasi sederhana, dengan tambahan pembahasan misalnya deskriptif demografik
responden, deskriptif jawaban esponden, grafik dan lain-lain.
b. TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA). Menunjukkan dua variabel yang akan diteliti yaitu TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (Variabel X, independen variabel) dan RETURN ON ASSET (ROA) (Variabel Y, dependen variabel)
b. TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA). Menunjukkan dua variabel yang akan diteliti yaitu TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (Variabel X, independen variabel) dan RETURN ON ASSET (ROA) (Variabel Y, dependen variabel)
c. PADA PT BPR SYARIAH AMANAH
RABBANIAH BANJARAN-BANDUNG. Menunjukkan studi kasus yang diteliti, dibatasi
hanya terjadi di PT BPR SYARIAH AMANAH RABBANIAH BANJARAN-BANDUNG. Jadi
kesimpulan yang didapat hanya berlaku lokal yaitu di BPR tersebut, dengan
metode penelitian kuantitatif yang mengarah pada pengambilan kesimpulan yang
mengerucut (deduktif).
3. Tidak bertentangan dengan aturan
yang berlaku. Judul penelitian berbeda dengan judul judul koran atau headline
suatu majalah yang begitu bombastis dan provokatif agar laku dijual. Judul juga
tidak boleh bertentangan dengan norma yang berlaku seperti norma agama, sosial,
budaya dan etika, misalnya adanya unsur penghinaan terhadap kelompok, agama
atau nabi tertentu. Judul yang mengandung kata yang tidak sopan juga dilarang.
4. Tidak menimbulkan interpretasi Ganda. Misalnya judul “ Analisis Kultur Budaya dan pengaruhnya terhadap kecenderungan terjadinya Pengangguran di daerah X. Judul ini banyak menimbulkan prasangka “ Apakah yang dimaksud pengangguran adalah unemployment (tidak bekerja) atau underemployment (kadang bekerja, kadang tidak ) ?
5. Tidak provokatif. Judul penelitian haruslah netral dan hanya merupakan dugaan, yang kemudian diteliti dengan menjunjung nilai ilmiah yang tinggi dan tidak memihak atau mengarahkan pembaca.
4. Tidak menimbulkan interpretasi Ganda. Misalnya judul “ Analisis Kultur Budaya dan pengaruhnya terhadap kecenderungan terjadinya Pengangguran di daerah X. Judul ini banyak menimbulkan prasangka “ Apakah yang dimaksud pengangguran adalah unemployment (tidak bekerja) atau underemployment (kadang bekerja, kadang tidak ) ?
5. Tidak provokatif. Judul penelitian haruslah netral dan hanya merupakan dugaan, yang kemudian diteliti dengan menjunjung nilai ilmiah yang tinggi dan tidak memihak atau mengarahkan pembaca.
6. Bukan merupakan kalimat Tanya.
Bila menggunakan kalimat Tanya ini adalah judul yang tidak lazim, sangat jarang
ditenui karena ini dapat menggambar keraguan dari peneliti. Misalnya judul “
Analisis pengaruh cover majalah terhadap minat baca ?” Perhatikan tanda tanya
menunjukkan keraguan.[1]
Berikut adalah beberapa contoh judul penelitian Ekonomi Syariah yang dapat dijadikan rujukan :
1. MODEL PERENCANAAN PROGRAM PELATIHAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (Studi Deskriptif Pada Program Pelatihan Kewirausahaan PROMAG MULIA di LP2ES Daarut Tauhiid Bandung)
2. PENGARUH BANTUAN MODAL DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PENDAPATAN ANGGOTA MISYKAT (Studi tentang Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
3.ANALISIS DISKRIMINAN FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENJADI NASABAH BANK SYARIAH DAN NON BANK SYARIAH
(Studi pada Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Bandung dan Nasabah Bank
Konvensional di Kota Bandung)
4.PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PT BPR SYARIAH AMANAH RABBANIAH
BANJARAN-BANDUNG
5.ANALISIS MUTU LAYANAN ELECTRONIC DELIVERY CHANNEL DALAM KAITANNYA DENGAN KEPUASAN NASABAH (Studi Deskriptif terhadap Mutu Layanan Electronic Delivery Channel pada Bank Jabar Syariah Bandung)
5.ANALISIS MUTU LAYANAN ELECTRONIC DELIVERY CHANNEL DALAM KAITANNYA DENGAN KEPUASAN NASABAH (Studi Deskriptif terhadap Mutu Layanan Electronic Delivery Channel pada Bank Jabar Syariah Bandung)
6. PENGARUH PERUBAHAN JUMLAH DANA
PIHAK KETIGA DALAM JENIS TABUNGAN MUDHAROBAH TERHADAP NILAI BAGI HASIL YANG DIBERIKAN
BANK SYARIAH KEPADA NASABAHNYA PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA
7.PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK SYARIAH (Penelitian pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.)
8.PENGARUH PENDAPATAN BAGI HASIL MUDHARABAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BNI SYARIAH
7.PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK SYARIAH (Penelitian pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.)
8.PENGARUH PENDAPATAN BAGI HASIL MUDHARABAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BNI SYARIAH
9. PENGARUH NON PERFORMING LOAN
TERHADAP PROFITABILITAS ( Suatu kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri )
10. PENGARUH TINGKAT RISIKO
PEMBIAYAAN TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS BANK SYARIAH (Penelitian pada BPR
Syariah Amanah Rabbaniah)
BANJARAN BANDUNG
11. ANALISIS KONTRIBUSI PENDAPATAN
BAGI HASIL DAN PENDAPATAN JUAL BELI TERHADAP PENDAPATAN OPERASI PADA BANK
SYARIAH (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk) (Sumber :
ngampus.com)
Skripsi
adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar
sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu
dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir
hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi
ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut
didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung;
observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan.
Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material
berupa penemuan baru.
Panduan membuat skripsi.[2]
Panduan membuat skripsi.[2]
Banyak mahasiswa yang kesulitan atau kebingungan pada saat menulis skripsi. Bahkan, tidak jarang mahasiswa yang menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan skripsi sebagai syarat lulus dari kuliah. Berhubung saya sudah berhasil menyelesaikan skripsi saya yang berjudul “Konversi Teks Ke Ucapan Bahasa Indonesia Pada Telepon Seluler” (lulus cumlaude), maka saya berinisitif menulis panduan skripsi ini. Tentu saja saya merujuk pada beberapa tulisan antara lain tulisan Bapak Budi Rahardjo yang saya tambahkan berdasarkan pengalaman saya di Computer Science Universitas Gadjah Mada.
1. Tentukan tema dan judul dari
skripsi
Tentu
saja yang paling awal dan penting adalah memikirkan judul dan topik dari
skripsi kita. Menurut saya, hal ini adalah yang terpenting dan bisa jadi
memakan waktu paling lama dalam pembuatan skripsi. Pastikan bahwa judul itu
belum ada yang nyamain. Untuk mengecek, bisa dicoba mencari di perpus mipa yang
menyimpan skripsi. Agar gampang, bisa nyari di sistem informasi perpus. Harus
dipastikan juga agar judul kita itu itu ga ada “versi keduanya” di dunia ilmiah
dengan mencari lewat google (jangan lupa untuk mencari dengan versi
inggrisnya).
2. Struktur Skripsi
“Struktur
Resmi” di mipa (khususnya Ilmu Komputer UGM) yang saya ketahui adalah:
judul
lembar pengesahan
judul
lembar pengesahan
persembahan
kata pengantar
intisari
abstract
abstract
daftar isi
daftar gambar
daftar table
bab 1 pendahuluan
1.1.latar belakang
1.2.rumusan masalah
1.3.Ruang lingkup dan batasan
masalah
1.4.tujuan penulisan
1.5.manfaat penulisan
1.6.tinjauan pustaka
1.7.metodologi penelitian
1.studi literature
2.analisis kebutuhan
3.perancangan system
4.implementasi system
5.testing system
1.8.sistematika penulisan
bab 2 dasar teori
bab 3 rancangan system
bab 4 implementasi system
bab 5 pengujian dan hasil
bab 6 penutup
6.1.kesimpulan
6.2.saran
daftar pustaka
Ada
kebiasaan berbeda antara dosen di ilmu komputer ugm. Ada yang meminta untuk
dibuatkan proposal kemudian ditanda tangani dosen yang bersangkutan. Ada pula
dosen yang tidak meminta proposal. Kalau ada yang meminta proposal itu berarti
buatkan bab 1 nya. Hanya saja pada proposal tidak disertai penulisan bab 1.
2.A. Tinjauan pustaka (poin 1.6)
yang saya maksudkan di atas tidak sama dengan daftar pustaka. Tinjauan pustaka
berisi ringkasan isi (benar-benar ringkas) dari buku-buku/paper-paper yang anda
rujuk.
Contoh tinjauan pustaka adalah
sebagai berikut:
Alan
W. Black dan Kevin A Lenzo dari universitas Carnegie Mellon (Black, 2006), pada
tulisannya yang berjudul Multilingual Text To Speech System membahas tentang
suatu framework Text To Speech yang dapat menggunakan berbagai macam bahasa
(dengan catatan bahasa-bahasa tersebut memiliki aturan-aturan yang berbeda satu
sama lain). Selain itu, Allan W Black (universitas Carnegie Mellon) dan Kishore
Prahallad (International Institute of Technology, Hyderabad) (Prahallad, 2005)
dalam jurnalnya yang berjudul A Text To Speech Interface For Universal Digital
Library, menyebutkan tentang fungsi Text To Speech sebagai interface dari sebuah
perpustakaan digital yang menggunakan bahasa India dengan bermacam-macam dialek
(Assamese, Tamil, Malayalam, Gujarati, Telugu, Oriya, Urdu, dan sebagainya).
Arry Akhmad Arman, (Arman, 2004) dari Departemen Teknik Elekro Institut
Teknologi Bandung dalam tulisannya Konversi Dari Teks Ke Ucapan melakukan
penelitian tentang konversi dari teks ke ucapan. Pada penelitian tersebut
dibahas tentang bagian-bagian dari sistem Text To Speech secara keseluruhan.
Pada hasil tulisan Arry yang berjudul Teknologi Pemrosesan Bahasa Alami Sebagai
Teknologi Kunci untuk meningkatkan Cara Interaksi Antara Manusia Dengan Mesin
juga dibahas keuntungan-keuntungan yang didapatkan dari sebuah sistem text to
speech.
2.B. Penulisan Bagian intisari atau
Abstrak
Intisari
merupakan rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat singkat. Intisari
dituliskan menggunakan bahasa Indonesia sedangkan abstrak dengan bahasa
Inggris. Dengan membaca intisari/abstrak sesorang harus dapat mengetahui isi
tulisan Anda. Jika isinya cocok,maka dia dapat membaca lebih lanjut.Jika isinya
tidak cocok, maka dia bisa mencari tulisan lain. Hal ini sangat bermanfaat
untuk menghemat waktu dari para pembaca.Ketika Anda sedang melakukan penelitian
maka Anda akan berterimakasih kepada penulis yang menuliskan intisari/abstraknya
dengan baik.Jadi,
Tulislah intisari/abstrak dengan
baik.Untuk makalah, biasanya intisari/abstrak itu hanya terdiri dari satu atau
dua paragraf saja. Sementara itu untuk thesis dan tugas akhir,intisari/abstrak
dibatasi satu halaman.
2.C. Penulisan Daftar Pustaka
Sengaja
saya mencantumkan 2 contoh daftar pustaka, yang pertama adalah untuk buku,
sedangkan yang kedua adalah untuk paper yang ditemukan dari internet
(Hariyanto, 2004) Hariyanto, 2004. Teori Bahasa, Otomata, dan Komputasi serta terapannya. Informatika Bandung.
(Hariyanto, 2004) Hariyanto, 2004. Teori Bahasa, Otomata, dan Komputasi serta terapannya. Informatika Bandung.
(Black, 2006) A. Black dan K. Lenzo,
2006. Multilingual Text To Speech System,
www.cs.cmu.edu/~awb/papers/icassp2004/mtts.pdf, diakses tanggal 25 Maret 2006.
2.D. Penulisan kesimpulan
2.D. Penulisan kesimpulan
1. Jangan menulis kesimpulan yang
merupakan suatu pengetahuan umum. Jika tanpa penelitian Anda orang sudah dapat
menarik kesimpulan maka “temuan” Anda tersebut mungkin tidak layak masuk
kebagian kesimpulan. Mungkin dia sudah menjadi pengetahuan umum.
2. Hal-hal yang dituliskan pada bab
6.1. (kesimpulan) semestinya sudah muncul pada bagian isi. Akan aneh jika Anda
mengambil kesimpulan yang tidak pernah muncul dalam bab sebelumnya. Bagaimana
Anda bisa sampai kepada kesimpulan tersebut?
3. Kesimpulan seharusnya merupakan hasil penelitian anda.
3. Kesimpulan seharusnya merupakan hasil penelitian anda.
Jangan lupa, struktur yang tepat
adalah struktur dengan pendahuluan dan teori-teori pendukung yang sedikit.
Arahkan pembaca untuk membaca buku referensi saja.
3. Persoalan layout dan penulisan
3. Persoalan layout dan penulisan
a. Ukuran halaman yang resmi adalah
ukuran A4 dengan margin sebagai berikut: top=1,25 bottom= 1,18 left=1,58
right=1,18. Font yang resmi digunakan adalah Times new roman ukuran 12 dengan
line spacing double. Pada tulisan yang berhubungan dengan komputer, mislanya
dalam penulisan kode program, gunakan font courier. Dan jangan gunakan
font-font yang terlalu banyak, PERLU DIINGAT anda sedang menulis paper ilmiah
atau skripsi dan bukan SURAT UNTUK PACAR.
b. Penulisan caption
Caption tabel selalu terletak di
atas tabel yang dimaksudkan. Sedangkan caption gambar terletak di bawah dari
gambar yang dimaksudkan. Tabel maupun gambar yang ada ”harus ada yang menunjuk”
pada tulisan dengan jelas (disertai nomornya).
c. Jangan membuat kalimat yang amat
sangat panjang. Perhatikan pemakaian kata ”yang” dan koma yang berulang kali.
d. Hemat kata-kata dan langsung to
the point. Jangan klemar-klemer.
e.Jangan membuat kalimat yang tidak
ada subjeknya. Perhatikan penggunaan kata ”yaitu”. Jangan gunakan kata yaitu
sebagai subjek.
f. Menuliskan istilah asing dengan
huruf miring
4. Setelah semuanya selesai
(pendadaran dan revisi). Hal yang tersisa adalah menjilid
bundelan skripsi tersebut. Di Ilmu
Komputer UGM, kita diharuskan menyerahkan 2 skripsi (1 untuk perpustakaan dan
yang 1 lagi untuk dosen pembimbing), 1 ringkasan skripsi, 1 CD (berisi softcopy
skripsi kita). Jangan lupa sebelum menjilid skripsi kita, tanyakan terlebih
dahulu ke bagian perpustakaan warna wajib dari cover skripsi kita. Biasanya
perpustakaan akan menyerahkan contoh kertas dengan warna yang dimaksudkan.
Kertas
kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah
dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan
objektif.Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat
dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk
dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh
ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk
tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari
susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau
kemanfaatannya.
Lazimnya,
makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal
manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang
penting, tidak berdasar opini belaka.
Makalah,
dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya
paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau
bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat
oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
Makalah
mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya
tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan
tanpa menandemnya dengan kenyataan lapangan. Makalah lazim dibuat berdasrakan
kenyatan dan kemudian ditandemkan dengan tarikan teoritis; mengabungkan cara
pikir deduktif-induktif atau sebaliknya. Makalah adalah karya tulis (ilmiah)
paling sederhana.
Cara Membuat Makalah
Cara Membuat Makalah
Secara struktural makalah yg umum
biasanya tersusun atas:
1. Kata Pengantar : berisi kata2
harapan penulis, ucapan trimakasih, dll dari penulis
2. Daftar isi (jelas)
2. Daftar isi (jelas)
3. Pendahuluan : latar belakang
pembuatan tugas, tujuan dan manfaat yg diinginkan
4. Landasan teori : kutipan teori2
yg mendasari makalah, biasa lgs dikutip dari buku diktat
5.Pembahasan : inti makalah yg ingin
lo bahas masukan di bab ini
6. Kesimpulan : pendek kata dari pembahasan masukin sini
6. Kesimpulan : pendek kata dari pembahasan masukin sini
7. Daftar Pustaka : sumber2 yg anda
pakai
Dan untuk tahap awal yaitu :
Memilih Topik
Bila
topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk
memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju langkah
berikutnya.
Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia. Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.
Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan berkarakter.
Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia. Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.
Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan berkarakter.
Tentukan Tujuan
Tentukan terlebih dahulu tujuan esai
yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda
percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca
tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang anda pilih,
harus sesuai dengan tujuannya.
Tuliskan Minat Anda
Jika anda telah menetapkan tujuan
esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda. Semakin banyak
subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam
menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda. Adakah
hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang anda
lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan
mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang
terlintas di kepala.
Evaluasi Potensial Topik
Evaluasi Potensial Topik
Jika telah ada bebearpa topik yang
pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik,
anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya
meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling
penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda pilih.
Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.
Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.
Membuat Outline
Tujuan dari pembuatan outline adalah
meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang
terorganisir.
Mulailah dengang menulis topik anda
di bagian atas
Tuliskan angka romawi I, II, III di
sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar diantaranya
Tuliskan garis besar ide anda tentang
topik yang anda maksud:
Jika anda mencoba meyakinkan,
berikan argumentasi terbaik
Jika anda menjelaskan satu proses,
tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca
Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut
Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama
Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut
Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama
Menuliskan Tesis
Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi
esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah
menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline
yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat.
Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian:
Bagian pertama menyatakan topik.
Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia
Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.
Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.
Menuliskan Tubuh Esai
Bagian
ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat
menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk
topik yang telah anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada
outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.[3]
Masing-masing paragraf memiliki
struktur yang serupa:
Mulailah
dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda adalah: “Pemberantasan
korupsi di Indonesia”, anda dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di
Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama”
Kemudian tuliskan masing-masing poin
pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris.
Pada
masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat
berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi
Bila perlu, anda dapat menggunakan
kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Karangan
merupakan karya tulis yang dihasilkan dari kegiatan mengungkapkan pemikiran dan
menyampaikannya melalui media tulisan kepada orang lain untuk dipahami.
Sedangkan karangan ilmiah menurut Brotowidjoyo adalah karangan ilmu pengetahuan
yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar.
Jadi, karya ilmiah adalah suatu
tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah yang dilakukan berdasarkan
penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik
penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka dan dalam
memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang
dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan
empiris.
Bentuk karangan ilmiah dapat berupa
makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan jenis
karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau
simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk
dari kegiatan ilmuwan.
B.
Saran
Demikian
makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan
pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga ini dapat menambah pengetahuan
kita dan bermanfaat. Amin
DAFTAR PUSTAKA
www.faliunsri.blogspot.com
Usman Rianse dan Abdi. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (2008:44)
Usman Rianse dan Abdi. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (2008:44)
Www. Blogspot.comPosted on September
5, 2007 by azizper
0 Response to "Jenis-jenis Karya Ilmiah"
Post a Comment