Penggunaan Media Sumber Belajar dalam Proses
Belajar Mengajar
Oleh:
Nama :Rusli
Nim : A. 201201/
4206
DOSPEN :
Ansari S.Pd, MA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ALMUSLIM
BIREUEN PROVINSI ACEH
TAHUN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan
merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan
merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja untuk
membebaskan manusia dari keterbelakangan, melainkan juga dari kebodohan
dan kemiskinan. Pendidikan diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua
orang untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat
diperoleh manusia produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana
perluasan akses dan mobilitas sosial dalam masyarakat baik secara horizontal
maupun vertikal.
Dalam
dunia pendidikan banyak hal-hal ataupun faktor-faktor yang mempengaruhi
kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan yang mana kesemua faktor itu mempunyai
peranan dan fungsi masing-masing. Salah satu faktor yang mempengaruhi atau
faktor pendukung dalam dunia pendidikan adalah media pendidikan.
Khususnya
diindonesia di daerah pedalaman masih banyak sekali sekolahan-sekolahan yang
belum memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai sehingga dalam
proses belajar mengajar mereka mengalami berbagai macam kendala.
Sedangkan sekolah-sekolah yang sudah majupun terkadang masih ada yang belum
memadai juga, kalaupun ada yang sudah memadai terkadang pemanfaatannya yang
belum maksimal.
Dalam
batas-batas tertentu manusia dapat belajar dengan sendiri dan mandiri tanpa
bantuan orang lain, namun dalam batas-batas tertentu pula manusia dalam belajar memerlukan
bantuan pihak lain. Hadirnya orang lain dalam pembelajaran dimaksudkan agar
belajar menjadi lebih mudah, efektif, efisien dan mengarah pada tujuan, upaya
inilah yang dimaksud dengan pembelajaran.
Hakekatnya
pembelajaran secara umum sebagai upaya yang tujuannya adalah membantu orang
belajar. Peristiwa pembelajaran terjadi apabila peserta didik secara aktif
berinteraksi dengan sumber belajar yang diatur oleh guru. Dalam interaksi
pembelajaran , setiap peserta didik diperlakukan sebagai manusia yang
bermartabat, yang minat dan potensinya perlu diwujudkan secara optimal.
Meskipun banyak
faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau hasil belajar. Salah satunya
yang terkait dengan sumber belajar. Banyak berbagai sumber yang dapat dijadikan
sebagai sumber belajar. Maka dari itu kami memutuskan untuk membuat makalah ini
dengan judul Penggunaan
Media Sumber Belajar dalam Proses Belajar Mengajar guna menambah
khazanah pengetahuan dan wawasan yang dapat berguna kedepannya.
B.
Rumusan
Masalah
1) Apa pengertian media ?
2) Media sebagai alat bantu?
3)
Media sebagai alat Bantu ?
3) Macam-macam media ?
4) Prinsip-prinsip pemilihan dan
penggunaan media ?
5) Dasar-dasar pertimbangan pemilihan
penggunaan media ?
6) Pengembangan dan pemanfaatan media ?
BAB II
PEMBAHSAN
A.
Pengertian
Media
Kata media
berasal dari bahasa latin “medius” yang secara harfiyah yang berarti “tengah,
perantara, atau pengantar”. Dalam bahasa arab media adalah perantara,
“wasaail” atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.[1]
Sedangkan
media secara istilah beberapa ahli mendefinisikan, Menurut Santoso S. Hamidjojo
media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang menyebar ide, sehingga
ide atau gagasan itu sampai pada penerima. Sedangkan Assosiasi Teknologi dan
Komunikasi (AECT) di Amerika memberi batasan yaitu: Media sebagai segala bentuk
dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/ informasi.
Menurut
Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Sementara Bringgs (1970) berpendapat
bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar buku, film, kaset adalah
contoh-contohnya.[2]
Kesimpulannya,
media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima. Sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
B.
Media
Sebagai Alat Bantu
Media sebagai
alat Bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak
dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu
tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan
oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan
pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama
bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
Yang
dimaksud alat bantu disini adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan bahan pendidikan / pengajaran. Alat bantu ini berfungsi untuk
membantu dan meragakan sesuatu dalam proses pengajaran. Alat bantu ini disusun
berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima
atau ditangkap melalui panca indera..[3]
Sebagai
alat Bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan
pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar
dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang
waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan
media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa
bantuan media.[4]
Akhirnya,
dapat dipahami bahwa media adalah alat Bantu dalam proses belajar mengajar. Dan
gurulah yang mempergunakannnya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya
tujuan pengajaran.
C.
Media
sebagai Sumber Belajar
Sumber
belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk
mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. Biasanya guru hanya menetapkan buku teks sebagai sumber belajar,
namun dalam perkembangannya, maka sumber belajar tidak hanya buku saja, tetapi
guru sebaiknya memanfaatkan sumber lain selain buku wajib, misalnya, film,
majalah, laboratorium, perpustakaan dan lain sebagainya.
Media
pendidikan sebagai sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak
didik. Aneka bentuk dan jenis media pendidikan yang dipergunakan oleh guru
menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik. Dalam menerangkan suatu benda
guru dapat membawa bendanya secara langsung ke hadapan anak didik di kelas.
Dengan menghadirkan bendanya seiring dengan penjelasan mengenai benda itu, maka
benda itu dijadikan sebagai sumber belajar.
Dewasa
ini, perangkat teknologi sudah ada dimana-mana. Pertumbuhan dan perkembangannya
hampir-hampir tak terkendali,. Di sekolah-sekolah, khususnya di kota-kota
besar, teknologi dalam berbagai bentuk dan jenisnya sudah dipergunakan untuk
mencapai tujuan. Ternyata teknologi, tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi
juga sebagai sumber belajar dalam proses belajar mengajar. Guru yang pandai
menggunakan media adalah guru yang bisa memanipulasi media sebagai sumber
belajar dan sebagai penyalur informasi dari bahan yang disampaikan kepada anak
didik dalam proses belajar mengajar.[5]
D.
Macam-macam
Media
Media
pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang paling sederhana dan murah
hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada
yang diproduksi oleh pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk
langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang oleh para ahlinya. Macam-macam
Media yang digunakan sebagai sumber belajar yaitu:[6]
1.
Dilihat
Dari Jenisnya, Media Dibagi ke Dalam :
a.
Media
auditif.
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja,
Seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk
orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
b. Media visual. Media visual adalah media yang
hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan
gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto,
gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar
atau symbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.
c.
Media
Audiovisual.
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsure suara dan unsure gambar.
Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua
jenis media yang pertama dan kedua.
2.
Dilihat
dari Daya Liputnya, Media Dibagi Dalam :
a)
Media
dengan Gaya Liput Luas dan Serentak,
contoh: radio dan televisi.
b)
Media
dengan Gaya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat
contoh: film,
c)
Media
untuk Pengajaran Individual
contoh: modul berprogram melalui komputer.
3.
Dilihat
dari Bahan Pembuatannya, Media Dibagi Dalam :
a)
Media
Sederhana
yaitu media yang mudah diperoleh dan harganya murah, serta cara pembuatannya
mudah.
b)
Media Kompleks yaitu media yang bahan dan lat
pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya dan
penggunaannya memerlukan keterampilah yang memadai.
E.
Prinsip-prinsip
Pemilihan dan Penggunaan Media
Ada
beberapa prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya ke dalam tiga
kategori, sebagai berikut:[7]
1.
Tujuan
Pemilihan
Memilih media yang akan digunakan
harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Pemilihan media untuk
pembelajaran (siswa belajar), untuk informasi yang bersifat umum, ataukah
sekedar untuk hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih spesifik lagi, untuk
pengajaran kelompok atau pengajaran individual.
2.
Karakteristik
Media Pengajaran
Setiap media mempunyai karakteristik
tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara
penggunaannya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan
kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan
pemilihan media pengajaran.
3.
Alternatif
Pilihan
Memilih pada hakikatnya adalah
proses membuat keputusan dari berbagai alternative pilihan. Guru bisa
menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa
media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya
satu, maka guru tidak bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya.
Menurut Nana Sudjana tentang
prinsip-prinsip penggunaan media agar mencapai hasil yang baik yaitu:[8]
1) Menentukan jenis media dengan tepat,
2) Menetapkan atau memperhitungkan
subjek dengan tepat,
3) Menyajikan media dengan tepat,
4) Menempatkan atau memperlihatkan
media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.
F.
Dasar-dasar
Pertimbangan Pemilihan Penggunaan Media
a.
Objektivitas
Artinya guru tidak boleh memilih
suatu media pengajaran atas dasar kesenangan pribadi. Apabila secara objektif,
berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, suatu media pengajaran menunjukkan
keefektifan dan efesiensi yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan
menggunakannya.
b.
Program
Pengajaran
Progam pengajaran yang akan
disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik
isinya, strukturnya, maupun kedalamannya.
c.
Sasaran
Program
Sasaran program yang dimaksud adalah
anak didik yang akan menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran.
d.
Situasi
dan Kondisi. Situasi dan kondisi yang dimaksud adalah:
1) Situasi dan kondisi sekolah atau
tempat dan ruangan yang dipergunakan.
2) Situasi serta kondisi anak didik
yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi dan kegairahan.
e.
Kualitas
Teknik
Dari segi teknik, media pengajaran
yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat atau
belum.
f.
Kefektifan
dan Efesiensi Penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil
yang dicapai, sedangkan efesiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil
tersebut.
2. Kriteria Pemilihan Media Pengajaran
Dalam
memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan
criteria-kriteria sebagai berikut:[10]
a.
Ketepatannya
dengan tujuan pengajaran,
b.
Dukungan terhadap
isi bahan pelajaran,
c.
Kemudahan
memperoleh media,
d.
Keterampilan
guru dalam menggunakannya,
e.
Tersedia
waktu untuk menggunakannya,
f.
Sesuai
dengan taraf berpikir siswa.
G.
Pengembangan
dan Pemanfaatan Media
Media
pengajaran adalah suatu alat Bantu yang tidak bernyawa. Alat ini bersifat
netral. Peranannya akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya dalam belajar
mengajar. fungsi media pengajaran menjadi enam kategori, sebagai berikut:[11]
1. Penggunaan media dalam proses
belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi
sendiri sebagai alat Bantu untuk mewujudkan situasi
2. Penggunaan media pengajaran
merupakan bagian yang integral dari keseluruhan siatuasi mengajar.
3. Media pengajaran dalam pengajaran,
penggunaanya integral (tdak terpisahkan) dengan tujuan dari isi pelajaran.
4. Penggunaan media dalam pengajaran
bukan semata-mata alat hiburan melainkan proses belajar supaya lebih menarik
perhatian siswa.
5. Penggunaan media dalam pengajaran
lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar.
6. Penggunaan media dalam pengajaran
diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Ketika fungsi-fungsi media pelajaran
itu diaplikasikan ke dalam proses belajar mengajar, maka terlihatlah peranannya
sebagai berikut:
1. Sebagai penjelas dari keterangan
terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.
2. Media dapat memunculkan permasalahan
untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses
belajarnya.
3. Media sebagai sumber belajar bagi
siswa.
Ada enam langkah yang bisa ditempuh
guru pada waktu ia mengajar dengan mempergunakan media sebagai berikut:[12]
1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan
memanfaatkan media.
2. Persiapan guru.
3. Persiapan kelas.
4. Langkah penyajian pelajaran dan
pemanfaatan media.
5. Langkah kegiatan belajar siswa.
6. Langkah evaluasi pengajaran.
Nilai-nilai praktis media pengajaran
adalah:[13]
a. Dengan media dapat meletakkan
dasar-dasar yang nyata untuk berpikir.
b. Dengan media dapat memperbesar minat
dan perhatian siswa untuk belajar.
c. Dengan media dapat meletakkan dasar
untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.
d. Memberikan pengalaman yang nyata dan
dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur
dan berkesinambungan.
f. Metode belajar lebih bervariasi.
g. Bahan pengajaran akan lebih jelas
maknanya.
h. Siswa lebih banyak melakukan
kegiatan belajar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima. Sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Media
adalah alat Bantu dalam proses belajar mengajar. Dan gurulah yang
mempergunakannnya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan
pengajaran.
Media
pendidikan sebagai sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak
didik. Aneka bentuk dan jenis media pendidikan yang dipergunakan oleh guru
menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik.
Dilihat
Dari Jenisnya, Media Dibagi 1. Media auditif. 2. Media visual. 3. Media
Audiovisual. Dilihat dari Daya Liputnya, Media Dibagi :1. Media dengan Gaya
Liput Luas dan Serentak, 2. Media dengan Gaya Liput yang Terbatas oleh Ruang
dan Tempat,3. Media untuk Pengajaran Individual. Dilihat dari Bahan
Pembuatannya, Media Dibagi Dalam : 1. Media Sederhana 2. Media
Kompleks
Ada
beberapa prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya ke dalam tiga
kategori, sebagai berikut: 1. Tujuan Pemilihan 2.Karakteristik Media
Pengajaran 3. Alternatif Pilihan
Media ini
mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting dalam proses belajar mengajar
sebagaimana diungkapkan diatas. Demikianlah makalah yang sederhana ini kami
susun sebatas kemampuan kami, dan diharapkan dengan makalah ini dapat menambah
wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Daftar
Pustaka
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Radjagrafindo Persada, 2009
Bahri Djamarah Syaiful, Strategi
Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006
Sudjana Nana, Dasar-dasar Proses
Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1991
Sudjana Nana, Media Pengajaran,
Bandung: Sinar Baru, 1991
http://inmuchlis.blogspot.com/2012/02/dalam-proses-belajar-mengajar-kehadiran.html
http://mayasrh.wordpress.com/2011/12/19/penggunaan-media-sumber-belajar-dalam-proses-belajar-mengajar/
http://www.geocities.ws/klinikikm/pendidikan-perilaku/alat-bantu.htm
http://www.sarjanaku.com/2011/05/pengertian-media-pemanfaatan-media.html
[1] Azhar Arsyad,Media
Pembelajaran (Jakarta: PT. Radjagrafindo Persada, 2009) hal. 3
[2]
http://www.sarjanaku.com/2011/05/pengertian-media-pemanfaatan-media.html
diakses pada 16 Mei 2012 pukul 19.00
[3]
http://www.geocities.ws/klinikikm/pendidikan-perilaku/alat-bantu.htm
[4]
http://inmuchlis.blogspot.com/2012/02/dalam-proses-belajar-mengajar-kehadiran.html
[5]
http://mayasrh.wordpress.com/2011/12/19/penggunaan-media-sumber-belajar-dalam-proses-belajar-mengajar/
diakses pada 16 Mei 2012
[6]Syaiful
Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2006)
hal. 124
[7] Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar… Ibid hal.
126
[8]Nana
Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru,
1991)hal. 104
[9]
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar… Ibid hal.
128
[10] Nana Sudjana, Media Pengajaran (Bandung: Sinar Baru,
1991) hal. 5
[11] Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar… Ibid hal.
134
[12] Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar… Ibid hal.
136
[13] Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar… Ibid hal.
137
0 Response to "Penggunaan Media Sumber Belajar dalam Proses Belajar Mengajar"
Post a Comment