MAKALAH MAKANAN SEHAT LIMA SEMPURNA

BAB I
PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang
Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang, termasuk dalam bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak positif maupun negatif. Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan, juga meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi, praktis dan lebih ekonomis. Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi kesehatan konsumen dengan adanya penggunaan zat aditif yang berbahaya. Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk tersebut.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I No. 392/Menkes/PER/XII/76, yang dimaksud   dengan aditif makanan adalah bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu mengolah makanan untuk meningkatkan mutu. Termasuk ke dalamnya adalah pewarna, penyedap rasa dan peraroma, antioksidan, pengawet, pengemulsi, anti gumpal, pemucat, dan pengental. Pada umumnya bahan tambahan dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu:
1.      Aditif sengaja, Aditif sengaja yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu, misalnya untuk meningkatkan citarasa, nilai gizi, dan lain sebagainya.
2.      Aditif tidak sengaja, Aditif tidak sengaja yaitu aditif yang terdapat dalam makanan jumlah sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan.

Bila dilihat dari asalnya, aditif dapat berasal dari sumber alamiah seperti lesitin, asam nitrat, dapat juga disintesis dari bahan kimia. Pada makalah ini, kami hanya akan menguraikan beberapa zat aditif yang pada khususnya tentang penyedap rasa dan peraroma.
Hal ini dimaksudkan agar kita dapat memahami lebih mendalam tentang berbagai senyawa penyedap rasa dan peraroma dengan rumus molekul dan rumus struktur, pembuatan, penggunaan serta dampaknya bagi tubuh manusia.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dari penyusunan laporan ini adalah :
1.         Apa yang dimaksud zat aditif makanan?
2.      Apa Jenis penyedap rasa dan bagaimana Rumus Struktur dan Rumus Molekulnya?
3.         Bagaimana Pembuatan zat penyedap rasa?
4.         Apa dampak zat penyedap rasa bagi tubuh manusia?
5.         Bagaimana perilaku masyarakat terhadap makanan yang Mengandung zat penyedap rasa?

















BAB II
PEMBAHASAN



A.       Zat Aditif Makanan
Bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang daya simpan. Selain itu dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin.
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk tersebut. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.[1]
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker.



B.       Jenis penyedap Rasa, Rumus Struktur dan Rumus Molekulnya
1.         Monosodium Glutamat (MSG)
  Rumus Struktur MSG
Rumus molekul : C12H22O11.2H2O
Mononatrium glutamat yang juga disebut monosodium glutamat (MSG) adalah kombinasi ikatan garam natrium dari asam glutamat yang berfungsi sebagai penguat rasa makanan. Kandungan MSG biasanya terdapat dalam beberapa jenis makanan, terutama bumbu penyedap rasa dan sebagian snack untuk cemilan sehari-hari.
Monosodium Glutamat (MSG) atau biasa di sebut metcin memberikan rasa gurih dan nikmat pada berbagai macam masakan, walaupun masakan itu sebernarnya tidak membrikan rasa gurih yang berarti. MSG dapat digunakan dalam berbagai makanan yang memiliki rasa gurih termasuk daging, ikan, berbagai sayuran, berbagai saus, berbagai sup dan berbagai bumbu. MSG menimbulkan gabungan rasa yang baik antara rasa asin dan asam.
MSG, yang terdiri dari air, sodium, dan glutamat ini mudah didapat dan harganya pun murah. Sehingga sering membuat kita lupa akan adanya efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi MSG ini. Di dalam MSG, yang berperan dalam memberikan rasa lezat pada makanan adalah glutamat. Glutamat merupakan asam amino yang secara alami terdapat pada semua bahan makanan yang mengandung protein, misalnya keju, daging, susu, ikan, dan sayuran. Glutamat juga diproduksi oleh tubuh manusia dan sangat diperlukan untuk metabolisme tubuh dan fungsi otak. Setiap orang rata-rata membutuhkan kurang lebih 11 gram glutamat per hari yang didapat dari sumber protein alam.

2.      Asam Asetat
Rumus Struktur Asam Asetat
Rumus molekul: CH3COOH
Asam  asetat  digunakan sebagai  pereaksi  kimia  untuk  menghasilkan  berbagai senyawa kimia. Sebagian besar  (40-45%)  dari asam  asetat dunia digunakan sebagai bahan            untuk   memproduksi            monomer vinil asetat (vynil acetate monomer, VAM). Selain itu asam asetat           juga digunakan dalam produksi anhidrida asetat dan juga ester. Penggunaan asam asetat lainnya, termasuk penggunaan dalam cuka.

3.      Asam Sitrat
Rumus Struktur Asam Sitrat
Rumus molekul: CH2(COOH)·COH(COOH)·CH2(COOH) atau C6H8O7
Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan minuman,  terutama  minuman  ringan.  Kode  asam  sitrat sebagai zat  aditif  makanan adalah (Enumber) adalah   E330. Garam sitrat dengan berbagai jenis logam  digunakan  untuk  menyediakan  logam  tersebut  (sebagai bentuk  biologis)  dalam  banyak  suplemen  makanan.  Sifat sitrat sebagai  larutan penyangga  digunakan  sebagai  pengendali  pH dalam larutan pembersih  dalam rumah   tangga   dan   obat-obatan. Kemampuan  asam sitrat untuk   mengkelat logam   menjadikannya   berguna   sebagai   bahan   sabun   dan   deterjen. Dengan mengkelat   logam   pada   air   sadah,   asam   sitrat   memungkinkan sabun dan deterjen  membentuk  busa  dan  berfungsi  dengan  baik  tanpa  penambahan  zat penghilang kesadahan. Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk memulihkan bahan penukan ion yang digunakan            pada alat penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada bahan penukar  ion  tersebut  sebagai  kompleks  sitrat.
Asam  sitrat  digunakan  di  dalam industri  bioteknologi  dan  obat-obatan  untuk  melapisi  (passivate)  pipa mesin dalam  proses  kemurnian  tinggi  sebagai  ganti  asam  nitrat,  karena  asam  nitrat dapat   menjadi zat berbahaya setelah   digunakan   untuk   keperluan   tersebut, sementara  asam  sitrat  tidak.Asam  sitrat  dapat  pula  ditambahkan  pada  es  krim untuk         menjaga terpisahnya gelembung gelembung lemak.   Dalam  resep makanan asam sitrat dapat digunakan sebagai pengganti sari jeruk



4.      Asam Butirat
Struktur Asam Butirat
Rumus molekul: CH3(CH2)2CO2H Asam butanoat (Asam butirat)
Asam  butirat  berguna  untuk  melawan  infeksi  khamir  (mikroorganisme  yang melakukan fragmentasi buah menjadi wine) dengan asam glukonoat.


5.      Kafein
Rumus Struktur Kefein
Rumus molekul: C6H10N4O2
Kafein biasanya aman dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Para ahli menyarankan 200-300 miligram konsumsi kafein dalam sehari merupakan jumlah yang cukup untuk orang dewasa.         

6.      Isoamil Asetat
Rumus Struktur Isoamil Asetat
Rumus molekul : C7H14O2
Isoamil asetat dalam etanol digunakan sebagai perasa buatan. Isoamil asetat juga  digunakan  dalam test efectivitas dari transpirator karena zat  ini  mempunyai  bau yang tajam yang khas dan digunakan dalam eksperiment sebagai sesuatu  yang dapat mendeteksi rendahnya konsentrasi. Isoamil Asetat juga digunakan sebagai campuran dalam pernis dan nitroselulosa pernis. Isoamil asetat ada dalam hormon feromon pada lebah madu. Isoamil asetat dapat digunakan untuk   menarik sekelompok besar lebah madu dalam lingkup kecil.

7.      Amil Asetat
Rumus Struktur Amil Asetat
Rumus molekul: C7H14O2(CH3COO(CH2)4CH3)
Amil asetat memiliki aroma yang mirip dengan aroma pisang dan apel yang tidak dapat dideteksi oleh semua orang.

8.      Asetal Dehida
Rumus Struktur Asetal Dehida
Rumus molekul: C2H4O
Asetaldehida terdapat dalam buah-buahan dan kopi yang sudah matang, dan roti segar.

9.      Benzaldehid
Rumus Struktur Benzaldehida
Rumus molekul: C7H6O
Benzaldehida biasanya digunakan sebagai perasa Almond.

10.  Menthol
Rumus Struktur Menthol
Rumus molekul: C10H20O
Mentol  merupakan  senyawa  seperti  lilin,  bahan  seperti  kristal,  bening dan putih warnanya, yang berbentuk padat dalam suhu ruangan.

11.  Butilbutirat
Rumus Struktur Butilbutirat
Rumus molekul: C8H16O2
Digunakan  dalam  pemanis  buatan  untuk  membuat  rasa  manis  buah terutama  nanas. Ini juga terdapat dalam berbagai buah-buahan seperti apel, pisang, dan strawberry.[2]




C.      Pembuatan Zat Penyedap Rasa Kimia
1.      Monosodium Glutamat (MSG)
MSG dibuat melalui proses fermentasi dari tetes gula (molases) oleh bakteri (Brevibacterium lactofermentum). Dalam proses fermentasi ini, pertama-tama akan dihasilkan asam glutamat. Asam glutamat yang terjadi dari proses fermentasi ini, kemudian ditambah soda (Sodium Carbonate), sehingga akan terbentuk monosodium glutamat (MSG). MSG yang terjadi ini, kemudian dimurnikan dan dikristalisasi, sehingga merupakan serbuk kristal murni, yang siap dijual di pasar.

2.      Asam Asetat
Asam asetat diproduksi secara sintesis maupun secara alami melalui fermentasi bakteri. Sekarang hanya 10% dari produksi asam asetat dihasilkan melalui jalur alami,  namun  kebanyakan  hukum  yang  mengatur  bahwa  asetat  yang  terdapat dalam  cuka  haruslah  berasal  dari biologis.  Dari  asam  asetat  yang  diproduksi oleh  industri  kimia,  75% diantaranya  diproduksi  melalui  karbonilasi            metanol. Sisanya dihasilkan melalui metode-metode alternatif.

3.      Asam Sitrat
Dalam   proses   produksi   asam   sitrat   yang   sampai   saat   ini   lazim digunakan, biakan  kapang  Aspergillus  niger  diberi  sukrosa  agar  membentuk asam  sitrat. Setelah   kapang   disaring   dari   larutan   yang   dihasilkan,   asam sitrat   diisolasi dengan  cara  mengendapkannya  dengan  kalsium  hidroksida  membentuk  garam kalsium    sitrat. Asam sitrat di-regenerasi-kan dari kalsium sitrat dengan penambahan asam sulfat. Cara lain pengisolasian asam sitrat dari hasil fermentasi adalah dengan ekstraksi menggunakan larutan hidrokarbon senyawa basa organic trilaurilamina yang diikuti dengan re-ekstraksi dari larutan organic tersebut dengan air.

4.      Asam Butirat
Pembuatan asam butirat dengan   mengocok   dan   mengguncangkan   krim   susu hingga tercapai keadaan semipadat. Margarin umumnya dibuat dari minyak nabati. Kedua  jenis  bahan  pangan  ini  merupakan emulsi  dengan  tipe  yang  sama, yaitu fase   air   yang   berada   dalam   fase   minyak (water   in   oil).   Air   dan   minyak merupakan  cairan  yang  tidak  saling  berbaur  karena  memiliki berat  jenis  yang berbeda. Untuk menjaga agar butiran minyak tetap tersuspensi  di dalam air, pada mentega dan margarine diperlukan suatu   zat   pengemulsi   (emulsifier). Bahan yang dapat berperan sebagai pengemulsi antara lain kuning telur, kasein, albumin,  atau  lesitin.  Daya  kerja  emulsifier  didukung  oleh  bentuk  molekulnya yang   dapat   terikat   pada   minyak   maupun  air.

5.      Kafein
Menurut Jurnal American Chemical Society, kebanyakan kopi yang dibuat dengan  kadar kafein rendah dibuat dengan larutan kimia  yang dapat menyerap kafein dari biji   kimia. Atau dapat pula menggunakan tehnik “Swiss Water Process” yaitu menggunakan air panas dan uap untuk memisahkan kafein dari biji kopi. Selain  itu  saat ini sedang diteliti pemanfaatan bioteknologi untuk penghancuran  kafein  dalam tanaman  kopi,  salah  satunya  adalah  penggunaan bakteri  yang  dipasangkan  dengan  theophylline,  yaitu  senyawa  yang  dihasilkan untuk merusak kafein pada  tanaman kopi dan teh. Diharapkan bakteri ini dapat menghancurkan  kafein  secara  cepat,  tetapi  tetap  mempertahankan  rasa  alami kopi yang nikmat.

6.      Isoamil Asetat
Isoamil asetat merupakan ester yang dibentuk dari reaksi antara isoamil alcohol dan asam asetat dengan katalis asam sulfat. Asam ini dinetralkan, diekstrak, dan hasilnya   dicuci   dan   kemudian   didistilasi.

7.      Amil Asetat
Senyawa amil asetat merupakan senyawa ester hasil kondensasi dari asam asetat dengan 1-pentanol. Padahal ester dibentuk dari isomer pentanol yang lain (amil alkohol) atau campuran dari beberapa pentanol yang sering menunjukkan sebagai amil asetat.
8.      Asetaldehida
Senyawa ini dihasilkan oleh tumbuhan     dalam metabolism normalnya. Asetaldehida juga merupakan zat antara dalam produksi asam asetat, beberapa ester, dan zat-zat kimia lainnya.

9.      Menthol
Menthol   merupakan   komponen   bahan   sintesis   organik   yang terdapat dalam daun mint dan mint oil. Mentha arvensis adalah spesies utama  dari mint yang digunakan untuk membuat kristak mentol alami. Species ini adalah tumbuhan pokok yang utama tumbuh di Uttar Pradesh daerah India.

10.  Butil Butirat
Butil butirat merupakan komponen organic yang dibentuk dari kondensasi asam butirat dan butanol.[3]

D.    Dampak Zat Penyedap Rasa bagi Tubuh Manusia
1.      Monosodium Glutamat (MSG)
a.       Menurunnya fungsi otak, Ketika sel-sel neuron di otak menerima senyawa Monosodium Glutamat (MSG), mereka menjadi sangat bergairah dan meningkatkan impulsnya sampai pada tingkat kelelahan yang sangat tinggi. Tapi, beberapa jam kemudian neuron-neuron tersebut mati seakan-akan bergairah untuk mati. Jika banyak sel neuron yang mati, maka fungsi otak pun bisa menurun, yang tentunya sangat berbahaya bagi perkembangan otak, terutama anak-anak. Dalam suatu percobaan, anak-anak yang mengonsumsi sup mengandung MSG dan meminum Nutrasweet (soft drink) darahnya akan mempunyai tingkat excitotoxin (keracunan) enam kali lebih besar dari excitotoxin yang menghancurkan hypothalamus neuron pada bayi tikus.Jadi , MSG dapat menyebabkan menurunnya fungsi otak dan semakin muda anak yang mengonsumsi MSG, semakin besar bahaya yang dapat ditimbulkan MSG pada otak.
b.      kanker, MSG dapat menyebabkan kanker karena Glutamat dapat membentuk pirolisis akibat pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu lama. pirolisis ini sangat karsinogenik. Padahal masakan protein lain yang tidak ditambah MSG pun, bisa juga membentuk senyawa karsinogenik bila dipanaskan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang lama. Karena asam amino penyusun protein, seperti triptopan, penilalanin, lisin, dan metionin juga dapat mengalami pirolisis dari penelitian tadi jelas cara memasak amat berpengaruh.
c.       Alergi, MSG tidak mempunyai potensi untuk mengancam kesehatan masyarakat umum, tetapi juga bahwa reaksi hypersensitif atau alergi akibat mengkonsumsi MSG memang dapat terjadi pada sebagian kecil sekali dari konsumen. Beberapa peneliti bahkan cenderung berpendapat nampaknya glutamat bukan merupakan senyawa penyebab yang efektif, tetapi besar kemungkinannya gejala tersebut ditimbulkan oleh senyawa hasil metabolisme seperti misalnya GABA (Gama Amino Butyric Acid), serotinin atau bahkan oleh histamine.
d.      Hipertensi, Kandungan natrium di dalam MSG beserta sifat adiktif yang ada pada MSG, dan sebagai salah satu penyebab hipertensi (tekanan darah tinggi).
e.       Obesitas, MSG mengganggu hubungan endokrin antara meta  thermoregulatory modulators  (neuropeptida dan leptin) dan brown fat. MSG mengurangi thermogenicity brom fat sambil menekan asupan makanan. Artinya, MSG berpotensi menyebabkan obesitas bahkan ketika seseorang mengurangi asupan makanan sekalipun.
f.       Kerusakan Retina, Retina adalah suatu lapisan pada mata yang berfungsi menerima cahaya sebelum diteruskan ke otak untuk diterjemahkan sebagai suatu objek penglihatan. Berbagai studi telah dilakukan tentang kerusakan retina akibat penggunaan MSG. MSG dalam dosis tertentu diketahui dapat merusak neuron-neuron (sel-sel saraf) pada lapisan dalam retina mata.
g.      Kerusakan hipotalamus dan struktur otak lain, sakit kepala (magrain) memperberat keadaan autisme dan hiperaktifitas, memperberat serangan asma, dan menimbulkan alergi.
h.      Diabetes, Glutamat melakukan ikatan dengan reseptornya di dalam pankreas. Akibatnya, pankreas akan memproduksi insulin lebih banyak dari biasanya. Dengan dipacunya produksi insulin, otomatis perombakan kadar gula dalam darah mengalami peningkatan. “Itulah yang membuat glutamat bisa sebagai salah satu faktor penyebab diabetes”. Pankreas yang mendapat perlakuan dengan glutamat mengeluarkan insulin lebih banyak dibandingkan dengan biakan pankreas yang tanpa glutamat. Inilah yang membuat kelenjar pankreas makin lama mengalami kerusakan. Dalam keadaan normal, peningkatan insulin berkaitan erat dengan melonjaknya kadar gula dalam darah. Gula yang berlebih itu, dengan bantuan insulin, akan dirombak menjadi energi yang kemudian disimpan dalam jaringan tubuh seperti otot, jaringan lemak, dan hati. Peneliti tersebut menemukan bahwa efek dari glutamat itu lebih nyata bila dibarengi tingginya kadar gula. Namun, dalam kadar gula yang rendah pun, pengeluaran insulin masih terus berlangsung jika kelebihan glutamat.
i.        Kadar kolesterol tinggi tidak selalu berdampak buruk bagi kesehatan.
j.        asam sitrat kering ataupun larutan asam sitrat pekat dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata.
k.      Konsumsi  kafein  secara berlebihan  dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti warna gigi yang berubah menjadi coklat atau gelap, bau mulut.
l.        Kafein dapat memicu munculnya serangan sakit kepala migren pada individu yang rentan.[4]

E.     Alternatif Bahan Penyedap Rasa Alami
Selain MSG, vitsin atau micin, anda bisa mencoba menggantinya menggunakan bahan-bahan alami lainnya seperti:
1.      Bawang putih
Memarkan bawang putih yang telah dikupas, dan tumis dengan sedikit minyak hingga layu, sebelum memasukkan bahan-bahan lainnya. Bawang putih juga bisa dihaluskan, kemudian ditumis agar lebih merata dengan bahan lainnya.
2.      Udang, teri atau ebi
Makanan laut memiliki ‘vetsin’ alami dalam tubuhnya, menghasilkan rasa gurih dan nikmat baik ketika dimasak sendiri ataupun dicampurkan ke dalam bahan lain. Untuk udang, teri atau ebi kering, bisa mengeringkannya dengan oven, kemudian menggerusnya dengan food processor untuk mengubah bentuknya menjadi bubuk.
3.      Kaldu ayam atau sapi
Kaldu dari ayam atau sapi paling pas untuk semua masakan, bisa menggunakan tulang belulang atau daging yang direbus dalam air mendidih selama beberapa waktu untuk membuat kaldu ini. Tambahkan juga beberapa sayuran dan rempah agar kaldu semakin lezat.
4.      Gula pasir
Sudah bukan rahasia jika gula pasir bisa menjadi pengganti MSG. Tambahkan sedikit saja gula pasir ke dalam masakan, maka rasa gurih masakan justru akan keluar. Jangan terlalu banyak ya, agar masakan tidak menjadi manis.
5.      Sosis sapi
Tidak ada kaldu dan tidak mau repot dengan daging mentah, bisa menggunakan sosis sapi. Iris tipis-tipis dan campurkan ke dalam masakan anda. Sosis sendiri sudah mengandung garam, kaldu sapi dan juga sedikit MSG, sehingga bisa menambah cita rasa masakan.












BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk tersebut. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
            Dan Dampak bagi tubuh manisia zat tersebut akan menyebabakan kanker, kolestor, kerusakan retina, alergi, dan hipertensi. Jadi karena itulah jika ingin ditambahkan penyedap makanan lebih baik digunakan bahan alami bawang putih, kaldu ayam,gula pasir, dan lain sebagainya. Untuk menghindari dari bahanya kerusakan pada organ tubuh.
















DAFTAR PUSTAKA


Rahardian, Putri. 2010. Jurnal Penelitian Penyedap Rasa dan Aroma. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.








[1] . Rahardian, Putri. 2010. Jurnal Penelitian Penyedap Rasa dan Aroma. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

[4] . Rahardian, Putri. 2010. Jurnal Penelitian Penyedap Rasa dan Aroma. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

[5]

0 Response to "MAKALAH MAKANAN SEHAT LIMA SEMPURNA"

Post a Comment

Labels

Aceh ( 4 ) ARTIKEL ( 23 ) Bollywood ( 1 ) CERPEN ( 16 ) HABA ( 1 ) Hollywood ( 1 ) INDO ( 2 ) Makalah ( 97 ) Skript ( 1 ) SOSOK ( 10 ) Wisata ( 2 )