BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kemajuan
ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang, termasuk dalam
bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak positif maupun negatif.
Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas
pangan, juga meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi, praktis dan lebih
ekonomis. Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi
kesehatan konsumen dengan adanya penggunaan zat aditif yang berbahaya. Zat
aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk
tersebut.
Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan R.I No. 392/Menkes/PER/XII/76, yang dimaksud
dengan aditif makanan adalah bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu
mengolah makanan untuk meningkatkan mutu. Termasuk ke dalamnya adalah pewarna,
penyedap rasa dan peraroma, antioksidan, pengawet, pengemulsi, anti gumpal,
pemucat, dan pengental. Pada umumnya bahan tambahan dapat dibagi menjadi dua
bagian besar yaitu:
1. Aditif sengaja, Aditif sengaja yaitu
aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu,
misalnya untuk meningkatkan citarasa, nilai gizi, dan lain sebagainya.
2. Aditif tidak sengaja, Aditif tidak
sengaja yaitu aditif yang terdapat dalam makanan jumlah sangat kecil sebagai
akibat dari proses pengolahan.
Bila
dilihat dari asalnya, aditif dapat berasal dari sumber alamiah seperti lesitin,
asam nitrat, dapat juga disintesis dari bahan kimia. Pada makalah ini, kami
hanya akan menguraikan beberapa zat aditif yang pada khususnya tentang penyedap
rasa dan peraroma.
Hal ini dimaksudkan agar kita dapat
memahami lebih mendalam tentang berbagai senyawa penyedap rasa dan peraroma
dengan rumus molekul dan rumus struktur, pembuatan, penggunaan serta dampaknya
bagi tubuh manusia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dari
penyusunan laporan ini adalah :
1.
Apa yang dimaksud zat aditif
makanan?
2. Apa Jenis penyedap rasa dan
bagaimana Rumus Struktur dan Rumus Molekulnya?
3.
Bagaimana Pembuatan zat penyedap
rasa?
4.
Apa dampak zat penyedap rasa bagi
tubuh manusia?
5. Bagaimana perilaku masyarakat terhadap makanan yang
Mengandung zat penyedap rasa?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Zat Aditif Makanan
Bahan
tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan
dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa,
tekstur, flavor dan memperpanjang daya simpan. Selain itu dapat meningkatkan
nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin.
Zat
aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk
tersebut. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar
mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi
yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.[1]
Pada
awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang
selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak
menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi,
jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih
besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri
makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan
baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat
aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping
misalnya: gatal-gatal, dan kanker.
B. Jenis penyedap Rasa, Rumus Struktur
dan Rumus Molekulnya
1. Monosodium
Glutamat (MSG)
Rumus Struktur MSG
Rumus molekul : C12H22O11.2H2O
Mononatrium
glutamat yang juga disebut monosodium glutamat (MSG) adalah kombinasi ikatan garam
natrium dari asam glutamat yang berfungsi sebagai penguat rasa makanan.
Kandungan MSG biasanya terdapat dalam beberapa jenis makanan, terutama bumbu
penyedap rasa dan sebagian snack untuk cemilan sehari-hari.
Monosodium
Glutamat (MSG) atau biasa di sebut metcin memberikan rasa gurih dan nikmat pada
berbagai macam masakan, walaupun masakan itu sebernarnya tidak membrikan rasa
gurih yang berarti. MSG dapat digunakan dalam berbagai makanan yang memiliki
rasa gurih termasuk daging, ikan, berbagai sayuran, berbagai saus, berbagai sup
dan berbagai bumbu. MSG menimbulkan gabungan rasa yang baik antara rasa asin
dan asam.
MSG, yang
terdiri dari air, sodium, dan glutamat ini mudah didapat dan harganya pun
murah. Sehingga sering membuat kita lupa akan adanya efek yang ditimbulkan
setelah mengkonsumsi MSG ini. Di dalam MSG, yang berperan dalam memberikan rasa
lezat pada makanan adalah glutamat. Glutamat merupakan asam amino yang secara
alami terdapat pada semua bahan makanan yang mengandung protein, misalnya keju,
daging, susu, ikan, dan sayuran. Glutamat juga diproduksi oleh tubuh manusia
dan sangat diperlukan untuk metabolisme tubuh dan fungsi otak. Setiap orang
rata-rata membutuhkan kurang lebih 11 gram glutamat per hari yang didapat dari
sumber protein alam.
2. Asam Asetat
Rumus
Struktur Asam Asetat
Rumus molekul: CH3COOH
Asam asetat digunakan sebagai
pereaksi kimia untuk menghasilkan berbagai senyawa
kimia. Sebagian besar (40-45%) dari asam asetat dunia
digunakan sebagai bahan
untuk
memproduksi
monomer vinil asetat (vynil acetate monomer, VAM). Selain itu asam
asetat juga
digunakan dalam produksi anhidrida asetat dan juga ester. Penggunaan asam
asetat lainnya, termasuk penggunaan dalam cuka.
3. Asam Sitrat
Rumus
Struktur Asam Sitrat
Rumus molekul: CH2(COOH)·COH(COOH)·CH2(COOH) atau C6H8O7
Penggunaan
utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet
makanan dan minuman, terutama minuman ringan.
Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan adalah (Enumber) adalah E330. Garam sitrat dengan berbagai jenis
logam digunakan untuk menyediakan logam
tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam banyak
suplemen makanan. Sifat sitrat sebagai larutan
penyangga digunakan sebagai pengendali pH dalam larutan
pembersih dalam rumah tangga dan
obat-obatan. Kemampuan asam sitrat untuk mengkelat
logam menjadikannya berguna
sebagai bahan sabun dan
deterjen. Dengan mengkelat logam pada
air sadah, asam sitrat
memungkinkan sabun dan deterjen membentuk busa dan
berfungsi dengan baik tanpa penambahan zat
penghilang kesadahan. Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk memulihkan
bahan penukan ion yang
digunakan
pada alat penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam yang
terakumulasi pada bahan penukar ion tersebut sebagai
kompleks sitrat.
Asam
sitrat digunakan di dalam industri bioteknologi
dan obat-obatan untuk melapisi (passivate) pipa
mesin dalam proses kemurnian tinggi sebagai
ganti asam nitrat, karena asam nitrat
dapat menjadi zat berbahaya setelah
digunakan untuk keperluan tersebut,
sementara asam sitrat tidak.Asam sitrat
dapat pula ditambahkan pada es krim
untuk menjaga terpisahnya
gelembung gelembung lemak. Dalam resep makanan asam sitrat
dapat digunakan sebagai pengganti sari jeruk
4. Asam Butirat
Struktur Asam Butirat
Rumus molekul: CH3(CH2)2CO2H Asam butanoat (Asam butirat)
Asam
butirat berguna untuk melawan infeksi
khamir (mikroorganisme yang melakukan fragmentasi buah menjadi
wine) dengan asam glukonoat.
5. Kafein
Rumus
Struktur Kefein
Rumus molekul: C6H10N4O2
Kafein
biasanya aman dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Para ahli
menyarankan 200-300 miligram konsumsi kafein dalam sehari merupakan jumlah yang
cukup untuk orang dewasa.
6. Isoamil Asetat
Rumus
Struktur Isoamil Asetat
Rumus
molekul : C7H14O2
Isoamil
asetat dalam etanol digunakan sebagai perasa buatan. Isoamil asetat juga
digunakan dalam test efectivitas dari transpirator karena zat
ini mempunyai bau yang tajam yang khas dan digunakan dalam
eksperiment sebagai sesuatu yang dapat mendeteksi rendahnya konsentrasi.
Isoamil Asetat juga digunakan sebagai campuran dalam pernis dan nitroselulosa
pernis. Isoamil asetat ada dalam hormon feromon pada lebah madu. Isoamil asetat
dapat digunakan untuk menarik sekelompok besar lebah madu dalam
lingkup kecil.
7. Amil Asetat
Rumus
Struktur Amil Asetat
Rumus molekul: C7H14O2(CH3COO(CH2)4CH3)
Amil asetat memiliki aroma yang mirip
dengan aroma pisang dan apel yang tidak dapat dideteksi oleh semua orang.
8. Asetal Dehida
Rumus
Struktur Asetal Dehida
Rumus molekul: C2H4O
Asetaldehida terdapat dalam buah-buahan dan kopi yang sudah
matang, dan roti segar.
9. Benzaldehid
Rumus
Struktur Benzaldehida
Rumus molekul: C7H6O
Benzaldehida
biasanya digunakan sebagai perasa Almond.
10. Menthol
Rumus
Struktur Menthol
Rumus molekul: C10H20O
Mentol
merupakan senyawa seperti lilin, bahan
seperti kristal, bening dan putih warnanya, yang berbentuk padat
dalam suhu ruangan.
11. Butilbutirat
Rumus
Struktur Butilbutirat
Rumus molekul: C8H16O2
Digunakan
dalam pemanis buatan untuk membuat rasa
manis buah terutama nanas. Ini juga terdapat dalam berbagai
buah-buahan seperti apel, pisang, dan strawberry.[2]
C. Pembuatan Zat Penyedap Rasa Kimia
1. Monosodium Glutamat (MSG)
MSG dibuat
melalui proses fermentasi dari tetes gula (molases) oleh bakteri
(Brevibacterium lactofermentum). Dalam proses fermentasi ini, pertama-tama akan
dihasilkan asam glutamat. Asam glutamat yang terjadi dari proses fermentasi
ini, kemudian ditambah soda (Sodium Carbonate), sehingga akan terbentuk
monosodium glutamat (MSG). MSG yang terjadi ini, kemudian dimurnikan dan
dikristalisasi, sehingga merupakan serbuk kristal murni, yang siap dijual di
pasar.
2. Asam Asetat
Asam
asetat diproduksi secara sintesis maupun secara alami melalui fermentasi
bakteri. Sekarang hanya 10% dari produksi asam asetat dihasilkan melalui jalur
alami, namun kebanyakan hukum yang mengatur
bahwa asetat yang terdapat dalam cuka
haruslah berasal dari biologis. Dari asam
asetat yang diproduksi oleh industri kimia, 75%
diantaranya diproduksi melalui
karbonilasi
metanol. Sisanya dihasilkan melalui metode-metode alternatif.
3. Asam Sitrat
Dalam
proses produksi asam sitrat
yang sampai saat ini lazim
digunakan, biakan kapang Aspergillus niger diberi
sukrosa agar membentuk asam sitrat. Setelah
kapang disaring dari larutan
yang dihasilkan, asam sitrat diisolasi
dengan cara mengendapkannya dengan kalsium
hidroksida membentuk garam kalsium sitrat. Asam
sitrat di-regenerasi-kan dari kalsium sitrat dengan penambahan asam sulfat.
Cara lain pengisolasian asam sitrat dari hasil fermentasi adalah dengan
ekstraksi menggunakan larutan hidrokarbon senyawa basa organic trilaurilamina
yang diikuti dengan re-ekstraksi dari larutan organic tersebut dengan air.
4. Asam Butirat
Pembuatan
asam butirat dengan mengocok dan
mengguncangkan krim susu hingga tercapai keadaan
semipadat. Margarin umumnya dibuat dari minyak nabati. Kedua jenis
bahan pangan ini merupakan emulsi dengan tipe
yang sama, yaitu fase air yang
berada dalam fase minyak (water
in oil). Air dan minyak
merupakan cairan yang tidak saling berbaur
karena memiliki berat jenis yang berbeda. Untuk menjaga agar
butiran minyak tetap tersuspensi di dalam air, pada mentega dan margarine
diperlukan suatu zat pengemulsi
(emulsifier). Bahan yang dapat berperan sebagai pengemulsi antara lain kuning
telur, kasein, albumin, atau lesitin. Daya kerja
emulsifier didukung oleh bentuk molekulnya
yang dapat terikat pada
minyak maupun air.
5. Kafein
Menurut
Jurnal American Chemical Society, kebanyakan kopi yang dibuat dengan
kadar kafein rendah dibuat dengan larutan kimia yang dapat menyerap
kafein dari biji kimia. Atau dapat pula menggunakan tehnik “Swiss
Water Process” yaitu menggunakan air panas dan uap untuk memisahkan kafein dari
biji kopi. Selain itu saat ini sedang diteliti pemanfaatan
bioteknologi untuk penghancuran kafein dalam tanaman
kopi, salah satunya adalah penggunaan bakteri
yang dipasangkan dengan theophylline, yaitu
senyawa yang dihasilkan untuk merusak kafein pada tanaman
kopi dan teh. Diharapkan bakteri ini dapat menghancurkan kafein
secara cepat, tetapi tetap mempertahankan
rasa alami kopi yang nikmat.
6. Isoamil Asetat
Isoamil
asetat merupakan ester yang dibentuk dari reaksi antara isoamil alcohol dan
asam asetat dengan katalis asam sulfat. Asam ini dinetralkan, diekstrak, dan
hasilnya dicuci dan kemudian
didistilasi.
7. Amil Asetat
Senyawa
amil asetat merupakan senyawa ester hasil kondensasi dari asam asetat dengan
1-pentanol. Padahal ester dibentuk dari isomer pentanol yang lain (amil
alkohol) atau campuran dari beberapa pentanol yang sering menunjukkan sebagai
amil asetat.
8. Asetaldehida
Senyawa
ini dihasilkan oleh tumbuhan dalam metabolism
normalnya. Asetaldehida juga merupakan zat antara dalam produksi asam asetat,
beberapa ester, dan zat-zat kimia lainnya.
9. Menthol
Menthol
merupakan komponen bahan
sintesis organik yang terdapat dalam daun mint dan mint
oil. Mentha arvensis adalah spesies utama dari mint yang digunakan untuk
membuat kristak mentol alami. Species ini adalah tumbuhan pokok yang utama
tumbuh di Uttar Pradesh daerah India.
10. Butil Butirat
Butil
butirat merupakan komponen organic yang dibentuk dari kondensasi asam butirat
dan butanol.[3]
D. Dampak Zat Penyedap Rasa bagi Tubuh
Manusia
1. Monosodium Glutamat (MSG)
a.
Menurunnya
fungsi otak, Ketika sel-sel neuron di otak menerima senyawa Monosodium Glutamat
(MSG), mereka menjadi sangat bergairah dan meningkatkan impulsnya sampai pada
tingkat kelelahan yang sangat tinggi. Tapi, beberapa jam kemudian neuron-neuron
tersebut mati seakan-akan bergairah untuk mati. Jika banyak sel neuron yang
mati, maka fungsi otak pun bisa menurun, yang tentunya sangat berbahaya bagi
perkembangan otak, terutama anak-anak. Dalam suatu percobaan, anak-anak yang
mengonsumsi sup mengandung MSG dan meminum Nutrasweet (soft drink) darahnya
akan mempunyai tingkat excitotoxin (keracunan) enam kali lebih besar dari
excitotoxin yang menghancurkan hypothalamus neuron pada bayi tikus.Jadi , MSG
dapat menyebabkan menurunnya fungsi otak dan semakin muda anak yang mengonsumsi
MSG, semakin besar bahaya yang dapat ditimbulkan MSG pada otak.
b. kanker, MSG dapat menyebabkan kanker
karena Glutamat dapat membentuk pirolisis akibat pemanasan dengan suhu tinggi
dan dalam waktu lama. pirolisis ini sangat karsinogenik. Padahal masakan
protein lain yang tidak ditambah MSG pun, bisa juga membentuk senyawa
karsinogenik bila dipanaskan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang lama.
Karena asam amino penyusun protein, seperti triptopan, penilalanin, lisin, dan
metionin juga dapat mengalami pirolisis dari penelitian tadi jelas cara memasak
amat berpengaruh.
c.
Alergi,
MSG tidak mempunyai potensi untuk mengancam kesehatan masyarakat umum, tetapi
juga bahwa reaksi hypersensitif atau alergi akibat mengkonsumsi MSG memang
dapat terjadi pada sebagian kecil sekali dari konsumen. Beberapa peneliti
bahkan cenderung berpendapat nampaknya glutamat bukan merupakan senyawa
penyebab yang efektif, tetapi besar kemungkinannya gejala tersebut ditimbulkan
oleh senyawa hasil metabolisme seperti misalnya GABA (Gama Amino Butyric Acid),
serotinin atau bahkan oleh histamine.
d. Hipertensi, Kandungan natrium di
dalam MSG beserta sifat adiktif yang ada pada MSG, dan sebagai salah satu
penyebab hipertensi (tekanan darah tinggi).
e.
Obesitas,
MSG mengganggu hubungan endokrin antara meta thermoregulatory
modulators (neuropeptida dan leptin) dan brown fat. MSG mengurangi
thermogenicity brom fat sambil menekan asupan makanan. Artinya, MSG berpotensi
menyebabkan obesitas bahkan ketika seseorang mengurangi asupan makanan
sekalipun.
f.
Kerusakan
Retina, Retina adalah suatu lapisan pada mata yang berfungsi menerima cahaya
sebelum diteruskan ke otak untuk diterjemahkan sebagai suatu objek penglihatan.
Berbagai studi telah dilakukan tentang kerusakan retina akibat penggunaan MSG.
MSG dalam dosis tertentu diketahui dapat merusak neuron-neuron (sel-sel saraf)
pada lapisan dalam retina mata.
g. Kerusakan hipotalamus dan struktur
otak lain, sakit kepala (magrain) memperberat keadaan autisme dan
hiperaktifitas, memperberat serangan asma, dan menimbulkan alergi.
h. Diabetes, Glutamat melakukan ikatan
dengan reseptornya di dalam pankreas. Akibatnya, pankreas akan memproduksi
insulin lebih banyak dari biasanya. Dengan dipacunya produksi insulin, otomatis
perombakan kadar gula dalam darah mengalami peningkatan. “Itulah yang membuat
glutamat bisa sebagai salah satu faktor penyebab diabetes”. Pankreas yang
mendapat perlakuan dengan glutamat mengeluarkan insulin lebih banyak
dibandingkan dengan biakan pankreas yang tanpa glutamat. Inilah yang membuat
kelenjar pankreas makin lama mengalami kerusakan. Dalam keadaan normal,
peningkatan insulin berkaitan erat dengan melonjaknya kadar gula dalam darah.
Gula yang berlebih itu, dengan bantuan insulin, akan dirombak menjadi energi
yang kemudian disimpan dalam jaringan tubuh seperti otot, jaringan lemak, dan
hati. Peneliti tersebut menemukan bahwa efek dari glutamat itu lebih nyata bila
dibarengi tingginya kadar gula. Namun, dalam kadar gula yang rendah pun,
pengeluaran insulin masih terus berlangsung jika kelebihan glutamat.
i.
Kadar
kolesterol tinggi tidak selalu berdampak buruk bagi kesehatan.
j.
asam
sitrat kering ataupun larutan asam sitrat pekat dapat menyebabkan iritasi kulit
dan mata.
k. Konsumsi kafein secara
berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti warna gigi yang
berubah menjadi coklat atau gelap, bau mulut.
E. Alternatif Bahan Penyedap Rasa Alami
Selain
MSG, vitsin atau micin, anda bisa mencoba menggantinya menggunakan bahan-bahan
alami lainnya seperti:
1. Bawang putih
Memarkan
bawang putih yang telah dikupas, dan tumis dengan sedikit minyak hingga layu,
sebelum memasukkan bahan-bahan lainnya. Bawang putih juga bisa dihaluskan,
kemudian ditumis agar lebih merata dengan bahan lainnya.
2. Udang, teri atau ebi
Makanan
laut memiliki ‘vetsin’ alami dalam tubuhnya, menghasilkan rasa gurih dan nikmat
baik ketika dimasak sendiri ataupun dicampurkan ke dalam bahan lain. Untuk
udang, teri atau ebi kering, bisa mengeringkannya dengan oven, kemudian
menggerusnya dengan food processor untuk mengubah bentuknya menjadi bubuk.
3. Kaldu ayam atau sapi
Kaldu dari
ayam atau sapi paling pas untuk semua masakan, bisa menggunakan tulang belulang
atau daging yang direbus dalam air mendidih selama beberapa waktu untuk membuat
kaldu ini. Tambahkan juga beberapa sayuran dan rempah agar kaldu semakin lezat.
4. Gula pasir
Sudah
bukan rahasia jika gula pasir bisa menjadi pengganti MSG. Tambahkan sedikit
saja gula pasir ke dalam masakan, maka rasa gurih masakan justru akan keluar.
Jangan terlalu banyak ya, agar masakan tidak menjadi manis.
5. Sosis sapi
Tidak ada
kaldu dan tidak mau repot dengan daging mentah, bisa menggunakan sosis sapi.
Iris tipis-tipis dan campurkan ke dalam masakan anda. Sosis sendiri sudah
mengandung garam, kaldu sapi dan juga sedikit MSG, sehingga bisa menambah cita
rasa masakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zat aditif
adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk
tersebut. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar
mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang
mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Dan Dampak bagi tubuh manisia zat tersebut akan menyebabakan kanker,
kolestor, kerusakan retina, alergi, dan hipertensi. Jadi karena itulah jika
ingin ditambahkan penyedap makanan lebih baik digunakan bahan alami bawang
putih, kaldu ayam,gula pasir, dan lain sebagainya. Untuk menghindari dari
bahanya kerusakan pada organ tubuh.
DAFTAR
PUSTAKA
Rahardian,
Putri. 2010. Jurnal Penelitian Penyedap Rasa dan Aroma. Surabaya :
Universitas Negeri Surabaya.
[1] . Rahardian, Putri. 2010. Jurnal
Penelitian Penyedap Rasa dan Aroma. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
[4] . Rahardian,
Putri. 2010. Jurnal Penelitian Penyedap Rasa dan Aroma. Surabaya :
Universitas Negeri Surabaya.
0 Response to "MAKALAH MAKANAN SEHAT LIMA SEMPURNA"
Post a Comment