RESUME BUKU STUDI ISLAM KONTEMPORER
Karya : M. Rikza Chamami, MSI
PASANG SURUT
KEBANGKITAN KEBUDAYAAN DAN KEILMUAN: POTRET DISINTEGRASI ABBASIYAH
A. Disintegrasi Daulah Abbasiyah
1.Periode
pertama (132-232/750-847), disebut periodee pengaruh Persia pertama
2.Periode
kedua (232-334/847-945), disebut masa pengaruh Persia pertama
3.Periode
ketiga (334-447/945-1055), masa kekuasaan Dinasti Buwaih dalam pemerintahan
khilafah Abbasiyah. periode ini
disebut juga masa pengaruh Persia kedua
4.Periode
keempat (447-590/1055-1194), masa kekuasaan Dinasti Bani Saljuk dalam
perintahan khilafah Abbasiyah, biasanya disebut masa pengaruh Persia kedua
5.Periode
kelima (590-565/1194-1258), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain,
tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Baghdad
B. Kebangkitan
Budaya dan Keilmuan
Kebangkitan ilmiyah di zaman bani Abbasiyah terbagi di
dalam tiga lapangan:
1. Kegiatan
menyusun buku-buku ilmiah
2. Mengatur
ilmu-ilmu Islam
KAJIAN KRITIS DIALEKTIKA FENOMENOLOGI DAN ISLAM
A.Pengertian Fenomenologi: dari Filsafat – Metode
Secara etimologis fenomenologi berasal dari kata
fenomen yang artinya gejala, yaitu suatu hal yang tidak nyata dan semu. Juga
dapat diartikan sebagai ungkapan kejadian yang dapat diamati lewat indera.
Menurut Amin Abdullah, karakteristik fenomenologi
agama adalah:
1. Pusat perhatian fenomenologi terbatas
pada pencarian esensi, makna dan struktur fundamental.
2. Pendekatan
fenomenologi tidak terbebani oleh beban misi keagamaan tertentu yang menuntut
dan seringkali bahkan mencari dan
menambah pengikat.
3. Pendekatan fenomenologi dimensi
universaliotas dari esensi, makna dan struktur fundamental.
4. Pendekatan fenomenologi lebih
menekankan segi-segi persamaan dalam pengalaman manusia.
Islam dari Aspek Fenomenologi
Menurut Sutarmanto pendekatan kualitatif terdapat pada
filsafat post-posditivisme dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mencoba
memperoleh gambaran yang jelas.
2.
Bersifat holistic.
3.
Memahami makna.
4. Memandang
hasil penelitian sebagai spekulatif.
FILSAFAT MATERIALISME KARL MARK DAN FRIEDRICK ENGELS
A.Mengenal Karl Mark (1818-1883) dan
Friedrick Engels (1820-1895)
Karl Heinrich Marx lahir 5 mei 1818 di Trier, kota di
Perbatasan Barat Jerman, yang saat itu masuk wilayah Prussia. Marx dilahirkan
pada keluarga Yahudi modern, progresif di Trier. Ayahnya Herschel berasal dari
keturunan rabi, yang seorang pengacara. Sejak kecil perhatian Marx sudah
terpusat pada sastra dan humaniora. Selepas sekolah menengah, Marx tak
membantah dimasukkan ke Fakultas Hukum Bonn. Ia hanya kuliah selama setengah
semester dan pindah ke Universitas Berlin, fokus pada filsafat. Ia meninggal di
London, 14 Maret 1883.
Sedangkan Friedrich Engels lahir di Barmen Jerman 1820
dan meninggal di London 1895. Ia dikenal sebagai sahabat karib Karl Marx. Ia
menulis buku “Situasi Kelas Buruh di Inggris”. Friedrich Engels adalah anak
seorang pemilik pabrik tenun di Barmen Jerman. Bersama Karl Marx ia menulis
Manifesto Partai Komunis. Setelah Karl Marx meninggal, dialah yang menerbitkan
lanjutan buku Das Kapital.
Filsafat Materialisme
1. Materialisme
Dialektis
2. Materialisme
Historis
B. Kritik Agama Marx dan Engels
Marx menyatakan bahwa di Jerman, kritik terhadap agama
secara garis besar sudah lengkap, dan kritik terhadap agama merupakan titik
tolak untuk seluruh kritik. Landasan untuk kritik sekuler adalah: manusialah
yang menciptakan agama, bukan agama yang menciptakan manusia. Menghapuskan
agama sebagai kebahagiaan ilusioner untuk rakyat, berarti menuntut rakyat
dibahagiakan dalam kenyataan.
SKEPTISISME OTENTITAS HADITS: KRITIK ORIENTALIS IGNAZ
GOLDZIHER
A. Potret Ignaz Goldziher Sebagai Orientalis
Ignaz Goldziher adalah seorang orientalis hongaria
yang dilahirkan di Szekesfehervar, Hongaria. Dia termasuk keturunan keluarga
Yahudi. Goldziher telah menunjukkan mutu intelektualnya yang tinggi ketika dia
masih muda. Ketika usianya dua belas tahun, ia menulis suatu risalah mengenai
asal-usul dan waktu yang tepat bagi sembahyang orang-orang Yahudi yang disebut Piyyuts.
B.Kritik Goldziher atas Otensitas Hadits
Menurut Goldziher dan Schact dalam buku mereka
‘Muhammadenische studiens’ dan ‘The Origin of Muhammaden Yurisprudence’ bahwa
hadits bukan berasal dari Nabi Muhammad SAW, melainkan sesuatu yang lahir pada
abad pertama dan kedua Hijrah, dengan kata lain hadits hanyalah buatan para
ulama. Goldziher lebih spesifik dalam membuat kritik dibandingkan dengan Alois
Spranger.
Goldziher tidak percaya bahwa hadits adalah murni
sabda dari Nabi Muhammad walaupun dia meyakini bahwa hadits masih menjadi
sumber hukum Islam. Bagi Goldziher, hadits sebagian besar adalah hasil dari
perkembangan politik dan kemasyarakatan abad I dan II hijriyyah.
TELAAH SOSIO-KULTURAL: MANHAJ AHLUL MADINAH
A. Manhaj Ahlul Madinah: Ahlul
Hadits
Manhaj ahlul madinah lahir dalam kondisi yang
memberikan iklim kesejukan di dalam memahami hokum Allah. Membicarakan fuqaha’
ahlul madinah, sama halnya berbicara tentang ahlul hadits. Munculnya kelompok
ini adalah bagian dari produksi hokum Islam yang sudah mapan pada masa Nabi dan
Khulafaurrosyidin.
Yang dimaksudkan dengan ahlul hadits oleh Cyril Glasse
adalah kelompok tradisi yaitu sebutan yang diberikan kepada sekelompok orang
yang bersikap koservatif dan tradisionalis. Ahlul hadits adalah aliran
tradisional yang dalam ijtihad fiqhnya selalu merujuk nash-nash al-Qur’an dan
al-Sunnah.
Berbeda dengan ahlul-ra’yi, kelompok ahlul-hadits
lebih mendahulukan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang bersifat ahad daripada
pendapat akal. Dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi, sedapat mungkin
mereka berusaha mencarikan nash dari al-Qur’an atau hadits. Sikap mereka yang
berpegang kuatpada hadits-hadits Nabi Muhammad SAW inilah yang membuat mereka
disebut ahlul Hadits.
POSTMODERNISASI REALITAS FILSAFAT KONTEMPORER
A.Pengertian Posmodernisme
Istilah “Posmodernisme” bisa menunjuk pada berbagai
arti yang berbeda, bisa berarti aliran pemikiran filsafati, pembabakan sejarah,
ataupun sikap dasar/etos tertentu.
Kegagalan modernisasi telah melahirkan gerakan
postmodernisme yang mendekonstruksi pemikiran modernism. Gerakan postmodernisme
telah merambah ke berbagai bidang kehidupan, termasuk seni, ilmu, filsafat, dan
pendidikan.
B. Posmo Trend Filsafat Sekarang
Postmodernisme yang memang tampil mencolok dalam
arsitektur, sastra, seni lukis, dan filsafat kontemporer. Jean Baudrillard,
seorang tokoh postmodern Perancis pernah menyatakan bahwa media massa, terutama
televise, mampu menampilkan simulasi dan model yang demikian meledak memenuhi
ruang kehidupan sosial, sehingga mengaburkan batas antara citra dan fakta.
Postmodernisme identik dengan dua hal. Pertama,
postmodernisme dinilai sebagai keadaan sejarah setelah zaman modern. Kedua,
postmodernisme dipandang sebagai gerakan intelektual yang mencoba menggugat
bahkan mendeskonstruksi pemikiran sebelumnya yang berkembang dalam bingkai
paradigm pemikiran modern.
POTRET METODE DAN CORAK TAFSIR AL-AZHAR
A.Riwayat penulisan tafsir al-Azhar
Tafsir al-Azhar berasal dari kuliah subuh yang
diberikan oleh Hamka di Masjid agung al-Azhar yang ketika itu belum bernama
al-Azhar. Ceramah-ceramah Hamka sehabis sholat subuh dimuat dalam majalah Gema
Islam yang berjalan sampai Januari 1964. Tepat tanggal 27 Januari 1964 ia
ditangkap oleh penguasa orde lama lalu dijebloskan ke dalam tahanan. Pada saat
di rumah tahanan inilah Hamka mempunyai kesempatan untuk menulis Tafsir
al-Azhar.
Pada tanggal 21 Januari 1966, Hamka dibebaskan setelah
mendekam dalam rumah tahanan selama kurang lebih dua tahun. Kesempatan ini
digunakannya untuk memperbaiki serta menyempurnakan tafsir al-azhar yang sudah
ditulisnya dalam rumah tahanan. Penerbitan pertama tafsir al-azhar dilakukan
oleh penerbit pembimbing masa, pimpinan Haji Mahmud.
B. Metode dan corak Tafsir Al-Azhar
1. Metode
analitis (tahlili)
2. Corak
kombinasi al-Adabi al-Ijtima’I-Sufi
0 Response to "RESUME BUKU STUDI ISLAM KONTEMPORER Karya : M. Rikza Chamami, MSI"
Post a Comment