Kata Motivasi Dari
Film 99 Cahaya di Langit Eropa
"Ilmu pengetahuan itu pahit pada awalnya, tetapi manis melebihi madu pada
akhirnya"
"Pergilah, jelajahilah dunia, lihatlah dan carilah kebenaran dan rahasia -
rahasia hidup ; niscaya jalan apa pun yang kaupilih akan mengantarkanku menuju
titik awal" "Wahai anakku! dunia ini bagaikan
samudera tempat banyak ciptaan-ciptaaNya yg tenggelam. Maka jelajahilah dunia
ini dg menyebut nama Allah. Jadikan ketakutanmu pada Allah sebagai kapal-kapal
yang menyelamatkanmu. kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai
pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nakhoda perjalannanmu dan sabar sebagai
jangkar dlm setiap badai dan cobaan (Ali bin Abi thalib ra)" "Tentang kopi
kesukaanmu, cappucino, kopi itu bukan dari italia. Aslinya berasal dari
biji-biji kopi Turki yang tertinggal di medan perang di Kahlenberg. Hanya
sebuah info pengetahuan kecil-kecilan. Assalamu’alaikum” — Fatma, 99 Cahaya di
Langit Eropa hal. 50" "Esensi sejarah bukanlah hanya
siapa yang menang dan siapa yang kalah. Lebih dari itu: siapa yang lebih cepat
belajar dari kemenangan dan kekalahan" "Mengalah itu
tidak kalah, melainkan menang secara hakiki"
Hai masalah besar aku punya Tuhan yang lebih besar...!!
Dengan jilbabku ini aku wajib menjadi agen islam yang baik. Jadi berkah,
ikhlas, dan membawa kedamaian bagi siapapun, termasuk mereka yang tidak
beragama islam.
Terkadang mengalah membuat kita menang.
Jadilah agen Muslim yang terbaik, selalu tersenyum, menolong sesama dan
sebarkan kedamaian.
Kalau aku boleh memilih. Aku ingin diperkenalkan Tuhan kepada
orang-orang ini bertahun-tahun yang lalu. Kalau waktu boleh bergulir ke
belakang, rasanya aku ingin berbicara kepada Kara Mustafa Pasha bahwa anak
cucunya inilah agen Muslim yang sejati. Karena islam itu tak hanya iman, tapi
amanat. Apa yang mereka lakukan bukanlah hal sepele, sungguh apa yang mereka
lakukan adalah hal yang luar biasa. Mereka tidak sekedar membuka mata dan
hatiku, tapi juga menggetarkan jiwaku.
Sekarang aku mulai memahami, tentang makna islam yang sebenarnya. Karena
dalam islam itu bukan pedang, tapi kedamaian. Karena islam itu kreatifitas,
bukan simbol semata. Terkadang kita hanya malas berfikir bagaimana membuat
orang lain tersenyum, padahal itu sungguh mudah bukan.
Semua orang punya pilihan dan saya tahu itu pilihan kamu yang terbaik
untuk sekarang.
Serahkan semuanya kepada Allah. Allah yang menentukan, bukan kita
sebagai manusia.
Tak mudah untuk percaya, ketika dengan kebaikanlah cara terbaik untuk membalas
kelakuan buruk. Tapi hari ini aku belajar, bahwa senyuman dapat mengalahkan
amarah dan kebencian apapun.
Semakin kita melakukan perjalanan, semakin kita banyak tahu, semakin
kita banyak kenal, kita jadi lebih tahu lagi apa arti saling menghargai.
Sejarah telah mencatat, ada garis imajiner lurus yang menghubungkan
bangunan dan jalan di paris ini ke satu titik. Jalan yang membuat siapapun
jatuh cinta dengan islam, jatuh cinta dengan eropa. Jalan itu bernama
"Voie Triomphale", yang artinya adalah "Jalan Menuju
Kemenangan".
Cahaya itu terbesit di langit ini. Cahaya yang meminta kita untuk membaca
tanda-tanda alam ini, yang menuntun kita untuk terus berbuat sesuatu,
berkreasi, berkarya.
Islam.. Bukan hanya tentang jalan yang kita pilih, tapi juga jejak yang
kita tinggalkan. Peradaban islam itu dibangun dengan karir, kreatifitas untuk
meraih hidup, bukan dengan simbol semata. Aku percaya dimanapun mereka berada,
Tuhan telah menyalakan cahaya itu untukku lewat mereka. Mereka telah membuat
kebosananku di Eropa ini menjadi harapan. Aku ingin tetap melanjutkan
perjalanan ini.
"99 Cahaya di langit Eropa" sebuah kisah perjalanan seorang
muslimah yang sempat berkeliling 3 tahun di berbagai kota bersejarah di tanah
biru, Eropa. berbagai gambaran tentang masa kekhalifaan Utsmaniah atau lebih
dikenal dengan nama Kekaisaran Ottoman, sampai kejayaan Islam di Cordoba dan
Andalusia.
WINA
Kara Mustafa Pasha, Seorang panglima perang dari Turki yang pernah
menapakkan kaki di Wina untuk sebuah misi. Beliau pernah membawa pasukannya ke
kota ini untuk mencoba menaklukkan kota sebagai ekspansi Islam ke Eropa pada
masa kekaisaran Ottoman (kekhalifaan Utsmainah) di turki. Perang yang
berlangsung pada September 1683 itu dikenal dengan Perang Wina. tapi upaya Kara
Mustafa tidak membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan, bahkan kegagalannya
disebut-sebut diabadikan dalam bentuk roti croissant (roti gandum berbentuk
bulan sabit yang menyerupai simbol bendera Turki), ada yang bilang memakan Croissant
sama dengan memakan (mengalahkan) Turki Ottoman. Setelah perang itu Kekaisaran
Ottoman tidak lagi memiliki Adidaya dan pertempuran itu juga yang menandai
titik balik konflik sepanjang 300 tahun antara Eropa Tengah dengan Kerajaan
Ottoman. Di Wina ada sebuah museum yang mengabadikan lukisan Mustafa Pasha
tepatnya di Wien Stadt Museum. Namun lukisan itu dipajang bukan layaknya sebuah
foto Pahlawan tapi untuk menunjukkan kebencian orang Austria terhadap sosok
Panglima perang itu. Di permukaan kanan atas lukisan ada tulisan dalam bahasa
Jerman Kuno : grand vizier; Residenz Stadtwien; Belagert; Verlussr; modern
(Panglima perang; masyarakat kota wina; mengepung; kehilangan/kerusakan;
pembunuhan). pelukis mengatakan bahwa Kara Mustafa adalah panglima perang yang
menggempur Wina dan mengakibatkan kerugian dan kematian.
PARIS
|
Monumen Arc de Triomphe |
Museum Lovre, salah satu musium terlengkap di dunia yang terdapat di
paris ini memajang lukisan Bunda Maria dan Yesus, dimana di pinggiran kerudung
Bunda Maria yang dipakainya terdapat lafaldz "La ilaha illallah",
lafaldz tauhid islam, kok bisa ya? begini lah ceritanya, pada suatu hari di
masa kejayaan Islam di Turki dulu orang Eropa yang suka terhadap seni sering berkunjung
ke Turki untuk mendalami kesenian termasuk didalamnya melukis, di duga apa yang
digoreskan oleh pelukis di lukisan bunda maria itu adalah ketidaksengajaan dan
bagian dari seni melukis yang ia pelajari. lafadz "La illaha
illallah" pada kerudung bunda maria dikenal dengan "kufic",
kaligrafi Arab yang termodifikasi sedemikian rupa hingga terlihat berbeda dari
tulisan yang sebenarnya. Untuk bisa membaca sebuah kufic dibutuhkan orang yang
ahli.
Di Paris juga ada Monumen Arc de
Triomphe yang memiliki garis lurus sempurna dengan Museum Louvre. Garis ini
disebut Axe Historique atau garis imajiner yang tepat membelah kota paris, dan
jika ditarik lurus tepat mengarah ke ka'bah di Mekkah. kenapa bisa? Konon ini
merupakan bagian dari Napoleon Bonaparte terhadap peradaban Islam, ia amat
terkesan dengan Islam dan seluk beluknya, meskipun secara tradisional Perancis
adalah musuh bebuyutan seluruh imperium Islam sejak Perang Salib. Namun
pengangkatannya sebagai Kaisar Perancis memungkinkannya mengimplementasikan
kekagumannya dalam berbagai aspek penyusunan tata kota Paris, termasuk
pembangunan Monumen Arc de Triomphe.
CORDOBA - SPANYOL
Kota Seribu Cahaya yang disandang oleh kota
perancis karena kemegahannya di malam hari, terlebih dahulu adalah julukan yang
diberikan kepada Cordoba, karena kemajuan kota itu pada masa kejayaan Islam.
Pada malam hari jalanan kota Cordoba dihiasi dengan lampu-lampu yang megah
hingga membuat Cordoba terlihat indah dimalam hari. sewaktu itu belum ada kota
di Eropa yang mampu menandingi kemegahan dan keindahan kota ini. Di kota ini
pernah ada perpustakaan yang sangat besar. semua manuskrip tentang ilmu
pengetahuan dan kitab disimpan disini dan menjadikan rujukan utama bagi
peradaban saat itu. Kota ini adalah saksi sejarah dimana ilmu pengetahuan dan
agama dapat bersanding dengan begitu serasinya. Dan kemudian munculah para
ilmuwan-ilmuwan Islam seperti Ibnu rush atau yang lebih dikenal dengan nama
Averrous oleh orang barat, dan masih banyak lagi ilmuwan Islam yang lainnya,
sehingga teknologi berkembang dengan pesat di kota ini. Hal ini yang membuat
cemburu kota-kota tetangga. Semua penduduknya hidup dalam keadaan makmur.
Hingga ketika kota ini harus hancur dan jatuh ke tangan tentara salib karena
pertikaian internal yang ada. perpustakaan itu pun dibakar dan manuskrip yang
berisi ilmu pengetahuan dicuri oleh tentara perang.
Satu hal lagi yang menarik dari kota
Cordoba ini adalah Gereja Mezquita Cathedral, Gereja ini dahulunya adalah
Masjid yang besar di tanah Eropa yang didirikan pada tahun 785 oleh Abdurahma I
dari dinasti Umayyah. Yang menarik adalah posisi Mihrab Masjid ini tidak tepat
mengarah ke Ka'bah, alasannya? karna ternyata pendiri masjid ini adalah orang
yang toleran. Di samping masjid ini ada Gereja, sehingga dengan alasan agar
tidak mengganggu gereja tersebut maka Mihrab dibuat tidak menghadap ke kiblat
alias agak menyimpang dari arah yang seharusnya. walaupun begitu tentu saja
shalat di masjid ini tetaplah menghadap kiblat. sampai saat ini Mihrab di
masjid masih dijaga dengan baik sebagai bukti sejarah Islam. Tapi sayangnya
masjid ini sudah tidak bisa lagi digunakan untuk shalat karena telah beralih
fungsi menjadi gereja katedral.
Itulah kilasan singkat yang harusnya bisa
disampaikan di dalam film "99 Cahaya di langit Eropa" part 1, semoga
saja bisa melengkapi informasi positif yang hanya disampaikan dengan senyuman
oleh ahli sejarah (Marion) di dalam film, dan untuk yang nemenin gue nonton,
semoga gak kapok untuk tetep nemenin gue nonton 99 Cahaya di langit Eropa"
part 2 ya.. karna nanti di Part-2 akan ada keindahan kota Cordoba, Granada dan
Istambul (Turki).